Epilog

136 21 0
                                    

Jika takdir kalian bersama, maka jarak hanya ada sebagai pelantara konflik di antara kalian...

-My Secrets

~

5 tahun kemudian.

Hari ini matahari bersinar dengan terang nya. Hingga semua sudut di bumi ini mendapatkan cahaya dari sinar itu. Tapi ada tempat yang sudah lama gelap namun tak dapat di jangkau oleh sang matahari.

Tempat yang sudah lama tertutup rapat dan tak membiarkan satu titik cahaya pun masuk. Sudah 5 tahun berlalu, silih berganti kehidupan manusia pun ikut berganti. Yang awal nya hidup dengan kekosongan, mungkin kini sudah menemukan kebahagiaan nya sendiri. Yang awal nya bahagia mungkin saja sekarang ini hidup dengan kekosongan. Itu lah hidup, berputar seperti roda.

Termasuk kehidupan orang yang ada di balik koran itu. Hidup nya kini jauh dari kata bahagia. Hidup nya kini jauh dari kata sempurna. Semua hari yang ia lewati begitu datar, tak ada warna dan kebahagiaan terpancar sedikit pun.

Kini sosok itu tengah duduk di sofa sembari membaca koran.

"Gimana kabar lo?" Tanya orang itu membatin.

"Dimana pun lo berada, lo pasti bahagia"

"Hari ini gue ngerasa terlempar kembali pada masa-masa dimana gue kehilangan 2 orang yang paling gue sayang di hidup gue"

"Hari ini gue seakan kembali tenggelam dalam gelap nya kehidupan. Kembali larut dalam pahit nya kenyataan"

"Hari-hari yang gue lewati seakan membebani pundak gue. Dan pada saat gue merasa hidup itu berat di saat itu pula gue sadar, kalau apa yang gue rasa kan saat ini tidak sebanding ketika lo kehilangan semua keluarga lo"

"Hidup sendiri. Berusaha bertahan walau sebenar nya tak sanggup. Berusaha bangkit yang nyata nya selalu terjatuh"

"Tapi setidak nya gue sekarang sudah paham akan rasa hampa yang lo hadapi bertahun-tahun lama nya"

"Gue nggak berharap terlalu banyak kalo gue bisa lagi lihat wajah dingin lo itu. Karena gue tahu, garis tangan kita berbeda"

"Gue harap lo selalu bahagia, walau bukan gue orang yang membuat lo bahagia"

"Daffa" suara itu mengalihkan perhatian orang yang tengah membaca koran.

Orang itu menurunkan koran nya, lalu tersenyum kearah gadis yang sudah rapi mengenakan baju serba putih, sama dengan yang ia pakai.

Gadis cantik yang memiliki aura tersendiri itu melangkah mendekat kearah Daffa, sosok yang tadi nya membaca koran. Tepat di samping Daffa, Bella mendarat kan pantat nya. Bella juga tak sengaja melirik pada koran yang sedang di baca oleh Daffa.

Satu tangan Bella terangkat menepuk pundak Daffa, seakan memberikan semangat.

"Ayo" gumam Bella pelan.

Daffa mengangguk lalu bangkit dari duduk nya, seraya meletakkan koran yang tadi ia baca di atas nakas. Bella juga ikut bangkit dari duduk nya, melangkah lebih dahulu di depan Daffa.

"Bye. Gue mau ketemu sama bunda dulu" batin Daffa, lalu melangkah pergi. Langkah itu semakin terdengar kecil hingga menghilang.























































Tok...tok..tok.

"Please come in"

Cklikk

Pintu terbuka hingga menampakkan seorang pria berumur 30 tahun-an tengah melangkah kearah meja seseorang yang kini tengah membelakangi nya.

"What brings you here?" Tanya seorang wanita yang masih dengan posisi membelakangi pria itu.

"The clients from Indonesia want to have a meeting with me"

"Ok. Set a meeting with her"

"There's a little problem"

"What?"

"The client has arranged a meeting in Indonesia"

"Indonesia?" Beo orang yang kini memutar balik kursi nya.

"Why indoensia?" Tanya wanita itu.

"I don't know either. I had initially refused, but they did not accept that rejection"

Wanita itu seperti tengah mempertimbangkan keputusan yang akan ia ambil. Detik selanjutnya, ia menatap pria itu dengan tenang.

"Get my flight tickets ready"

"Yess. Excuse me"

Pria itu keluar dari ruangan ini, meninggalkan wanita yang kini hanya memandang lurus kedepan. Tatapan itu terlihat kosong.

"Untuk waktu yang lama, gue akhir nya kembali lagi ke negara kelahiran gue"

"Negara dimana semua kebahagiaan gue berakhir"

"Ini kah yang dinama kan dengan takdir?"

"Takdir yang mana gue harus kembali ke tempat dimana masa lalu gue berada"

"Entah lah, hati ini tiba-tiba saja yakin dengan keputusan untuk kembali" batin wanita itu.

CEO Eltasya Graldine Geracia.

❄End❄


Eyyoo
Udah bener" ending nih,,,gimana? Sesuai perkiraan kalian nggak?

Gantung ga sih ini ending nya? Aku juga engga tahu lah, ini aja susah cari ending yang pas😭🔫

Btw maaf ya epilog nya lama aku up, soal nya lagi sibuk sama tugas". I am so sorry😭

Btw, Thank You So Much untuk kalian yang udah setia baca My Secrets yang alur nya kadang" membangongkan😁

Thank You yang udah Suport cerita ini😘
Thank You yang udah Vote cerita ini😘
Thank You yang udah Komen cerita ini😘
Thank You yang udah masukin cerita My Secrets ke perpustakaan kalian dan juga daftar bacaan kalian😘

Tanpa pembaca, penulis bukan apa". Thank you buat semua nya🥰

Maaf kalo ending nya nggak sesuai ekspektasi kalian😅

See you in the new story,,,annyeong😇

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang