HAPPY READING❤
Tolong dong tekan bintang kiri nya🙂 dan jangan lupa rekomendasi kan cerita ini ke teman, saudara, pacar, sahabat, dan keluarga kalian✨
•
•
•
••MARVEL•
Marvel menatap jam yang berada di dinding kamar nya yang masih menunjukan pukul 05.15 pagi. Ia menghembuskan nafas nya kasar. Beberapa hari ini ia tak dapat tidur nyenyak entah apa masalah nya.
Ia selalu terbangun di pagi dini hari dan matanya tak bisa mau tertutup. Jadi dari pada gabut, ia membuka buku pelajaran memahami materi untuk ujian besok.
Enak ya orang gabut pagi-pagi buta belajar:)
Kini ia tengah memakai sepatu nya. Bodoamat ia berangkat tak ada orang disekolah, ia akan menjadi anak rajin terlebih dahulu. Hari ini ia menghadapi ujian dan untuk beberapa hari kedepan. Mengenai kelas X dan XI hari ini diliburkan, karena jika berangkat, kedua angkatan itu akan mengganggu konsentrasi kelas XII yang tengah Ujian Nasional.
Senang bukan main, pastinya beberapa hari kedepan hanya rebahan dikamar. Pastinya disini juga pernah merasakan. Setelah melampirkan tas nya disebelah kanan. Ia keluar dari kamar tak lupa mengunci pintu nya. Berjalan menuruni anak tangga perlahan. Karena ia yakin jam segini, ketiga orang itu masih berada didalam kamar masing-masing. Jadi untuk menjaga suara kedua orang dewasa itu, ia berjalan perlahan. Karena ia tak ingin membuat luka baru dihati nya dan tak mau merusak suasana mood nya di pagi hari ini.
"Bi Ira..." bisik nya tepat di telinga Bi Ira membuat wanita paruh baya itu bergidik geli.
"Kayak suara si aden, tapi enggak mungkin dia bangun jam segini." Marvel terkekeh dalam hati.
Ia melanjutkan aksi nya dengan kembali berbisik ditelinga wanita paruh baya itu. "Bi Iraa..."
Seketika tubuh wanita itu terdiam. "Kok bibi ngerasa merinding, ya? Enggak mungkin kan kalo rumah ini ada penunggu nya?" Marvel berusaha menahan tawa nya agar tak meledak saat mendengar ucapan Bi Ira.
"Bi Ira... Marvel laper tauu," Cowok itu kini duduk disebuah kursi yang biasa di duduki oleh Bi Ira saat tengah memotong sayuran.
Wanita itu menoleh dan seketika mata nya membulat sempurna seperti habis melihat sesuatu. "D-den Marvel, kan?" tanya nya.
Marvel mengangguk dengan senyuman jahil nya. "Kaki nya masih ada, enggak melayang kok," Marvel terkekeh.
"Bibi ngedoain Marvel mati?"
"Astagfirullah! Aden jangan ngomong gitu atuh!"
Marvel cengengesan. "Marvel juga bercanda, Bi."
Bi Ira kembali melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda. "Aden kenapa bangun pagi buta gini? Enggak biasa nya, kan aden biasa nya bangun kalau setengah tujuh," ujar Bi Ira dengan sindiran halus nya.
Cowok itu menyengir. "Jadi anak rajin dulu, Bi."
"Halah! Alasan aja aden, tuh."
Ia kembali menyengir. Ia menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 06.10 pagi, waktu berjalan cepat, pikir nya.
Ia bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Bi Ira. "Yaudah Marvel berangkat, ya? Enggak lucu kalau Marvel bangun pagi tapi berangkat siang,"
Bi Ira menoleh. "Loh gak sarapan dulu?" tanya nya.
"Enggak usah, Marvel enggak laper sama enggak mood buat sarapan."
Bi Ira mengangguk. Marvel menyalami tangan wanita itu. "Jangan lupa sarapan kalau udah sampai di sekolah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...