HAPPY READING❤
Aku sempatin buat up disaat jam ujian buat ganti kesalahan yang aku buat kemarin karena gak nepatin janji, jadi sekarang double up!
•
•
•
••MARVEL•
Mereka yang berada disana membalikkan tubuh untuk melihat seseorang yang tengah melepas masker di wajah nya. Pria itu berjalan menghampiri Marvel dan menatap Arletta lalu Samudra bergantian.
"Huh! Dasar tidak berguna!" ujar nya ketus pada Samudra dan Arletta.
"Siapa lo?" tanya Dami dengan nada datar nya, amarah nya sudah sedikit mereda walau nafas nya masih sedikit terengah-engah.
"Dia? Dia bokap gue!" ujar Arletta memapah Samudra yang sudah terlihat tak memiliki tenaga.
"Owh! Bokap yang terobsesi sama nyokap gue? Ganteng doang jadi pelakor iya," sahut Dafi dengan nada meremehkan nya.
"Itu juga gara-gara nyokap lo! Gara-gara dia, nyokap gue gila dan akhirnya bunuh diri!" jerit Arletta.
Rino menatap Arletta. "Dasar anak tidak berguna!" ujar nya pada Arletta dan Samudra.
"Anak tidak berguna? Ya! Aku emang anak yang enggak berguna! Yang bisanya cuma nurutin perintah Papah! Dan aku capek udah dijadiin boneka sama Papah!" ujar Arletta.
"Samudra juga anak, Om?" tanya Langga.
"IYA! SAMUDRA ADALAH SAUDARA KEMBAR GUE!" teriak Arletta yang membuat mereka disana terkejut. Bahkan mereka sama sekali tidak mirip, hanya beberapa saja yang terlihat mirip.
Mereka masih tak percaya, apalagi ini? Queen bullying memiliki kembaran yang berbeda sikap dari nya dan itu adalah Ketua osis yang dingin, rajin dan kebanggaan para guru? Wah! Kejutan yang sangat mengejutkan.
"Aku juga capek lihat Papah terus nyiksa Samudra! Padahal dia nggak salah apapun! Papah tahu sendiri, dia sakit tapi Papah nggak peduli?!" Arletta terus saja mengeluarkan unek-unek yang berada didalam hati nya. Ia sudah muak dengan semua nya, masa bodo mereka akan menganggap nya apa, ia tak peduli lagi.
"Dan karena Papah, Mamah bunuh diri dihadapan Arletta! Dan kalau aja enggak dibutakan dengan masa lalu Papah, ini semua gak akan terjadi!" Arletta menangis dengan bahu yang bergetar.
"Kamu menyalahkan saya? Itu juga karena Mamah kamu yang selalu melarang saya!"
"Itu karena Mamah sayang sama Papah dengan tulus! Bukan seperti Papah, yang selalu menyepelekan rasa sayang Mamah!"
Langga dan Haikal menghampiri Samudra karena cowok itu akan ambruk. "Hiks! Lo bertahan.. Cepet panggil ambulance!" ujar Arletta sambil memeluk tubuh Samudra. Mereka membawa Samudra ke luar sambil menunggu ambulance datang.
"MELLISSA?!" Mereka kembali menoleh menatap satu wanita dan tiga pria yang menghampiri mereka.
Rino mencekal lengan Zaira kuat membuat wanita itu terkejut dan meringis diwaktu yang bersamaan.
"Lepasin tangan lo, anjing!" Galvin mendekat dengan aura yang menyeramkan.
Rino tersenyum picik, ia mengeluarkan sebuah benda yang dapat membuat mereka membulatkan matanya. Rino menodongkan pistol ke kepala Zaira membuat wanita itu terdiam, takut dan khawatir menjadi satu. Bahkan ia merasakan kaki nya bergetar dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.
"Kalian maju aku tembak dia!" Galvin memberhentikan langkah nya.
"J-jangan lakuin sesuatu yang gila, Rino!" teriak Galvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...