Lo pikir dengan berkelahi masalah akan selesai? Masalah yang awal nya kecil akan menjadi besar jika lo bakuhantam kayak gini.
-Elsa
~
"Fix cowok itu mantan Elsa!" Teriak Liam sambil menggebrak meja yang ada di hadapan nya.
Karena kaget, tangan Bella reflek memukul kepala Liam. Gimana nggak kaget, orang lagi cerita serius-serius nya sambil menghayati. Ni orang malah ngagetin, setan aja yang lewat pasti kaget.
Plakk
"Sakit anying" keluh Liam sambil memegangi kepala nya yang baru saja di pukul oleh Bella.
"Berisik lo tai" teriak Alvin ikutan kesal.
"Lanjut Daf" titah Bella yang tak ingin meladeni Liam untuk kali ini.
"Trus cowok itu tarik tangan Elsa seakan dia itu masih nggak yakin kalo cewek di hadapan nya itu Echa-"
"Wait,,,Echa? Nama siapa tuh?" Tanya Bella memotong ucapan Daffa.
Daffa mengangkat bahu nya tanda ia juga tidak mengetahui hal itu "gue nggak tahu kenapa cowok itu tiba-tiba manggil Elsa dengan sebutan Echa. Tepat setelah itu Elsa pulang tanpa menyaksikan pertandingan dan nggak nongol di sekolah selama seminggu"
"Opini gue sama Liam sama. Bisa aja Elsa sama cowok bernama Rizki itu mantanan" tutur Alvin di angguki setuju oleh Liam.
Beda dengan Bella yang hanya diam sambil mencerna cerita Daffa satu persatu, bagaikan tengah menyusun puzzle.
"Menurut lo gimana mbak?" Tanya Alvin sambil melirik ke arah Bella, di ikuti dua yang lain nya.
Bella menatap ketiga sahabat nya ini bergantian "i don't know, tapi gue rasa mereka ga mantanan deh. Gue yakin aja gitu" ujar Bella yakin dengan ucapan nya.
Daffa menjentik kan jari nya setuju "gue juga yakin kalo mereka itu nggak mantanan"
"Tapi kan bisa aja mereka mantanan, kalo engga si mantan apa lagi yang bikin si cewek ngehindar kek gitu sama cowok"
Apa yang di ucapkan Alvin ada benar nya juga. Kini di benak Daffa mulai sedikit percaya bahwa Rizki dan Elsa adalah mantan.
"Wait,,,ga semua cewek juga kali. Gue yakin 100% kalo mereka itu ga pernah ada hubungan pacaran. Ini konflik maybe sensitif, i don't know tapi bisa aja kan" entah ada apa pada diri Bella, hari ini ia terlihat lebih bijak dari biasa nya.
Daffa sedikit terdiam dengan ucapan Bella yang menurut nya ada benar nya juga "and ya, kemarin itu dia bawa cewek kan. Nah itu aja udah bisa jadi kunci nya, kalo cowok itu udah punya girlfriend" sambung Bella.
Daffa, Alvin, dan Liam menoleh kearah Bella lalu menatap gadis itu sangat lekat hingga membuat Bella jengah berlama-lama di sana.
"Jangan natap gue kayak gitu lah"
"Tumben lo smart and bijak mbak?" tangan Liam mencubit hidung Bella gemes yang membuat Bella naik pitam.
"Jangan sentuh gue tai" ujar Bella garang. Mereka akhir nya tertawa melupa kan sejenak masalah yang melanda nya.
❄❄❄
Untuk waktu yang lama, akhir nya bel pulang di bunyikan. Hari ini Elsa tidak fokus dengan materi yang di jelaskan oleh guru di depan kelas nya itu. Hati nya mulai merasakkan firasat buruk yang akan terjadi hari ini. Ucapan Ratu pagi ini membuat diri nya menjadi gelisah tak menentu. Ancaman gadis itu seperti nya tidak main-main.
Elsa memilih untuk menunggu semua siswa/i keluar dari kelas terlebih dahulu. Saat sekarang ini, ia sedang tidak mood dengan keramaian. Untuk itu ia menunggu sekitar 10 menitan di dalam kelas hingga sekolah mulai sepi.
Dengan langkah lesu Elsa ke luar dari kelas nya. Ia hanya menunduk melewati pintu kelas, hingga tanpa sadar ternyata sudah ada 2 orang yang sedari tadi menunggu nya di luar kelas.
"Echa" tubuh Elsa mendadak membeku ketika sebuah pelukan hangat yang begitu tiba-tiba ia dapatkan dari seorang gadis yang begitu ia rindu kan.
