MARVEL : [20] Panggilan Kesayangan

1.9K 156 25
                                    

HAPPY READING❤



Waktu itu tidak bisa diputar, dijilat apalagi di celupin.

-PKIS-

•MARVEL•

"Mell! Buruan napa sih! Lo jalan kayak siput aja lama amat sama aja kayak nungguin doi peka!" kesal Lia.

Rachel memutar bola matanya malas mendengar ucapan Lia. "Ngapa lo jadi curhat?" tanya Rachel.

Mellissa yang tengah memainkan ponsel nya pun akhirnya menyimpan ponsel nya ke dalam saku. "Nih nih.. Gue udah cepet!" sahut Mellissa.

"Gitu kek daritadi! Perut gue udah dangdutan ini!" ujar Lia sambil mengelus perut nya yang sudah berbunyi sedari tadi.

"Cih makan banyak tapi tetep kurus!" sindir Mellissa.

"Bacot!" Lia memilih berjalan mendahului kedua nya. Mellissa dan Rachel terkekeh melihat Lia yang merajuk.

"Pms kali tuh anak," ujar Rachel.

Mellissa mengangguk setuju. Mereka pun akhirnya langsung menyusul Lia daripada nanti mereka akan langsung disembur oleh kemarahan gadis itu.

Mereka pun memasuki kantin dan langsung melihat kesana kemari mencari keberadaan Lia. Mata mereka akhirnya menemukan Lia yang sedang adu bacot dengan Ando. Mereka pun memutuskan untuk bergabung dengan ketujuh inti Forgies.

Ngomong-ngomong tentang Marvel, cowok itu dengan sangat keras kepala ingin pergi ke sekolah. Jadi dengan sebuah janji bahwa cowok itu akan makan dengan tepat waktu, mereka pun pasrah mengiyakan permintaan Marvel.

"Lo tuh kenapa sih hobby banget ngusilin gue!" kesal Lia.

"Karena lo lucu!" balas Ando.

"Tai kucing! Gue lagi enggak mood buat adu bacot sama lo!" ketus Lia.

"Lagi ada tamu?" tebak Haikal.

Lia tak menjawab, cewek itu terus saja melahap makanan nya tanpa membalas ucapan Haikal. Mellissa dan Rachel terkekeh melihat itu.

Mereka berdua memutuskan untuk duduk dibangku kosong. Mellissa yang duduk disamping Marvel yang sedari tadi diam, sedangkan Rachel duduk disamping Langga. Karena memang hanya kursi yang kosong disamping Langga.

Rafi yang melihat itu mengepalkan tangan nya di atas paha nya tanpa sadar dan mata tajam nya menatap Langga dan Rachel bergantian. Wajah nya memerah menahan kesal.

"KU MAU DIAAA... TAK MAU YANG LAINN! HANYA DIA YANG SLALU ADA SAAT SUSAH SENANGKUUU!!" nyanyi Haikal.

"HAREUDANG.. HAREUDANG.. HAREUDANG.. PANAS.. PANAS.. PANASS.. SYELALU.. SYELALU.. SYELALU.. PANAS DAN HAREUDANG!" lanjut Haikal dengan lagu yang berbeda.

"Ada yang retak, tapi bukan kaca." sahut Dafi.

"Ada yang patah namun, bukan tulang." lanjut Ando.

"Ada yang robek, tapi bukan kertas." tambah Lia, walau gadis itu sedang tak mood ia pun melanjutkan kalimat itu.

Rafi yang tahu dijadikan bahan ledekan oleh mereka pun menahan tangan nya yang sudah gatal ingin menabok satu-persatu wajah tak berdosa mereka satu persatu.

Mellissa terkekeh melihat itu. Rachel menundukkan kepala nya malu karena Rafi sedari tadi menatap nya seperti singa yang akan menerkam mangsa nya. Ia di buat gugup oleh cowok itu, pasti pipi nya sekarang akan memerah.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang