MARVEL : [35] Sebuah Kejadian

1.4K 134 2
                                    

HAPPY READING❤



•MARVEL•

Rina mengusap kepala Marvel yang tengah bersandar di bahu nya. Cowok itu menutup matanya menikmati usapan lembut Rina. Setelah acara peluk-pelukan tadi, mereka akhirnya saling diam, menikmati suasana yang hening ini.

Tes

Rina merasakan sesuatu mengenai tangan nya dan ia menunduk. Betapa kaget nya ia kala melihat darah yang mengenai tangan nya. Ia menangkup wajah Marvel, mata nya melotot. Cowok itu mimisan dengan bibir pucat nya.

"Astagfirullah! Marvel kamu mimisan, nak!" Marvel mengelap area hidung menggunakan jari nya dan ia melihat noda darah di tangan nya.

Rina yang melihat sekotak tissue di atas nakas, mengambil nya dengan cepat dan langsung membersihkan darah di area hidung cowok itu. "Astagfirullah! Kenapa bisa kayak gini, Vel? Kenapa kamu enggak bilang ke Oma kalau kamu sakit?!" Rina menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Marvel.

Marvel hanya terkekeh. "Marvel enggak mau ngerepotin Oma aja. Lagian ini cuma kecapean nanti kalau Marvel istirahat juga pasti sembuh,"

"Kalau terjadi sesuatu bagaimana?"

Marvel memegang kedua pundak Rina agar wanita itu menatap nya. "Oma, Oma enggak usah khawatir, Marvel enggak papa. Ini cuma kecapean gara-gara Marvel sering tidur larut,"

"Bener kamu enggak papa?" Marvel mengangguk yakin, walau dalam hatinya berkata sebaliknya.

Rina akhirnya menghela nafas nya kasar. "Yaudah kalau gitu kamu istirahat yang bener, biar enggak sakit,"

Marvel mengangguk. Ia membaringkan tubuh Marvel dan mengangkat selimut itu hingga dagu. Ia mengelus rambut Marvel. Ini kebiasaan yang telah lama hilang kini kembali walau dengan orang yang berbeda, tapi Marvel menikmati nya.

"Oma keluar, ya? Tidur yang bener, jangan suka telat makan dan jangan suka begadang,"

"Besok Oma ke sekolah kamu buat ambil rapot, jangan ngebantah!" Rina menatap tajam kala Marvel akan membuka suara.

"Iya Oma," balas Marvel pasrah.

Rina mengecup kening cowok itu singkat. Ia mengambil nampan dan tissue kotor itu. Ia menatap sejenak Marvel yang tengah menatap nya lalu tersenyum sambil menutup pintu kamar Marvel.

Marvel membalikan tubuh nya menghadap balkon kamar yang terang karena sinar bulan. "Apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa rasa sakit ini muncul?" gumam Marvel menatap keluar balkon dengan tatapan kosong nya.

•MARVEL•

"Itu siapa yang bareng sama Marvel?"

"Nenek nya kali,"

"Wahhh!! Nenek nya masih cantik walau udah keriput!"

"Nek! Angkat aku jadi menantu cucumu!"

"Aaaa bedak mana bedak!"

"Lipstik gue! Gue mau nyamperin calon Oma!"

"Halu lo pada ketinggian banget!"

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang