HAPPY READING💓
Cieee siapa nih yang nungguin cerita aku up🙋
•
•
•
••MARVEL•
Yudha, Rina dan Yomi mendekat ke arah mereka. Vita ditambah syok karena kehadiran sosok pria yang berada di kursi roda itu, itu seperti mimpi bagi nya. "A-ayah?" Vita mendekat ke arah Yomi yang tengah menatap nya dingin.
Ia duduk bersimpuh dihadapan Yomi. "A-ayah masih hidup?" tanya nya.
Yomi berdecak sinis. "Kenapa? Kau tak suka bila aku masih hidup?" tanya nya.
Vita terdiam. "B-bukan seperti itu maksud aku, ayah." ujar nya.
"Dimana Marvel?" tanya nya pada mereka yang tengah mendengarkan interaksi nya dengan Vita.
Mereka semua terdiam tak bisa menjawab apapun, mulut mereka seakan terkunci dan tertutup rapat. "Kenapa diam? Hei! Aku bertanya pada kalian!"
Rina berjalan menuju Mellissa yang masih terduduk lemas di tanah dengan mata yang tertuju ke gudang yang sudah hancur itu. "Mell?" panggil nya sambil menepuk pundak gadis itu hingga ia tersentak kaget.
"K-kenapa, Oma?" tanya nya masih dengan suara serak nya.
"Dimana Marvel?" gadis itu terdiam, menatap Rina yang penuh harap padanya. Mellissa diam, masih dengan bahu yang sedikit bergetar.
"K-kak M-marvel... E-eum O-oma" Rina mendekat dan mengelus rambut gadis itu.
"K-kenapa gugup?" tanya Rina. Entah kenapa kini perasaan nya mulai tak enak, tapi ia berusaha untuk mengubur dalam-dalam perasaan itu.
"Hiks... O-ma!" Mellissa memeluk wanita paruh baya itu, menangis sejadi-jadi nya dalam pelukan nya.
"Hiks... Hiks.. O-oma! K-kak Marvel, hiks.. Dia.. D-dia hiks..."
"Dia kenapa, Mell?"
Mellissa tak sanggup lagi untuk menjawab pertanyaan wanita itu. Sungguh ia sangat sakit bila harus mengatakan hal ini. Mereka yang ada disana pun diam, masih dengan pikiran masing-masing dan berusaha mencoba untuk menghilangkan keburukan yang terjadi.
"M-marvel ada didalam gudang yang telah meledak itu, Oma." Rina membulatkan matanya. Kini ia menatap gadis yang tengah menunduk itu, lalu matanya beralih pada Dafi sambil menggeleng.
"Dafi! Kamu itu kalau bercanda kelewatan banget!" kekeh Rina hambar.
"Gak Oma! Dafi gak bercanda, Marvel m-memang berada didalam sana."
"N-nggak! K-kalian pasti bohong, kan? Marvel mana mungkin ada disana! Marvel pasti lagi sembunyi karena tahu Kakek nya masih hidup, kan?!" tanya Rina. Wanita itu pun sama hancur nya, walau tak melihat adegan itu secara langsung tapi hatinya berdenyut nyeri.
"I-itu beneran, Oma." Rina kembali memeluk Mellissa. Kedua wanita itu sama-sama menumpahkan air mata mereka.
Yudha dan Yomi pun terdiam membatu. Tak lagi berbicara, mata mereka menatap bangunan gudang yang tak tersisa dengan tatapan kosong mereka.
Kenapa sekarang kamu yang pergi, Vel? Batin Yomi.
Padahal Kakek pengen main lagi sama kamu,
"A-ayok! K-kita cari Marvel! Siapa tahu dia lari atau sembunyi dari kita!" ajak Rina namun, lengan wanita itu dicegah oleh Yudha dengan gelengan kepala.
"Apa maksud, mu?!"
"Rin, iklaskan Marvel! Sudah dipastikan ia tertiban bangunan dan mungkin tubuh nya juga sudah hancur tak tersisa." ujar Yudha dengan menjelaskan secara perlahan agar wanita itu mengerti. Ia juga merasakan kehilangan, ia berusaha untuk iklas namun, tak bisa. Bagaimana pun ia harus terlihat kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Fiksi RemajaMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...