Jika kalian memulai hidup dengan cara merampas kebahagiaan orang lain, maka ingat lah suatu saat kebahagiaan yang kalian rampas akan lenyap dengan cara yang sama!
-My Secrets
~
Daffa di buat heran dengan mobil merah yang sedari tadi mengikuti nya. Motor Daffa terus melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, berusaha mengabaikan mobil merah itu. Banyak teriakkan kesal dari pengendara lain, yang hampir saja terserempet karena Daffa. Ketika ia ingin bebelok, tiba-tiba saja mobil merah itu menyelip nya, hingga membuat Daffa menghentikkan motor secara mendadak.
Daffa mengerutkan dahi bingung ketika seorang gadis turun dari mobil itu. Ia mengenal nya, sangat mengenal siapa gadis itu. Daffa ingin mengabaikan nya dan pergi dari sini secepat mungkin. Namun gadis itu mencegat nya.
"Daf, tunggu dulu!" Ucap Ratu berusaha menghentikan Daffa.
Daffa membuka helm nya, menatap gadis di hadapan nya ini tak suka "minggir ngga lo!"
"Gue denger semua" ujar Ratu mengubah cara bicara nya dengan Daffa menggunakan 'lo-gue'.
Daffa sedikit heran dengan tingkah Ratu yang aneh. Namun, ia tidak bisa berlama-lama di sini. Daffa harus melindungi Elsa dari kekejaman ayah nya.
Tangan Daffa kembali meraih helm, lalu memakai nya lagi."Niat gue baik. Gue cuma mau nolong Elsa doang" lanjut Ratu membuat pergerakan Daffa terhenti.
❄❄❄
"Tidak ada yang bisa saya pertahan kan lagi. Jika melenyapkan saya mengukir akhir dari bahagia, maka lakukan lah"
"Wow, pemikiran yang bagus Eltasya" Putra tersenyum devil menatap Anak dari sahabat nya itu.
"Harus nya 2 tahun yang lalu kau mengatakan itu semua. Saya tidak perlu repot karena kau saat ini" lanjut Putra mengeluarkan sebuah pistol dari saku celana nya.
Elsa menatap pistol itu dalam diam, tidak ada rasa takut lagi pada diri Elsa untuk mati sekarang ini. Jika pun ia mati sekarang, semua masalah nya akan hilang, bukan?. Masalah yang selalu memberatkan hidup nya 2 tahun ini akan ikut lenyap, bukan?
Tatapan Elsa kembali pada Putra "sebelum saya mati, saya ingin tahu apa tujuan anda membunuh keluarga saya?" Tanya Elsa dingin.
Pistol yang tadi nya sudah terangkat siap untuk di tembak kan, kembali Putra turunkan. Mata nya menatap Elsa dengan tajam, penuh dengan api kebencian.
"Karena keluarga kau sudah merebut hak saya" ucap Putra tajam.
"Maksud anda?"
"Aldi sudah merengut hak saya menjadi atasan dalam perusahaan yang kami bangun dengan susah payah waktu itu. Harus nya saya yang menjadi atasan nya, tapi Aldi merengut itu dari saya"
Elsa menatap Putra dengan tatapan kosong "hanya karena harta anda mau melakukan dosa besar ini?"
Bibir yang sudah lama tidak melukis kan senyum itu, kini mengukir senyum yang begitu menyakitkan "pasti bahagia ketika anda bisa hidup dengan kemewahan setelah ini"
Rahang Putra menegas, tanpa aba-aba ia mengangkat pistol itu lalu melesat kan satu peluru yang mengarah pada dada Elsa "ya. Saya puas karena berhasil menyingkirkan semua penghalang dalam hidup saya"
Doorr
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...