HAPPY READING❤
•
•
•
•Move-on memang terdiri dari dua kata. Tapi ngejalanin dan ngejelasin nya lebih dari seribu kata.
-Aliando-
•MARVEL•
"Kak! Makan dong, dari tadi lo belum makan," ujar Mellissa mencoba membujuk Marvel yang tak kunjung membuka mulut nya. Sudah terhitung sembilan kali dan ini kesepuluh kali nya ia mencoba membujuk bayi serigala besar nya namun, hasil nya tetap sama membuat nya kesal.
"Gue udah bilang, makanan rumah sakit enggak enak. Hambar, enggak ada rasanya." balas Marvel menyilangkan kedua tangan nya didepan dada.
Keenam inti Forgies memilih untuk pergi ke kantin daripada harus melihat keuwuan mereka. Jadi kini tinggal mereka berdua didalam ruangan.
"Sedikit aja, cuma buat ganjel perut lo doang biar ada makanan yang masuk. Lo enggak mau kan nginep disini terus?" tanya Mellissa.
Marvel menggelengkan kepala nya. "Jadi lo harus makan!" titah Mellissa.
"No valid! No debat!" sambung Mellissa saat Marvel akan kembali berucap.
Cowok itu menatap kesal ke arah Mellissa. "Sekarang buka mulut nya!" suruh Mellissa.
Marvel dengan tak nafsu makan buruk pun terpaksa harus membuka mulut nya. Dengan senang hati Mellissa menyuapkan bubur itu.
Rasa mual dalam perut nya mulai menggelojak ingin dikeluarkan. Padahal baru beberapa suap, Marvel mencengkram ujung baju Mellissa dengan kuat. Ia ingin memuntahkan bubur itu tapi melihat wajah Mellissa yang sudah susah payah untuk membujuk nya pun akan ia tahan.
"U-udah Mell," ujar Marvel saat Mellissa akan menyuapkan diri nya lagi.
"Belum juga lima sendok, ayok buka mulut nya." titah Mellissa yang akan kembali menyuapi nya.
Marvel menggelengkan kepala nya. Mellissa akhirnya menghela nafas kasar. Ia menyimpan bubur itu di atas nakas. Karena sudah tak tahan, Marvel melepas paksa selang infus ditangan nya dengan paksa tak perduli akan mengeluarkan darah, lalu ia berlari menuju kamar mandi.
Huekk.. Huekk..
Mellissa terkejut mendengar suara muntahan dari kamar mandi. Ia melihat brankar yang kosong dan selang infus yang menggantung disana. Dengan cepat Mellissa menghampiri Marvel yang berada dikamar mandi tepat di depan wastafel yang sedang memuntahkan semua isi perut nya.
Dengan sabar Mellissa memijit tengkuk Marvel. "Udah belum, Kak?" tanya Mellissa.
Marvel menatap Mellissa lewat cermin, wajah pucat kini kembali tercipta. Cowok itu membasuh wajah nya. "U-dah," balas Marvel.
Mellissa membantu Marvel keluar karena tubuh cowok itu terlihat lemah. "Eh bos, lo kenapa? Hamil lo?" tanya Ando. Keenam nya sudah kembali dari kantin. Karena saat mereka akan masuk, mereka mendengar suara orang muntah dari kamar mandi.
Pletak
"Lo kalau ngomong jangan ngada-ngada dong, anjim!" balas Rafi.
Ando mengelus jidat nya yang di pukul Rafi walau pelan tapi membuat jidat nya itu berdenyut.
"Yakan gue kira aja," balas Ando.
"L-lo tunggu pembalasan gue!" balas Marvel dengan nada lemah nya pada Ando yang menampilkan wajah cengo nya.
"Mampus!"
"Rasain!"
"Siapin sembilan nyawa, ye!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Novela JuvenilMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...