MARVEL : [37] Masa Lalu

1.4K 127 7
                                    

HAPPY READING❤




•MARVEL•

Duabelas tahun yang lalu..

"Kakekkk!" seorang anak lelaki kecil berlari dari arah dapur menuju pintu yang terbuka menampilkan seorang lelaki yang sudah beruban tapi masih terlihat tampan.

Pria itu mensejajarkan tubuh nya lalu ia merentangkan kedua tangan nya bermaksud menyambut pelukan dari sang cucu. "Uhhh.. Cucu kakekk, kenapa sayang?"

Anak lelaki kecil itu cemberut. "Kenapa kakek perginya lama sekali? Aku jadi tak ada teman bermain disini!" ujar anak lelaki itu seraya cemberut.

Pria itu terkekeh. "Maafkan kakek, sayang. Kakek ada urusan tadi, sekarang kakek bisa main sama Marvel sepuas yang Marvel mau!" anak lelaki kecil itu berbinar dengan mata nya yang bulat.

Yap! Anak lelaki kecil itu adalah Marvel yang berumur lima tahun. "Bener ya, kek?"

"Iya," balas Yomi, Kakek dari Marvel yaitu ayah dari Vino.

"Horeee!" Marvel kecil bersorak gembira.

"Tapi dimana adikmu?" tanya Yomi.

"Marcel lagi pergi sama mamah ke supermarket sana, tadi Marvel di ajak tapi aku enggak mau karena mau nungguin kakek supaya bisa main!"

Yomi terkekeh lalu mengacak rambut hitam itu. Mereka kini berada di sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Eitss jangan salah ya, didalam nya ada sebuah pohon besar. Memang pohon itu sudah lama ada. Tapi mereka tak mau menebang nya dengan alasan akan ada rumah pohon.

Jadi di sebuah rumah yang didalam nya terdapat sebuah pohon yang umur nya sudah lama. Mereka tak bisa menebang nya, karena si kembar yang meminta untuk tak menebang nya tapi akan dibuatkan rumah pohon di dalam rumah.

Marvel kecil memainkan mobil polisi yang dibelikan oleh Vino-Papahnya pada saat ulangtahun nya kemarin. "Kakek? Ayok kita main!"

Yomi tengah menatap jendela karena sedari tadi ia merasa sedang diintai oleh seseorang. "Kakek?" panggil Marvel sembari menarik ujung baju yang Yomi kenakan.

Yomi tersentak lalu mensejajarkan tubuh nya dengan tubuh mungil itu. "Marvel, Marvel main sendiri dulu sebentar ya? Kakek mau ke ruangan kakek dulu, ada sesuatu yang penting banget," Marvel cemberut bahkan kini mata nya memerah.

Ia menatap Yomi dengan tatapan sendu nya. Mungkin satu kedipan saja cairan bening itu akan terjun bebas di matanya. Yomi yang menyadari hal itu langsung menggenggam tangan mungil Marvel.

"Kenapa nangis, hm?"

"Hiks.. Hikss.. Kenapa kakek enggak mau main sama Marvel? Apa karena Marvel sering usilin kakek? Atau sering bikin mamah, papah, Oma dan Oma kesel? Marvel janji enggak bakalan nakal lagi asalkan kakek mau main sama Marvel,"

Yomi terkekeh dengan tingkah laku cucunya ini. "Bukan gitu, sayang." ujar Yomi.

Pria itu menghapus jejak air mata yang terjun bebas di pipi gembul milik Marvel. "Maksud kakek begini, kakek akan main sama Marvel kalau pekerjaan Kakek udah selesai. Sekarang pekerjaan kakek lagi banyak,"

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang