HAPPY READING❤
Ada yang kangen?
Atau ada yang nungguin aku up?
•
•
•
••MARVEL•
Marvel dan si kembar menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai lantai atas. Mereka berjalan mengendap-endap, takut penjaga itu mengetahui keberadaan mereka. Mereka berjalan menghampiri para penjaga itu dan lansung memukul tengkuk mereka menggunakan kepalan tangan membuat penjaga itu langsung tak sadarkan diri.
"Ini ruangan nya?" tanya Marvel.
"Iya mungkin," balas Dafi.
Marvel dan Dami celingukan takut ada penjaga yang masih sadar. "Ini penjaga nya masih ada gak sih?" tanya nya.
"Kek nya udah deh," balas Dafi seraya mengotak-atik ponsel.
"Lo lagi ngapain sih?! Jangan main hp, ntar berisik malah ketahuan!" kesal Marvel. Dafi menoleh dan mendengus kesal.
Mereka bertiga langsung menoleh kala mendengar derap langkah kaki di tangga yang menghubungkan ke rooftop.
"Mending kita seret nih penjaga ke bawah tangga, terus kita pakai topi sama masker yang dipakai mereka!" ujar Dami membuat kedua nya mengangguk.
Setelah selesai, mereka kembali menghadap ke arah jendela. Berpura-pura menjadi penjaga dengan membelakangi ruangan itu.
"Ck! Kita ngapain sih?!" ujar dari salah satu orang itu yang mereka bertiga yakini adalah seorang gadis.
"Males banget gue, mending gue rebahan dikamar kalau tau kayak gini sih! Ini semua salah lo!" kesal nya pada lelaki yang menjadi lawan bicara nya.
Si gadis yang tak sadar menginjak sebuah plastik yang membuat jalan nya licin dan terkejut. "Eh ayam kodok lompat!" latah nya, gadis itu berpegangan tangan pada lelaki disamping nya.
Dafi dan Marvel berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyemburkan tawa nya, mereka harus menahan nya dengan paksa walau mereka ingin sekali tertawa.
"Ih! Siapa sih yang naro plastik disini?!" kesal nya.
"Ya lo gila malah nyalahin plastik!" balas lelaki di samping nya itu ketus. Plastik, benda mati malah dimarahin.
Plastik be like: kenapa lo nyalahin gue?! Orng lu nya aja yang gak lihat-lihat, makanya kalau jalan pake mata bukan pake mulut.
Lah kok ngamok?
"Ah lo mah gak ada rasa kasihan ke gue!"
"Bodoamat!" lelaki itu pun berjalan mendahului membuat si gadis itu mencak-mencak ditempat lalu matanya menoleh ke arah ketiga nya.
"Kerja yang bener!" ujar nya dengan wajah memerah diangguki oleh ketiga nya. Si gadis itu pun menyusul lelaki itu dengan cepat, siapa tahu ketiga penjaga tadi mendengar latahan nya.
Ketiga nya mengikuti arah si gadis pergi lalu tak lama mereka menyemburkan tawa mereka walau tak terlalu keras. "Wtff.. Gue bengek gila!" Dafi tertawa dengan memegang perut nya.
"Cantik doang, kok latahan, canda latahan," Dafi dan Marvel bertos masih dengan tawa mereka membuat Dami menggelengkan kepalanya.
"Sumpah kalau ada Ando sama Haikal pasti tuh dua anak ketawa paling keras!" Marvel mengangguk masih dengan tawa nya.
"Tuh wajah tadi kalau dibuat Meme bagus kali ya" sahut Dafi.
"Ntar tulisan nya 'aww aku kaget' pasti ngakak tuh!"
"Ho'oh, memang muka nya itu Memeable banget,"
"Dosa lo pada udah banyak! Gak usah nambahin lagi." ujar Dami.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Dla nastolatkówMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...