"Echa gue kangen banget sama lo" seru gadis yang tidak mengenakan seragam SMA Tunas Mekar dengan seseduhan. Sangat ingin rasa nya ia membalas pelukan itu, tapi tidak. Itu sangat salah jika ia lakukan.
Elsa mendorong tubuh cewek itu dengan kasar membuat cewek itu oleng ke belakang "apaan sih. Gue bukan Echa!" Ujar Elsa penuh penekanan.
Gadis itu tak henti-henti nya mengeluarkan bulir air mata yang kini sudah membasahi kedua pipi nya "l-lo E-Echa, gue Rissa lo ga lupa kan" tak mendapat jawaban dari Elsa, gadis itu pun menoleh ke arah cowok yang kini tengah memperhati kan Elsa lekat.
Rissa mengguncang lengan cowok itu "Ki dia Echa kan? Iya kan? Jawab Ki. Rizki!" Gadis itu tampak frustasi, jelas dari nafas nya yang tidak teratur.
Rizki satu langkah maju kearah Elsa membuat gadis itu harus menahan nafas nya "lo kenapa berubah kayak gini si Ca? Lo udah lupa sama kita hah?" Bentak cowok itu begitu keras sambil meremas kedua lengan Elsa. Elsa menutup kedua mata nya, menahan sakit dari kedua bahu nya. Untung saja saat ini sekolah sudah sepi hingga tidak begitu banyak yang melihat ke arah nya.
Elsa berusaha menepis tangan cowok itu lalu memundur kan wajah nya dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca. Jujur, ia tak pernah di bentak seperti ini oleh keluarga nya apa lagi seorang cowok. Hanya dalam satu kedipan saja, bulir air mata itu akan mendarat mulus di pipi Elsa. Tapi Elsa berusaha untuk menahan nya.
"Jawab Ca!" Dan ya, dengan mulus nya satu bulir air mata itu mendarat di pipi Elsa.
Bughh
Cowok yang tadi nya membentak Elsa kini berakhir di lantai dengan satu pukulan. Mata Elsa membulat penuh melihat Daffa yang tiba-tiba datang dengan gejolak emosi.
Ketika Daffa ingin melayangkan pukulan lagi, tangan nya terhenti karena di tahan oleh Liam dan Alvin "udah Daf, tahan diri lo!!"
Rizki memegangi sudut bibir nya yang kini mengeluarkan darah segar. Gerak Elsa yang tadi nya ingin menolong cowok itu, terhenti ketika Rissa yang lebih dahulu membatu cowok itu berdiri.
"Kamu nggak papa?" Tanya gadis itu sesegukan. Rizki hanya mengangguk kecil untuk itu.
Tak terima dengan pukulan Daffa, cowok itu pun melayang kan satu pukulan yang juga mengenai sudut bibir Daffa.
Bughh
Akhir nya aksi adu jotos kini yang terjadi. Liam dan Alvin sudah berusaha melerai mereka berdua, tapi sia-sia. Mereka berdua begitu brutal mendarat kan pukulan demi pukulan. Bella yang ada di sana memilih untuk menyaksikan ekspresi yang di tampil kan Elsa ketika melihat perkelahian itu dari pada melihat aksi adu jontos nya.
"Aneh, dia menangis seakan tak rela jika cowok itu di pukuli" ucap Bella membatin sambil mengikuti arah pandang Elsa yang mengarah kepada cowok bernama Rizki itu.
"Jangan ikut campur sama urusan gue bangsat!" Ujar Rizki sambil menarik kerah baju Daffa, begitu pun Daffa yang kini menarik kerah baju Rizki.
"Jika Berhubungan Sama Elsa, Itu Urusan gue!!" Terik Daffa penuh penekanan.
Bella menyipit kan mata nya ketika melihat kedua tangan Elsa yang terkepal kuat seperti tidak tahan akan situasi saat ini.
"Ada apa ini?"Rizki naik pitam mendengar ucapan Daffa, ketika cowok itu ingin melayang kan satu pukulan terakhir. Gerakkan nya mendadak terhenti ketika mendengar teriakkan keras dari seorang gadis.
"Rizki Daffa STOP!" Semua orang yang ada di sana menoleh menjadikan Elsa sebagai sumber tontonan.
"DAN LO RIZKI, IKUT GUE!!"
Next》》》
Yang kepo kelanjutan nya sabar ya🤭
See you🥰
Jangan lupa VotMen nya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...