Dianjurkan untuk mendengar lagu [ i'll listen to your story - Yoonmire] pada part kali ini!
Nama itu seakan asing di telinga ku sekarang ini...
-Elsa
~
Tante Mira is calling.
Elsa mengurungkan niat nya ketika ingin melangkah masuk kedalam ruangan tempat dimana Diana di rawat. Jempol nya menggeser ikon hijau yang ada di layar hp nya.
"Hallo, iya ada apa tante?"
"Tante jemput kamu sekarang juga! Jangan kemana-mana!"
"Elsa lagi nggak di sekolah tante"
"Kemana? Dimana kamu?, tunggu tante di sana"
"Nggak usah tante. Elsa bisa pulang sendiri. Elsa lagi di rumah sakit jenguk bunda nya Daffa"
"Nggak bisa! Kamu harus pulang secepat nya! Tunggu tante di sana!"
"Tante kenapa sih? Ada apa? Kenapa kayak orang panik gitu?"
"Dengar Elsa, tante akan jelasin setelah kamu pulang. Cerita nya panjang"
"Elsa nggak akan pulang sebelum tante jawab pertanyaan Elsa. Ada malasah apa hingga tante panik gini?"
"Elsa ,,, tante ga bisa bilang sekarang, jangan keras kepala"
"Tapi-"
"Echa. Dengerin saya sebagai miss bukan sebagai tante. Pulang sekarang juga! Disana tidak aman"
Raut wajah Elsa seketika berubah mendengar Mira menggunakan bahasa formal yang sudah lama tidak Mira gunakan pada nya.
"Ada apa sebenar nya ini?" Tanya Elsa dengan suara bergetar.
"S-saya baru saja mendapatkan info tentang pembunuh keluarga Tuan Aldi. Maka nya saya ingin kamu pulang sekarang juga!"
"Siapa?" Tanya Elsa dingin. Mira dari seberang sana hanya diam, tak berani memberi tahu siapa orang nya, takut jika Elsa akan terluka.
"Jawab Echa! Siapa miss!?"
"Putra, ayah Daffa"
Deg
Apakah ini sebuah lelucon? Tidak mungkin ayah Daffa penjahat nya. Tidak mungkin. Ini tidak benar kan? Bagaimana mungkin. Tolong siapa pun, jawab. Beri ia sebuah kepastian.
Tut
Tanpa berpikir jernih Elsa memutuskan sambungan nya sepihak. Membuat Mira tambah khawatir.
Elsa kembali memasukkan hp nya pada saku rok. Memutar badan dan berjalan menuju pintu ruangan rawat inap tempat Diana dirawat. Tangan nya bergetar ketika meraih knop pintu, lalu membuka nya perlahan. Sebelum ia mendengar langsung kebenaran nya, Elsa tidak akan percaya dengan ucapan Mira.
Langkah kaki nya memberat ketika mendengar ucapan seseorang dari dalam sana. Tubuh nya membeku serta mulut nya bungkam seribu bahasa. Bagaimana mungkin takdir sekejam ini pada nya? Ia baru saja menemui setitik cahaya yang membuat ia bertahan sampai sekarang. Tapi kenapa semua nya kembali hitam dan menggelap.
"I-ini n-nggak benar kan?" Tanya Elsa lirih dengan mata berkaca-kaca.
"Elsa? Sa. Gue bisa jelasin" air mata Elsa terjun bebas mendengar ucapan Daffa. Kenapa rasa nya sakit ketika kita di paksa menerima kenyataan pahit ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...