HAPPY READING❤
•
•
•
••MARVEL•
"Nih makanan datang!" Ando kembali dari luar bersama Haikal dengan menenteng empat buah kantong plastik berisikan makanan yang mereka inginkan setelah tadi memesan.
"Gila banyak banget beli nya," ujar Nomy. Dari mereka belum ada yang ingin pulang, katanya mereka akan menginap di markas mumpung besok sabtu dikarenakan sekolah libur.
"Iyalah, orang kalian perut karet semua kalau beli nya sedikit ntar yang lain masih ada, ntar lo ileran lagi,"
"Ngada-ngada lo kalau ngomong."
Mereka pun mengambil makanan yang mereka pesan tadi. "Thanks makanan nya!" keenam inti Forgies menggangguk. Memang itu lah kebiasaan mereka. Saling memberikan satu sama lain. Lalu setelah itu mereka akan bergantian.
Seperti itu lah mereka. Memang saling memberi satu sama lain. Entah ada angin dari mana keenam inti Forgies mau membayarkan makanan mereka. Biasanya mereka tak mau sama sekali kalau tidak mereka paksa.
"Kalian itu kesambet apaan sampe mau bayarin makanan kita?" tanya Sunwei seraya menyuapkan makanan nya.
"Enggak kesambet, cuma dapet hidayah kek nya, bang."
"Sialan!"
"Kita itu baik dan tidak sombong. Kita itu ingin berbagi pada kaum kismin seperti kalian ini," Ando melahap makanan nya setelah mengatakan hal itu, seperti tak ada dosa sama sekali saat berbicara seperti itu.
"Mati aja sono!"
"Gue iklas banget!"
"Tai sia bau anjim!"
Mereka pun makan dengan lahap. Tak ada yang bersuara karena mereka memang menerapkan untuk makan dengan diam dan tertib. Suasana pun berubah menjadi dingin karena hujan mulai turun.
"Ahhh! Kenyang banget gue", ujar Eysan sambil mengusap perut nya.
"Sama-sama semua nya." ujar Haikal dengan senyuman terpaksa nya.
"Eh iya! Astagfirullah, makasih banyak makanan nya,"
Mereka pun mulai bangkit untuk membersihkan diri. "Sekarang gimana, Dam?" tanya Rafi.
Dami mengusap bibir nya menggunakan tissue lalu membuang nya. "Sekarang kita mandi dulu, habis itu kita pikirin lagi."
"Memang ya, tuh si bos kalau ngilang kagak ngomong dulu!" sewot Sunwei. Memang mereka masih berada disini. Membiarkan adik kelas mereka untuk mandi terlebih dahulu dan soal mereka sih belakangan.
"Nyusahin sih ah! Gue pengen rebahan manja jadi enggak bisa!" kesal Dafi.
"Jangan gitu, gitu juga bos lo!"
Aku bukan bonekamu..
Yang bisa kau suruh-suruh dengan seenak mau mu...
Mereka saling menatap satu sama lain. "Siapa yang nyetel lagu boneka santet?!" Sunwei menatap inti Forgies secara bergantian.
"Anjirr! Kenapa lagu itu terngiang-nging di telinga gue?" Rafi menutup kedua telinga nya karena lagu itu mulai tergiang-ngiang ditelinga nya.
"Kebangetan banget! Gue jadi merinding kan kalau nih markas angker," Ando mengusap tangan nya yang mulai terasa dingin.
"Banci lo! Setan aja takut, orang sesama jenis aja takut." ledek Langga.
"Gue bukan setan!"
"Bukan gue yang bilang loh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...