MARVEL : [48] Api Kekecewaan

1.3K 114 4
                                    

HAPPY READING❤



•MARVEL•

Keenam inti Forgies memarkirkan motor mereka di samping markas. Setelah melepas helm, mereka menyimpan helm itu dengan Dami yang memimpin jalan dan diikuti kelima nya.

"Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumsalam," mereka yang masih berada dimarkas pun menjawab. Masih banyak yang berada didalam, karena waktu masih menunjukan pukul lima sore.

"Tumben kesini lo pada," sindir Sunwei.

"Diem lo!" ketus Langga.

Dami duduk diikuti kelima nya. "Gue mau tanya sama kalian semua yang ada disini." ujar nya dengan nada datar. Mereka disana terdiam menanti apa yang akan cowok itu ucapkan.

"Mau tanya apaan, bang?" tanya Eysan yang kebetulan masih berada di situ dengan keempat teman angkatan nya.

"Kalian tau Marvel dimana?" mereka diam menatap satu sama lain.

"Emang bang Marvel kemana?"

"Diculik alien," ujar Ando asal.

"Mana ada alien di zaman modern kayak gini."

"Au ah,"

"Kek betina lo marahan,"

"Jadi disini ada yang lihat gak?!" sentak Dami. Karena emosi nya mulai tak bisa di kontrol dan ia memijit pelipis nya.

Seorang cowok angkatan Eysan mengangkat tangan nya. "Tadi di jalan gue mau ke sini, gue lihat bang Marvel lagi ngebonceng cowok," ujar Gibbran—teman angkatan Eysan.

"Arah mana?"

"Gue lihat sih dari arah gudang yang enggak kepake di perbatasan kota,"

Keenam inti Forgies terdiam. "Jauh banget kalau dilihat, Dam" lirih Rafi.

"Terus mereka kemana?"

Cowok itu berfikir. "Kayak nya arah rumah nya bang Marvel deh,"

"Lo kenal cowok itu?" tanya Haikal.

"Enggak tau,"

Mereka mendesah pelan. "Tapi aneh nya cowok yang di boncengin sama bang Marvel sekolah di SMA Gemilang, bang."

Mereka langsung duduk tegap. "Sekolah SMA Gemilang, tapi siapa?" tanya Dafi.

"Emang Marvel deket sama cowok di SMA Gemilang selain kita?" tanya Ando.

"Enggak, tuh anak kalau sama orang baru sikap nya dingin dan enggak tersentuh," ujar Dami memang hanya dirinya dan Langga saja yang mengetahui nya. Bahkan jika Marvel ada masalah pun, lelaki itu akan pergi menuju rumah salah satu dari mereka untuk menceritakan masalah nya.

"Iya kek lo!" ujar mereka semua yang membuat Dami ingin sekali membenturkan kepala mereka satu persatu pada tiang listrik.

Nomy mengangkat tangan nya. "Kenapa lo angkat tangan? Ini bukan sesi tanya jawab yang harus dapet poin," ujar Sunwei.

Nomy mendelik. Ia selalu adu bacot dengan kakak kelas nya yang satu ini. Entah karena masalah apa, ia harus memiliki kakak kelas seperti nya.

MARVEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang