HAPPY READING❤
•
•
•
••MARVEL•
"Ada yang bawa jajanan atau makanan gak sih? Perut gue laper," Langga berucap, sedari tadi perut nya berteriak meminta diisi. Mereka tengah memasukan baju basah yang tadi mereka pakai untuk bermain air ke dalam kantong plastik yang mereka bawa dari rumah.
"Tadi dijalan masuk ada penjual mie ayam, ntar berhenti disitu aja," ujar Dafi sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
Mereka memakai jaket yang tebal karena suasana di sini dingin dan karena ditambah lagi dengan hujan turun. Semakin terasa dingin, bahkan sebagian dari mereka persis seperti mayat hidup.
Setelah selesai mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan menuju villa milik saudara Haikal. "Noh mau makan dimana?" tanya Rafi. Kala mereka melihat beberapa pedagang mie ayam di depan sana.
"Disana aja, mumpung lagi sepi terus samping nya juga ada penjual oleh-oleh," balas Rachel saat melihat sebuah warung mie ayam yang terlihat sepi.
Mereka pun mengangguk setuju. "Mau pesen apa, mas?" tanya bapak penjual nya.
"Yang mau pesen mie ayam siapa aja?" tanya Haikal.
"Semua nya aja kecuali gue," ujar Marvel.
"Loh kenapa enggak pesen, kak? Tadi lo gak makan jagung bakar, sekarang juga lo gak pesen," tanya Mellissa yang duduk disamping nya.
Marvel menatap Mellissa. "Kata lo gue harus makan, ya kalau orang sakit emang dibolehin makan mie ayam?" Mellissa menggelengkan kepala nya.
"Nah itu sih tau, gue bukan lo kalo lagi sakit minta makan nya yang aneh-aneh. Bukan nya sembuh tapi malah tambah sakit," Mellissa mengerucutkan bibir nya. Huh, terbongkar sudah aib nya.
"Yaudah saya pesen mie ayam nya sembilan, tempe mendoan nya dua puluh, sama minuman teh anget nya sepuluh, pak." ucap Haikal.
Bapak penjual itu pun mengangguk lalu pergi untuk membuatkan pesanan mereka. "Nih kak, minum obat nya dulu. Yang ini sebelum makan," ujar Mellissa memberikan satu butir obat yang harus dikonsumsi sebelum makan.
Marvel menerima nya dan langsung meminumnya. Mellissa menyodorkan aqua botol dan diterima oleh cowok itu. "Habis ini kemana lagi?" tanya Ando.
"Mending ke villa dulu aja, ntar mau kemana lagi nya dirundingin lagi disana," sahut Dafi.
"Mau pada beli gantungan? Atau baju gitu?" tanya Lia.
"Hayuuu! Kita pergi dulu bentar ya." ujar Mellissa seraya bangkit.
"Hati-hati, jangan nyasar." peringat Marvel membuat gadis itu mengangguk.
"Kalian mau beli apa?" tanya Rachel pada ketujuh cowok itu.
"Nanti aja gantian belinya," sahut Dami.
Ketiga cewek itu pun mengangguk lalu pergi ke salah satu toko penjual oleh-oleh. "Enggak sia-sia gue liburan ke sini, banyak bule njir! Sekalian cuci mata," ujar Ando seraya melihat kesana-kemari, siapa tau ada gadis yang terpikat pada nya, kan? Jodoh gak ada yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...