Happy reading💓
Seperti biasa aku double up🙆
•
•
•
••MARVEL•
Disana Rama berdiri diikuti dua orang Polisi dibelakang nya yang tengah menahan Rino yang memberontak. "Rama?" Yudha, Rina dan Yomi tentu saja kaget. Bahkan kini pria paruh baya itu tersenyum ke arah mereka, senyuman yang mereka rindukan beberapa tahun ini.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Dan bagaimana kau tahu kalau kita ada disini?" tanya Yudha.
Rama mengedikan bahu nya. "Entah lah, aku mengikuti kalian." balas nya.
"Penguntit, hm?" Rina tersenyum walau masih ada air mata diwajah nya dan dibalas senyuman juga oleh Rama.
"Hei! Jawab pertanyaan ku!" kesal Yudha karena pertanyaan nya di abaikan.
Rama terkekeh. "Aku melihat anak ku yang membawa seorang wanita saat aku datang kemari, dan kata wanita itu kalau anak ku ingin membawa nya pergi. Jadi aku menghubungi Polisi," jelas nya.
"Anak?" beo mereka semua, tiba-tiba pikiran mereka blank seketika.
Rama mengangguk dan ia menunjuk Rino yang tengah memberontak agar dilepaskan. "Yap! Dia adalah anak ku," balas nya seraya menunjuk Rino.
"Pantesan kelakuan nya kayak anjing," bisik Ando dengan suara serak nya pada Langga.
"Diem!" Ando mendengus kesal. Langga memang orang yang tidak bisa diajak bercanda.
"Ah ya! Aku juga kesini ingin memberi tahukan jawaban ku," ujar Rama.
"Apa?"
"Aku berhenti dan aku juga menyesali nya." Rama menunduk sambil menghela nafas nya.
"Aku menyesali semua nya, aku minta maaf padamu dan pada kalian semua nya karena perbuatan ku dan anak ku kalian semua dalam bahaya."
"Dan bukan itu saja, aku juga ingin pamit karena aku akan pindah dari negara ini. Aku ingin menjalani hari tua ku seorang diri dengan tenang di negara orang, aku juga akan membawa anak ku bersama, ia akan aku bawa ke rehabilitas Psikiater yang ada disana," ujar Rama.
"Jadi kau kemari untuk berpamitan tanpa bermain bersama kami dulu?" Rama mengangguk.
"Maafkan aku, mungkin kesalahan ku tak bisa kalian maafkan."
Yudha mendekat dan menepuk bahu pria itu beberapa kali. "Kami semua sudah memaafkan mu." ujar nya.
Rina mendekat dan ketiga nya berpelukan. "Aku akan merindukan kegilaan mu itu, Ram." ujar Rina.
Rama juga menyentil dahi wanita itu. "Apalagi aku yang akan merindukan kegalakan mu, Rina."
Rama menoleh dan beralih menatap Yomi. Pria itu bersimpuh dihadapan Yomi. "Aku ingin meminta maaf padamu dan keluarga mu, maafkan aku, Yom." ujar nya.
"Sudah dari lama aku memaafkan mu, sahabat?" Yomi tersenyum dan Rama pun tersenyum, beban nya seperti sedikit menghilang.
"Baiklah semua nya yang ada disini, aku mewakili anak ku ingin meminta maaf pada kalian semua atas kelakuan yang diperbuat oleh Rino."
"Apa Arletta dan Samudra akan ikut kalian pergi?" tanya Langga.
Rama menggeleng. "Kedua nya tidak ingin pergi dari tanah air, mereka akan menetap disini," ujar nya.
Setelah berpamitan Rama, Rino dan kedua Polisi itu pun pergi. Mellissa bangkit, ia ingin melihat gudang yang telah hancur itu untuk yang terakhir kali nya. Tanpa sepengetahuan mereka, ia berjalan seorang diri kembali menuju gudang yang sudah tak tersisa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...