MARVEL : [42] Tertangkap Basah

1.3K 130 6
                                    

HAPPY READING❤



•MARVEL•

Kini mereka bersebelas tengah berada di taman villa itu. Ternyata Villa milik keluarg Haikal berada di belakang rumah Sesil. Mereka menatap takjub Villa milik keluarga Bagaskara yang luas nya luar biasa. Mereka akan memainkan permainan putar botol untuk menentukan kamar masing-masing untuk para cowok.

Mereka kini duduk melingkar di atas rumput hijau. Dengan sebuah botol di tempatkan didepan mereka. "Siapa yang mau puterin?" tanya Sesil.

Dafi, Langga, Haikal, dan Lia mengacungkan tangan mereka. "Gue yang puterin! Secara gue cewek, jadi kalian para cowok ngalah!" ujar Lia membuat ketiga cowok itu mendelik tak suka.

"Enak aja lo, Liampir! Gue aja yang puterin!" sahut Haikal.

"Enggak! Gue aja yang puterin!" ucap Dafi.

"Pokoknya yang berhak puterin nih botol itu gue!" tunjuk Langga pada dirinya sendiri.

"Enak aja lo, boncabe!" ketus ketiga nya.

"Pokoknya gue!"

"Enggak! Harus nya gue!"

"Gue yang berhak!"

"Kalian ngalah sama cewek!"

Ketujuh remaja yang mendengar perdebatan itu membuat telinga mereka seketika merasa panas. Seperti setan tengah beraksi kala sang Ustadz melafalkan ayat kursi.

"KALIAN BISA BERHENTI, GAK?!" Keempat nya refleks terdiam lalu menggelengkan kepalanya polos.

"Mending jangan pake botol! Rusuh enggak ada yang mau ngalah!" sahut Mellissa.

"Sil, lo punya kertas sama pulpen enggak?" tanya Rachel.

"Punya, kenapa emang nya?" Sesil bertanya balik.

"Minta sesobek aja sama pulpen nya sekalian," ujar Rachel.

Sesil mengangguk. "Yaudah aku ambil dulu, kalian tunggu." Sesil pergi ke rumah nya untuk mengambil barang yang di sebutkan oleh Rachel.

Keempat remaja itu saling menatap dengan tatapan perang mereka. "Ini semua gara-gara kalian yang enggak mau ngalah sama cewek! Enggak jadikan?!" sinis Lia.

Haikal menatap gadis itu seakan ingin melahap nya. "Yeuh! Sekate-kate lo ngomong ye, Liampir!"

"Udah tau kita bertiga cowok, harus nya cewek sekali-kali ngalah!" sahut Langga.

Lia mendelik kearah ketiga cowok itu. Tak lama Sesil pun tiba. Ia menyerahkan barang itu pada Rachel. "Lo tau maksud gue kan, Mell?" Mellissa mengangguk menandakan ia mengetahui ucapan Rachel.

Mereka merobek kertas itu kecil hingga beberapa bagian. "Kalian ada tujuh orang, kan?" tanya Rachel, ketujuh lelaki itu mengangguk.

"Jadi kertas ini udah gue tulis beberapa angka dan siapapun yang mendapat angka yang sama, berarti orang itu yang akan jadi teman satu kamar dengan kalian. Paham, kan?"

Mereka mengangguk. Mellissa selesai melipat kertas itu setelah menuliskan beberapa angka didalam nya. Ia pun mulai mengocok nya ke atas ke bawah.

"Satu-satu ambil nya! Dan ingat bakalan ada yang dua orang juga tiga orang!" ujar Rachel.

Dimulai dari Ando yang mengambil satu gulungan kertas kecil itu lalu, Langga, Dafi, Dami, Haikal, Marvel dan terakhir Rafi. "Udah kebagian semua, kan?" tanya Sesil.

"Semoga gue kagak satu kamar sama Haikal!" ujar Rafi membuat cowok itu mendelik.

"Gue juga gak mau sekamar sama lo!" ketus Haikal.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang