MARVEL : [82] Muak

1K 113 20
                                    

Happy reading❤

Team Happy ending

Or

Team Sad ending




•MARVEL•

Kini keenam lelaki berbeda umur itu tengah berada di depan gudang. Halaman nya yang begitu luas membuat mereka berdecak, bukan apa-apa, hanya saja penjaga disini lumayan ketat dan mau tak mau mereka harus berjalan untuk sampai di pintu utama dan pasti nya mereka harus mengalahkan penjaga itu.

Mereka pun langsung dihadang oleh lima belas orang berbadan kekar. Langsung saja mereka beraksi. Memukul, meminting tangan, mematahkan hingga menendang aset berharga mereka.

Nafas keenam nya terengah-engah, lima belas orang berbadan kekar itu sudah kehilangan kesadaran nya, keringat pun bercucuran di wajah mereka. "Gila! Udah lama banget gue gak latih kemampuan gue," ujar Rafa seraya mengelap keringat nya.

"Kenapa dulu gak masuk geng Forgies ya?" tanya Raditya.

"Jaman kita belum ada bego!" ujar Galvin sinis.

Memang Forgies didirikan beberapa tahun belakangan ini oleh Rio dkk, ada yang masih ingat? Dan di jaman Galvin dkk, geng Forgies memang belum didirikan.

"Ini penjaga nya udah semua nya atau masih ada lagi di dalam?" tanya Dafi.

"Masih ada di dalam," ujar Dami seraya mendongak menatap para penjaga yang terlihat lewat jendela yang tengah berjaga.

"Feeling Om, kita harus bagi-bagi karena gak mungkin kan mereka berada di satu ruangan yang sama?"

"Jadi kalian bertiga selamatkan Mellissa, sedangkan kita selamatkan Mamah kalian,"

Galvin mendekati si kembar dan langsung mencium kening kedua nya secara bergantian. "Hati-hati, boy." ujar nya dan itu tak lepas dari pandangan Marvel.

Rasa iri pun kembali menghampiri nya. Rasa ingin merasakan hal itu pun kembali datang membuat nya lagi dan lagi ia harus kembali menelan pil pahit.

Si kembar mengangguk. Mereka pun masuk secara bersamaan namun, di dalam mereka terpisah. Galvin dkk pergi ke lantai satu sedangkan Marvel dkk pergi ke lantai dua, karena gudang ini memiliki tiga lantai dengan sebuah rooftop.

Galvin dkk berhenti di depan sebuah pintu, mereka terdiam karena knop pintu itu mulai bergerak. Mereka saling menatap satu sama lain lalu berpencar untuk bersembunyi.

Mereka saling berdekatan di sudut ruangan yang berarti mereka berada di bawah tangga yang gelap, lalu keluar lah seorang lelaki dari dalam yang mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi seseorang. Lelaki misterius itu membuka masker di wajah nya yang membuat ketiga pria yang bersembunyi itu terdiam dengan mata yang membulat sempurna.

RINO? Batin ketiga nya.

Mereka saling pandang satu sama lain. Dugaan mereka benar, lelaki itu adalah Rino—kakak kelas mereka dulu yang mencelakai Galvin dan kakak kelas yang menyukai Zaira mungkin sampai saat ini juga. Tapi mereka membenarkan bahwa Rino bukan mencintai Zaira melainkan hanya terobsesi.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang