HAPPY READING❤
•
•
•
••MARVEL•
Setelah kejadian tadi. Kini kedua buciners itu tengah di sidang oleh mereka. Mellissa sedari tadi menunduk takut melihat kedua abang nya yang tengah menatap dengan tatapan seperti ingin melahap dirinya.
"Ck! Kenapa enggak langsung makan aja sih?" tanya Marvel.
"Makan-makan pala kau botak?! Gegara nungguin lo berdua terus kita samperin malah ngeliat yang anu kita jadi gagal makan!" ketus Ando dengan mulut pedas nya. Cowok itu memang jika sudah serius akan berubah menjadi garang.
"Anu nya tolong di skip! Masih ada anak kecil dengan tatapan polos nya disini!" sahut Haikal menunjuk Sesil dengan dagu nya yang menatap mereka tak mengerti seperti anak kecil yang tengah berada di kerumunan orang dewasa.
"Maaf! Lidah gue ke sleo enggak bisa di rem!" balas Ando.
"Bang.. Jangan diemin gue napa? Aish! Masalah yang tadi lupain aja, ya?" mohon Mellissa.
"Kalau kita telat terus si jingan Marvel ngelakuin itu ke lo gimana?" balas Dafi dengan nada datar nya.
Kedua abang nya jika sudah marah pasti akan mendiamkan nya. Sudah tau ia paling tidak suka didiamkan malah mendiamkan.
Si kembar memilih untuk pergi menuju kamar meninggalkan Mellissa yang sebentar lagi akan menumpahkan air matanya itu.
Mereka yang ada disana menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Sungguh mereka tak tau bahwa hal seperti ini akan berujung panjang. Marvel langsung menarik lengan Mellissa menjauh dari mereka. Memilih untuk duduk berdua di halaman belakang.
"Kak.. Hikss.. Hikss.. Kenapa mereka kek gitu?" tanya Mellissa menumpahkan tangis nya dalam pelukan Marvel.
"Stt.. Tenang ya? Mereka marah sebentar, besok juga bakalan baikan lagi." ujar Marvel menenangkan gadis itu. Sialan! Si kembar membuat gadis nya menangis. Awas saja ia akan memberi mereka pelajaran.
"A-apa m-mereka enggak sayang lagi sama gue? Huaaaa... Hikss.. hikss.." tangis cewek itu semakin menjadi-jadi.
Marvel menangkup wajah mungil itu. "Mereka sayang sama lo, cuma mereka sekarang lagi nenangin emosi mereka, percaya sama gue. Besok kalian akan baikan,"
Marvel menghapus jejak air mata gadis itu lalu kembali memberikan kehangatan dan ketenangan untuk gadis nya.
Marvel mendongak dan seseorang diatas balkon villa tengah mengacungkan jempol nya padanya sambil tersenyum penuh arti. Ia mendengus melihat itu.
"Udah, ya? Sekarang lo makan. Belum makan, kan? Ayo gue temenin," ujar Marvel seraya melepas pelukan itu. Mellissa mengangguk.
Kedua nya pun mulai kembali ke dalam. Suasana disini sunyi dan sepi. Mungkin yang lain sudah beristirahat jadi disini hanya mereka berdua.
•MARVEL•
Mellissa terusik dalam tidur nya kala matanya menangkap sebuah cahaya dihadapan nya. Ia pun mengubah posisi tidur nya, matanya membuat sempurna. Air matanya mungkin sebentar lagi akan meluncur bebas.
Bagaimana tidak? Dihadapan nya terdapat sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka 17 tahun juga tulisan 'HAPPY BRITHDAY MELLISSA'
Kue cokelat dilapisi vanilla kesukaan nya itu kini ada di hadapan nya. Ia menutup matanya untuk make a wish lalu ia meniup lilin itu. Ia tak menyangka dan ia sendiri melupakan hari ulang tahun nya. Lampu kamar menyala menampilkan semua orang berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Подростковая литератураMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...