HAPPY READING❤
•
•
•
••MARVEL•
Mata yang sekian lama terpejam itu akhirnya terbuka. Ia mengerjapkan matanya karena cahaya lampu mulai memasuki indra penglihatan nya. Hidung nya mulai mencium bau yang sangat ia benci.
Saat akan mengubah posisi nya, ia mendapatkan seorang cowok yang tertidur dengan tangan sebagai bantalan dan tidur dengan menghadap dirinya hingga ia bisa melihat wajah tampan nya.
Tangan mungil nya terulur untuk mengusap rambut cowok itu pelan. Ia pun berniat mengusili cowok itu dengan mengapit hidung cowok itu, dan belum hitungan detik cowok itu terbangun, mengambil banyak oksigen karena ia merasa kehabisan nafas.
Ia lalu menatap gadis yang cengengesan didepan nya. "Hehe maaf, gue sengaja," ujar gadis itu.
Marvel mendengus kesal. "Lain kali kalau mau bunuh gue langsung aja, gue juga udah nyerah sama semua nya." balas Marvel yang sedikit cuek.
Mellissa menatap Marvel dengan tatapan terkejut. "Kenapa lo ngomong kayak gitu?" tanya Mellissa.
Marvel menatap Mellissa yang akan mengeluarkan air mata nya. Sungguh ia tak berniat seperti ini. Tapi demi menjalankan misi nya untuk mengusili balik gadis itu.
"Karena lo udah kena prank!" Marvel menjulurkan lidahnya mengejek gadis itu.
Mellissa terkejut dengan air mata yang mulai mengalir.
"HUAAAA! BANG DAMI! BANG DAFI!! HIKS.. HIKSS... HIKS!" suara teriakan plus suara tangisan membuat keenam inti Forgies yang masih terlelap di atas karpet langsung duduk tegap dengan muka bantal mereka.
Si kembar yang namanya di panggil langsung berlari ke arah brankar. "Kenapa, dek? Kenapa?" tanya Dami dengan wajah bantal nya.
"Ada apa? Ada yang sakit?" Dafi menatap adik nya cemas walau kini ia masih merasakan kantuk tapi sebisa mungkin ia tahan.
"Hiks.. Hiks.. Kak Marvel jahat!" Mellissa menangis dalam pelukan Dami. Ia sungguh takut karena cowok itu membalas ucapan nya dengan cuek dan takut cowok itu benar-benar pergi.
Si kembar langsung menatap nyalang ke arah Marvel yang tengah mengerjapkan matanya. Mereka becanda melalui telepati seperti. Sialan lo, Vel! Awas aja lo.
"Udah ya jangan nangis, nanti junior Marvel nya abang sunat lagi!" ujar Dafi sontak membuat Marvel terkejut dan langsung menutup bagian bawah nya.
"Yah, nanti enggak seru dong!" sambung Ando.
"Iya enggak bakal seru kalau junior nya si bos di sunat lagi," ujar Haikal.
"Nggak enak nanti,"
"Kalian lagi ngomongin apaan sih?" mereka menatap Mellissa dengan tatapan sulit di artikan.
Mellissa mengerjap lucu sambil menyeka air matanya. "Apa? Gue salah ngomong?" tanya Mellissa. Mereka yang ada di sana menggaruk tengkuk mereka yang tak gatal. Apalagi Marvel, wajah cowok itu sudah memerah menahan malu dan kesal secara bersamaan.
"Eum.. Kita ke kantin duluan ya!" pamit keempat nya berlari meninggalkan ketiga cowok itu dengan wajah cengo nya.
"Sialan! Otak gue traveling!" ujar Rafi. Saat mereka telah keluar dari kamar inap yang suasananya berubah menjadi canggung. Bahkan rasa kantuk yang tadi menyerang mereka kini sekarang hilang bak ditelan bumi.
"Ambigu anjim!" sahut Langga. Cowok itu menguap, ternyata rasa kantuk itu kembali datang.
Sedangkan keempat nya yang masih berada di ruangan nya saling diam. Mellissa yang diam karena ada banyak pertanyaan yang bersarang di otak nya. Sungguh ia tak mengerti ucapan kedua kakak kelas nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Fiksi RemajaMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...