MARVEL : [63] Anything For You

1.1K 111 4
                                    

HAPPY READING❤



•MARVEL•

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Mellissa kini tengah berada di pos satpam menunggu Marvel karena bagaimana pun ia berangkat dengan cowok itu dan otomatis juga akan pulang dengan nya.

Sudah lima kali decakan terdengar dari mulut nya. Kedua sahabat nya sudah pulang duluan karena mereka berdua akan pergi ke Mall. Tadinya Mellissa ingin ikut, tapi ia ingat betapa marah nya Marvel dan kedua abang nya saat ia pulang larut.

Ia menoleh kesana-kemari mencari keberadaan Marvel. Motor inti Forgies juga masih berada ditempat nya yang artinya mereka juga masih berada di sekolah.

"Kalau sepuluh menit lagi enggak nongol, gue pulang duluan!" kesal nya.

"Neng Mellissa nungguin siapa atuh? Kok belum pulang?" tanya satpam yang ia ketahui bernama pak Umli itu mendekati Mellissa.

"Ini pak, lagi nungguin Kak Marvel," balas nya.

"Owalah Marvel toh, dia baru aja keluar dari perpus sama temen-temen nya."

Mellissa membulatkan matanya. "Sekarang kemana, pak?" tanya nya.

"Mungkin ke kelas, neng. Soalnya tadi bapak lihat mereka ke sana,"

Mellissa mengepalkan tangan nya kesal. Jadi ia menunggu lama disini tapi orang yang ditunggu nya baru keluar dari perpus? Meresahkan sekali, memang minta di tabok.

"Yaudah pak, terimakasih info nya."

"Iya neng, duduk dulu atuh nanti kaki nya pegel"

Udah pegel dari tadi, pak!

Pak Umli menyerahkan kursi plastik berwarna hijau pada Mellissa. Gadis itu menerima nya tak lupa mengucapkan terimakasih. Ia duduk sambil bersidekap dada menunggu orang sialan yang sudah membuat nya menunggu lama.

"Tau gini mending gue ngikut dua curut ke mall daripada harus nunggu lama kek gini!" gumam nya.

"Neng bilang apa?" Mellissa merutuki dirinya. Ia lupa bahwa masih ada pak Umli disini.

"Enggak bilang apa-apa, pak. Cuma lagi ngafalin buat ulangan harian besok." ujar nya seraya senyum kikuk. Padahal sih besok gak ada ulangan apapun.

"Owalah, bapak kira neng bilang apa,"

Mellissa hanya tersenyum menanggapi nya. Tak lama, suara kehobohan terdengar membuat nya menatap datar ke arah mereka.

Disana Inti Forgies dengan tak tahu malu nya saling mengobrol tanpa mengetahui sebentar lagi akan ada bahaya yang akan menimpa salah satu nya.

Rafi memberhentikan langkah nya membuat mereka pun ikut berhenti. "Lo kenapa berhenti, bujang?!" kesal Ando. Untung ia ikut berhenti, kalau tidak pasti hidung mancung bak prosotan TK nya pasti akan bengkok.

Rafi meneguk saliva nya kasar. "Vel," panggil nya.

Marvel menoleh sambil berdehem. Masih belum menyadari tatapan yang mengarah pada dirinya dengan mematikan.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang