MARVEL : [71] Trauma

1.1K 105 2
                                    

HAPPY READING
Rekomendasikan cerita ini ke teman, pacar, sahabat, keluarga, dan saudara kalian ya✨



•MARVEL•

"Mau pulang kapan?"

"Nanti dulu, makanan lo aja belum habis, dihabisin dulu baru pulang."

"Tapi gue kenyang, Mell."

"Gak ada kata kenyang sebelum makanan ini habis!"

"Yaudah buat lo aja, nih!"

"Gak mau! Udah cepetan dihabisin atau gue putusin disini mau?!" Marvel langsung membulatkan matanya.

"Ck! Iya nih gue habisin, tapi jangan sebut kalimat sialan itu dihadapan gue!"

Mellissa terkekeh mendengar nya. Apalagi melihat Marvel yang sangat terpaksa memasukan sendok berisi nasi goreng ke dalam mulut nya. Rasanya menggemaskan! Kalian jangan coba-coba untuk membawa karung, nanti Mellissa ngamuk kalian dicincang sama tiga pawang nya.

Memang setelah dari taman, Mellissa memutuskan untuk mengajak cowok itu ke warung nasi goreng yang tak jauh dari taman. Karena ia sudah tahu, bahwa cowok disamping nya ini pasti belum makan. Kalau dibiarkan yang ada nanti Marvel tak akan makan.

"Enggak usah marah, pelan-pelan aja makan nya ntar keselek."

Uhukk uhukk uhukk

"Ck! Kan udah gue bilangin, jangan buru-buru. Kena azab kan, lo?!" kesal nya.

Marvel mengelap sudut bibir nya menggunakan tissue. Ia menyentil pelan dahi gadis nya membuat Mellissa melototkan matanya.

"Enggak usah bawel! Lama-la telinga gue budeg, tau?" gadis itu mendengus lalu bangkit diikuti oleh Marvel.

Cowok itu membayar makanan mereka dengan Mellissa yang menunggu nya diluar.

"Cowok siapa sih?! Ngeselin banget!" gumam nya dan tentu dengan volume yang kecil. Karena kalau cowok itu tau bisa tambah panjang lagi urusan nya.

Marvel datang dan langsung menggandeng tangan mungil itu membuat sang empu terkejut. "Kak! Lo tuh ngeselin banget sih jadi orang?! Kalau gue jantungan terus meninggal gimana?!"

Tuk

"Omongan adalah doa, lo mau gue jadi duda hot?"

Mellissa mencibir sambil mengelus dahi nya yang jenong tambah jenong karena ulah cowok itu. Duda hot pala kau botak, nikah aja belum udah duda hot segala. Batin nya mencibir.

Mereka berjalan ke arah taman untuk mengambil motor Marvel. Karena letak taman dan warung nasi goreng lumayan dekat, jadi mereka memilih untuk berjalan kaki. Itung-itung olahraga malam, pikir Mellissa.

"TOLONG! TOLONG!!! ADA KEBAKARAN!"

"TOLONG!! TOLONG!!!"

"TOLONG PAK!!!"

"PAK! AMBIL AIR PAK!"

"TELEPON PEMADAM KEBAKARAN!"

Kedua nya terdiam berhenti. Disana terlihat sebuah rumah yang sudah dilahap oleh si jago merah. Banyak warga yang berlari tergesa-gesa untuk membantu meredakan api itu. Bukan nya mereda api itu semakin membesar membuat warga disana kelimpungan.

Marvel diam dengan dahi yang bercucuran akibat keringat, kejadian dua belas tahun lalu serasa berputar kembali di otak nya. Telinga nya seakan berdengung. Kepala nya seakan berputar.

Marvel melepas genggaman itu dan menutup kedua telinga nya. Kenangan menyakitkan itu berputar layak nya radio lama. Kepalanya berdenyut nyeri, ia mengerang membuat Mellissa yang berada disana terkejut sekaligus khawatir.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang