MARVEL : [17] Rumah Sakit

2.1K 168 7
                                    

HAPPY READING❤



Jangan seperti ini lagi, aku tak ingin melihat keadaan mu yang terluka.

-Mellissa-

•MARVEL•

Setelah Dami mendapatkan alamat dimana keberadaan Marvel. Ketiga nya beserta inti geng Forgise pun melajukan motor mereka menuju tempat tersebut.

"Kita berhenti disini!" titah Dami.

"Kenapa harus disini?" tanya Ando. Cowok itu kali ini membawa mobil karena takut terjadi sesuatu.

"Disana banyak penjaga nya, kita atur strategi dulu baru setelah itu masuk kedalam," jelas Langga yang mengerti maksud Dami. Karena ia sempat melihat tempat itu yang dipenuhi oleh para penjaga.

Mereka semua mengangguk. Mereka pun mengatur strategi setelah selesai. Ando, Haikal dan Rafi mulai menyerang dari belakang. Sedangkan Dafi dan Langga menyerang bagian depan.

Sepuluh menit kemudian, Dami dan Mellissa pun masuk. Terlihat orang berbadan besar itu terbaring tak berdaya di bawah sana dengan wajah yang penuh memar.

Mereka pun masuk kedalam dan betapa mengejutkan nya isi rumah itu. Hanya bagian luar nya saja seperti rumah bisanya, tapi bagian dalam nya luar biasa. Pikir mereka.

Hingga mata mereka menangkap sosok lemas terikat disebuah pohon. Mereka pun berlari menuju tempat Marvel diikat.

"Kak! Kak Marvel!" Mellissa terus menepuk pipi cowok itu agar sadar.

"Cepet buka tali nya!" titah Haikal.

Mereka pun bersusah payah membuka tali itu, karena orang berbadan besar tadi mengikat tali nya sangat kuat dan terbelit-belit. Tali yang mengikat Marvel cukup tebal, mereka kewalahan untuk membuka nya.

"Ck! Tali nya susah banget sih?" kesal Rafi, tangan nya pun terlihat sedikit terluka akibat goresan tali itu.

Ando menatap sekeliling dan melihat sebuah pisau yang cukup tajam berada di meja yang tak jauh dari mereka. Cowok itu pun dengan cepat mengambil nya lalu mulai melepaskan tali itu.

"Kenapa enggak dari tadi, solimi!" kesal Langga. Bahkan cowok itu sampai berkeringat saking kuat tali itu.

"Lah mana saya tau! Saya kan ikan!" balas Ando santai.

"Kagak usah bercanda, nyet! Masalah nya nyawa pak bos lagi emergenci ini!" balas Dafi berdecak.

Mellissa terus saja menepuk-nepuk pipi Marvel sambil mengelap keringat yang berada di pelipis cowok itu. Hingga mata yang terpejam itu mulai terbuka. Perlahan Marvel dapat melihat wajah gadis itu dihadapan nya. Senyum tipis tercipta di bibir pucat nya.

"Mellissa," gumam Marvel pelan, terdengar seperti bisikan.

Mellissa yang sedang fokus pun kini teralihkan. "Kak! Kak Marvel akhirnya lo sadar, lo bertahan ya?" Mellissa tersenyum bahagia yang berhasil membuat Marvel ikut tersenyum walau tipis.

"Shh.. Perut gue sakit, kepala gue juga pusing, gue udah enggak kuat lagi," balas Marvel dengan mata sayup-sayup nya.

"G-gue mohon bertahan kak, hiks.." isak tangis yang sedari tadi ia tahan kini terdengar.

"Shh.. Jangan nangis, gue mohon."

Setelah bersusah payah membuka tali itu pun akhirnya terlepas. Marvel langsung jatuh terduduk. Mereka langsung mengerubungi Marvel.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang