HAPPY READING❤
•
•
•
••MARVEL•
Semenjak kejadian dimana mereka mendapatkan sebuah teror di Villa penginapan. Marvel memutuskan untuk pulang saat itu juga. Ia merasa khawatir dengan keadaan gadis nya yang selalu menghiraukan nya, bahkan sampai ia mendiamkan Marvel membuat cowok itu uring-uringan.
Semenjak itu pula, Mellissa sering melamun lalu menangis seorang diri. Bahkan Marvel pun tak sengaja mendapatkan gadis nya yang sering membolos di rofftop.
Gadis nya yang selalu ceria, mengomel dan sering mengoceh kini tergantikan dengan gadis nya yang sering menyendiri. Rachel dan Lia pun sudah berusaha, namun hasil nya nihil. Mereka juga merasakan kehilangan Mellissa si gadis ceria bukan Mellissa si gadis pendiam.
Zaira dan Galvin pun merasakan hal yang sama. Mereka sering mendapati putri mereka yang tengah melamun dihadapan TV. Padahal TV itu tengah menanyangkan channel kesukaan gadis itu.
Abang kembar nya tak memberi tahu kejadian teror di Villa itu. Mereka tak mau membuat kedua orang tua nya cemas, apalagi mereka juga sedang dipusingkan dengan pekerjaan mereka. Si kembar tak mau menambah beban lagi pada kedua nya.
Seperti sekarang ini, Mellissa bersama kedua sahabat nya tengah berada di kantin. Gadis itu tengah mengaduk minuman nya sambil melamun. Kedua sahabat nya saling pandang dan menghembuskan nafas mereka.
"Mell?" gadis itu tak merespon panggilan Lia.
"Lo kenapa?" Mellissa tersentak kala Rachel menepuk bahu nya.
"Hah? Gue? Gak papa," ujarnya seraya tersenyum.
Kedua nya kembali menghembuskan nafas mereka. "Kalo ada masalah cerita sama kita, Mell. Jangan buat seakan kita itu enggak ada gunanya sebagai sahabat," ujar Lia lesu.
Mellissa kembali tersenyum paksa ke arah mereka. Kedua nya pun menyadari bahwa itu hanya senyuman palsu. "Gue gak papa, emang gue ada masalah apa?"
"Lo enggak makan?" tanya Rachel.
Mellissa menggeleng. "Enggak, gue sarapan banyak tadi, jadi gue masih kenyang." balas nya.
"Jangan bohong, Mell. Ntar kita di amuk Kak Marvel lagi kalau tau pacar nya enggak makan,"
"Kak Marvel enggak bakalan tau, kalau kalian enggak ngasih tau."
"Makan!" Ketiga nya tersentak kaget. Sebuah nasi goreng sudah berada di hadapan Mellissa.
Mereka menoleh lalu melihat ketujuh inti Forgies tengah berada di meja mereka. "Enggak laper, kak!" tolak Mellissa menjauhkan makanan nya padahal itu adalah makanan kesukaan nya tapi entah kenapa ia sedang tak mood untuk melakukan apapun.
Marvel mengepalkan kedua tangan nya. Entah kenapa akhir-akhir ini emosi nya selalu tak terkontrol. Ia mudah emosi walau hanya kejadian kecil.
Ia pusing menghadapi masalah ini. Belum lagi ia harus menangani orang yang meneror gadis nya. Butuh waktu yang lama untuk mencari nya. Waktu tidur nya pun ikut berkurang akhir-akhir ini karena terus mencari informasi peneror itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...