Zola mengedipkan mata pelan, mengangguk mengiyakan. "Iya, jadi."
Ervan kembali fokus mengendarai motor nya, tak ada senyum yang terlukis di wajah seperti biasanya ia bersama teman masa kecil nya."Emang gak capek ya?" tanya Ervan di sela-sela keheningan yang melanda mereka berdua.
Zola fokus menatap pemandangan pepohonan di sekitarnya menghiraukan perkataan Ervan, Ervan mengangkat sudut bibir nya sedikit ke atas kali ini membiarkan Zola menikmati keasyikan nya sendiri.
Motor Ervan berhenti di pekarangan rumah nya, Zola turun dari motor memberikan helm ke arah Ervan.
"Eh ... hai Kak Zola."Arvin, adiknya Ervan berlari ke arah nya mengambil tangan Zola untuk di salami, Zola mengukir senyum di wajahnya. "Hai juga Arvin, Gimana kabar nya?"
Anak laki laki kelas 2 Smp itu Berbinar,meletakkan tangan mengudara. "Baik Kak, sehat-sehat saja."
Zola membulat kan mulut, kemudian mengulum bibir. Ervan menyentuh pergelangan tangan Zola menarik nya masuk ke rumah. "Ayo La masuk dulu."
Zola mengikuti langkah Ervan masuk ke rumah nya. "Assalamualaikum Ibu ... Abah."
Salam Ervan di sambut dengan kedua orang tua nya di area belakang rumah. "Waalaikumussalam Er, ada siapa?"
Bu Dian berjalan ke arah ruang tamu, kemudian mengukir senyum nya. "Zolaa lama gak main ke sini ya."
Bu dian lantas memeluk Zola dengan erat, mengelus bagian belakang rambut Zola. "Anak perempuan nya ibu nih."Zola mengukir senyum kembali, balas memeluk bu Dian, bu dian melepaskan pelukan nya, mengangkat tangan nya di depan dada. "Tunggu sebentar ya, ada oleh-oleh nih."
Bu dian lantas berjalan ke belakang. "Duduk La."Ervan yang berdiri di samping nya mempersilakan Zola duduk di sofa, Zola mengambil tempat dan duduk sambil menunggu bu dian mengambil sesuatu.
"Eh ... Zola ya." Abah Ervan berjalan ke arah Zola, Zola bangkit berdiri, menyalami tangan Abah nya Ervan,Abah fajar mengacak puncak kepala Zola sesaat sambil menampilkan senyum. "Gimana kabar nya anak perempuan?"
Abah fajar duduk di seberang Zola, Zola juga ikut duduk di sebelah Ervan. "Baik abah ... abah gimana?"
Abah menyandar kan punggung nya di kursi menatap ke arah Zola. "Alhamdulillah sehat."Ervan di sebelah Zola bangkit berdiri, membuat Zola seketika menoleh. "Ervan permisi ke belakang mau ganti baju."
Zola mengangguk, mengedarkan pandangan nya ke arah pintu depan yang tak terlihat siapa pun disana. "Eh Arvin kemana ya, tadi ada di luar?"
"Arvin di suruh beli gula kelapa dia yang mau sambil keliling katanya." Abah Fajar memberi jawaban atas pertanyaan Zola, Zola hanya ber O ria ke arah Abah Fajar.
Ibu dian datang kembali, duduk di sebelah suami nya sambil menentang sekantung plastik bermerek toko kue. "Ini Zolaa buat kamu sama Orang tua mu, kamu pasti suka ini, nastar coklat."
Zola balas menatap ke arah Ibu dian sambil mengangguk tersenyum. "Iya makasih, ibu."
Zola mengambil kantong plastik yang di berikan ibu, meletakkan nya di sebelah Zola, abah bangkit berdiri. "Ya udah kalian bicara dulu ya, abah mau ngomong sebentar sama Ervan."
Zola dan bu Dian serentak menoleh ke arah Abah Fajar saling mengangguk satu sama lain, Abah mengambil langkah ke belakang meninggalkan Zola dan bu Dian berdua.
"Zola gimana sekolah nya? Ervan gak jahil kan sama kamu?"
Bunda mengangkat kedua alisnya, Zola mengukir senyum tipis menggeleng pelan. "Gak kok Bu ... Ervan baik sama Zola."
KAMU SEDANG MEMBACA
Youand He [Proses Revisi]
Teen FictionRazola Pramisya, perempuan bermata sipit dan penyuka kucing serta cokelat ini, bersahabat sejak kecil dengan Ervan Rava Abiandra, pangeran masa kecilnya. Hubungan mereka terjalin amat baik, bahkan harus menyembunyikan rasa yang berlebih agar semuany...