MARVEL : [69] Ribuan Luka

1K 103 2
                                    

HAPPY READING❤



•MARVEL•

"Assalamualaikum, Bi!" Bi Ira menoleh lalu tersenyum melihat Marvel datang dengan cengiran khas nya.

"Wa'alaikumsalam, aden darimana aja atuh?" tanya Bi Ira.

Cowok itu memilih untuk pulang karena sebentar lagi malam akan tiba. Ia tak ingin membuat Bi Ira khawatir karena ia pulang larut, jadi ia memilih pulang. Padahal ia enggan pulang ke bangunan yang disebut rumah ini, tadinya ia akan memilih pergi ke apartemen tapi ia urungkan.

Marvel malah kembali menampilkan cengiran nya itu. "Main sama yang lain nya diluar,"

"Udah makan?"

"Belum, tadi cuma beli makanan diluar tapi Marvel masih laper."

Bi Ira menyentil kening lelaki itu pelan membuat Marvel meringis sambil mengerucutkan bibir nya.

"Sakit atuh, Bi." rengek nya persis seperti anak kecil yang dimarahi ibu nya.

"Enggak baik makan makanan luar, den. Jangan dibiasain atuh." ujar Bi Ira.

"Iya Bi, iya enggak lagi."

"Sekarang laper gak?" Marvel mengangguk antusias, karena sedari tadi perut nya terus saja berbunyi. Padahal tadi ia sempat makanan yang dipesan oleh Rafi dan Langga.

"Emang bibi masak?" tanya Marvel dengan senyuman nya.

"Masak juga buat tuan sama nyonya aja, den Marcel katanya makan diluar sama temen-temen nya," senyuman lelaki itu memudar.

"Jadi aden mau makan sama lauk apa?" tanya Bi Ira.

"Enggak usah, bi. Nanti kalau Marvel ambil lauk nya, ketauan mamah sama papah lagi. Marvel gak mau buat mereka marah, jadi aku makan nya nanti aja kalau mamah sama papah selesai makan," ujar nya panjang lebar.

"Emang aden enggak laper kalo ditunda makan nya?" Marvel menggelengkan kepala nya kembali tersenyum.

"Enggak, Bi. Kan Marvel kuat, masa laper aja enggak tahan." kekeh nya.

Bi Ira hanya menatap sendu lelaki dihadapan nya. Ia mengelus rambut Marvel membuat cowok itu menutup matanya. "Nanti kalau enggak ada sisa lauk nya gimana, den?"

"Ya Marvel makan di luar aja," balas nya.

"Emang gak papa?"

"Gak papa, Bi. Ntar Marvel ajak Mellissa buat nemenin Marvel."

"Owh yaudah atuh, aden sekarang mandi ya habis itu sholat maghrib jangan lupa,"

"Iya Bi, Marvel enggak bakalan lupa." Marvel pamit lalu pergi menuju kamar nya meninggalkan Bi Ira yang menatap sendu punggung cowok itu.

•MARVEL•

Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Marvel baru selesai mengerjakan ibadah nya. Ia melipat sajadah dan mengganti baju koko nya dengan baju santai.

Drt.. Drttt

Ponsel nya bergetar menandakan panggilan telpon masuk. Ia melepas peci di kepalanya lalu menyimpan nya di atas nakas.

"Hallo, kak?!" panggilan tersambung dan langsung disambut oleh suara gadis nya.

"Budayakan salam dulu, Mell." peringat nya.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang