HAPPY READING❤
•
•
•
•Jangan bangga dengan cara lo berdandan kalau pada akhir nya sama kayak tante girang di lampu merah.
-Amalia-
•MARVEL•
Bel istirahat bertanda pelajaran telah usai pun berdering. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan. Begitu pula dengan ketiga gadis ini. Mereka pun memasuki kantin dan melihat kantin sudah dipenuhi oleh siswa kelaparan.
"Ck! Belum juga lima menit, udah rame aja nih kantin," gerutu Lia.
"Kalo enggak rame, ke kuburan aja sono." balas Rachel.
"Lo sih, Mel. Nulis lama bener kek siput aja," kesal Lia pada Mellissa.
"Yee suruh siapa tuh guru ngasih rangkuman banyak banget, udah tau tangan gue cuma ada dua!" balas Mellissa tak kalah sewot.
"Udah lo berdua bisa diem gak? Buruan nanti keburu masuk ngomel lagi, lama-lama telinga gue panas dengerin omelan lo pada," ujar Rachel melangkah meninggalkan kedua nya yang cengo.
"Tuh anak kenapa, dah?" tanya Lia.
"Mana saya tau, saya kan ikan." Mellissa pun melangkah meninggalkan Lia sendirian di depan pintu kantin.
"Dasar sahabat not have akhlak!" ujar Lia.
"Sabar Lia, Sabar. Orang sabar disayang orangtua dan pacar," sambung Lia.
Gadis itu pun melangkah menuju kedua sahabat nya yang sudah duduk manis di salah satu meja. Ia pun duduk disamping Rachel berhadapan dengan Mellissa.
"Lo kemana aja sih? Muter dulu ya lo?" tanya Rachel.
"Bacot lo!" balas Lia.
Mereka pun akhirnya memakan makanan yang sudah dipesan oleh Mellissa.
Brakk
Meja mereka digebrak oleh seseorang dan membuat mereka jadi bahan tontonan. Dilihat nya geng Queen of Bullying tengah menyilangkan tangan nya didepan dada.
Dengan dandanan menor, bibir merah menyala seperti habis disengat tawon, bedak 10 lapis maybe, dua kancing baju atas terbuka menampilkan belahan dada, rok 10 cm diatas lutut, sungguh dandanan nya membuat semua orang mengira banci lampu merah tengah tersesat disekolah.
Tak ada yang berani bicara seperti itu. Karena jika ada yang berani maka seseorang itu akan di bully habis-habisan.
"Apa-apaan lo?!" teriak Lia.
Salah satu diantara mereka yang diyakini ketua geng itu pun tersenyum sinis. "Bilang sama sahabat lo yang satu ini, jangan pernah deket-deket sama Marvel! Karena Marvel adalah cowok gue!" ujar gadis itu.
Lia memutar bola matanya malas. "Cih! Mimpi lo ketinggian banget,"
Mellissa yang mendengar itu hanya diam saja. Buang-buang waktu jika harus meladeni banci lampu merah satu ini.
Gadis yang diketahui namanya adalah Arletta Exferdiani. Gadis angkatan Marvel yang selalu membully siswa yang tak bersalah dan siswa yang berdekatan dengan Marvel. Karena gadis ini sudah menyukai Marvel dari tiga tahun yang lalu. Namun, bagi semua siswa ini bukan lah menyukai seseorang tapi ini hanya sebuah obsesi. Tapi Arletta tetap saja Arletta, si ratu bully.
"Budeg lo?! Sekali lagi kalau gue masih liat lo deket sama Marvel urusan lo sama gue?!" teriak Arletta.
"Ck! Diem dong, Ci! Gue lagi makan dengan tenang kenapa malah lo datang sih? Nafsu makan gue ilang nih!" ketus Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL [END]
Teen FictionMulut masih bisa tersenyum dan tertawa menandakan semua baik-baik saja. Tapi apa kabar dengan hati yang sudah kalian beri luka? *** [SEQUEL ZAIGAL] [PART MASIH LENGKAP] [CERITA KEDUA] Marvel Zaferino Abraham, lelaki jangkung ketua Geng Forgies yang...