Salah kah aku mengkhawatirkan mu?
-Daffa
~
"Gimana dok keadaan teman saya?" Tanya Daffa memburu kepada dokter yang baru saja selesai memeriksa keadaan Elsa.
"Dia tidak apa-apa. Tapi, Faktor pingsan nya ini bukan di sebabkan oleh luka gores yang ada di pipi nya, melain kan rasa takut yang berlebihan hingga membuat diri nya tertekan. Seperti nya sesuatu yang di phobia kan/ di trauma kan oleh gadis ini ia dapat kan hingga membuat rangsangan yang tiba-tiba dan menyebabkan diri nya kehilangan kesadaran" jelas dokter itu.
Daffa sedikit terdiam mendengar penjelasan dokter, sedikit yang ia tidak paham. "Apa yang di phobia kan Elsa?" Tanya nya membatin.
Lamunan nya terhenti ketika mendengar teriakan dari cewek yang sedang berbaring di atas brankar UKS.
"Tidak. Tidak. JANGAN!"
Mendengar itu, Daffa langsung bangkit dari duduk nya di atas sofa UKS. Ia melangkah dengan terburu-buru untuk mendekati brankar Elsa.
"Sa lo kenapa?" Tanya nya panik.
Ya. Daffa rela membolos demi menemani Elsa di UKS. Lagian pelajaran hari ini adalah fisika, pelajaran paling Daffa benci.
Cahaya mulai merambat memasuki sela-sela mata Elsa. Matanya beberapa kali mengerjap untuk bisa menyesuaikan kondisi.
Elsa berusaha menstabilkan nafas nya yang tadi sedikit terengah-engah. Mata nya mulai beralih melihat seorang cowok yang kini tengah berdiri di samping brankar nya dengan wajah panik.
Ketika nafas nya terasa sudah mulai stabil, Elsa berusaha untuk menduduk kan diri nya yang tadi berbaring dengan sedikit bantuan dari Daffa.
Daffa meraih air mineral yang ada di atas nakas, lalu memberikan nya kepada Elsa. Mengambil nya, lalu meminum air itu hingga menyisakan setengah gelas.
Daffa kembali mengambil alih gelas yang tadi di genggam oleh Elsa, lalu meletakkan kembali ketempat semula.
Kini Daffa tengah menatap lekat gadis itu untuk meminta penjelasan, sedangkan Elsa sama sekali tidak ingin membahas apa yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Menarik nafas gusar Daffa menatap Elsa dengan tatapan intens bak polisi tengah mengitrogasi penjahat "siapa yang bikin lo celaka kayak gini?" Tanya cowok itu dengan nada serius yang tidak biasa nya di dengar Elsa.
Elsa menunduk "gue nggak mau bahas itu" balas nya dingin.
Tangan Daffa terangkat untuk mengangkat dagu Elsa agar ia bisa melihat manik mata cewek itu lekat "Ratu?" Tanya Daffa geram ketika menyebut nama itu.
Daffa dapat melihat perubahan raut wajah Elsa ketika mendengar nama itu. Ia sangat yakin seratus persen jika yang mencelakakan Elsa adalah Ratu.
Elsa kembali memalingkan pandangan nya agar tidak bertabrakan terlalu lama dengan pandangan Daffa yang sedang mengintrogasi nya "hm...g-gue laper nih, mau ke kantin dulu" ujar Elsa mengalih kan pembicaraan.
Ketika ia ingin turun dari brankar UKS ini, tiba-tiba pergelangan tangan nya di cekal oleh Daffa.
"Ga usah alihin topik pembicaraan, jawab dulu pertanyaan gue" titah Daffa dengan nada serius.
"Ini cuma kecelakaan"
"Ga mukin ini kecelakan Sa. Ini di sengaja"
"Gue bilang stop buat bahas ini Daf" kini Elsa yang di buat kesal dengan tingkah Daffa yang terlalu posesif menurut nya. Semakin ia membahas insiden itu semakin ingat dia akan tragedi 2 tahun lalu.
Mendengar nya, Daffa terdiam lalu kembali mengangkat suara "lo phobia apaan?" Tanya nya beralih kepada topik pembicaraan lain.
Elsa sekilas melihat Daffa, lalu kembali memalingkan pandangan nya "gue nggak phobia apa-apa" jawab nya berbohong.
"Dokter bilang lo itu pingsan bukan karena luka gores di pipi lo, tapi karena phobia sama trauma. Jadi, apa phobia lo?"
Elsa menarik nafas nya dalam-dalam menimang-nimang terlebih dahulu ucapan nya, setelah itu baru ia lontar kan "darah" ujar nya singkat.
"Hah?"
"Dari kecil gue phobia sama darah, walau pun cuma secuil kecil, itu bisa bikin dada gue sesak dan bahkan bisa bikin gue pingsan" jelas Elsa panjang lebar.
Wait. Wait. Wait. Daebak kali ini gue baru denger Elsa ngomong sepanjang ini, kagum Daffa membatin.
Author : syukur aja napa sih Daf_-
Daffa : iye thor iye_-
Kringg...
Bel istirakat sudah di bunyikan, Elsa memutuskan untuk pergi ke kantin. Cacing di perutnya sudah meminta asupan gizi. Ya. Walau pun Daffa bersikeras untuk menemani nya, tapi bodo amat lah.
Memang benar, sehabis dari UKS tadi ia memutus kan untuk kembali kekelas dengan alasan tidak ingin ketinggalan pelajaran.
"Lo mau apa? Biar gue pesenin" tanya Daffa bersiap untuk pergi ke stand makanan.
"Mie ayam sama jus mangga deh" jawab Elsa kali ini tidak dengan nada dingin seperti biasa nya.
Daffa mangut-mangut "okeh"
Setelah Daffa pergi, sedetik kemudian datang lah teman-teman Daffa lalu ikut mendudukkan pantat nya di meja Elsa.
"Gimana keadaan lo Sa? Gue denger lo pingsan" tanya Bella yang duduk di sebelah Elsa.
Ya. Tadi ketika insiden itu Bella tidak bersama Daffa dkk, jadi ia tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Elsa di toilet.
"Gue nggak papa" singkat Elsa yang diangguki Bella.
"Btw Daffa mana?" Kali ini Alvin yang bertanya.
"Ngapain lo nanya-nanya gue, kangen hah?" Bukan, bukan Elsa yang menjawab nya, melaikan Daffa yang datang dengan tangan penuh membawa pesanan Elsa dan diri nya sendiri.
"Najis" Alvin memutar bola mata nya malas.
Daffa tidak membalas nya, ia memberikan pesanan Elsa lalu duduk berhadapan dengan gadis itu. Tangan Elsa mulai meraih mangkok mie ayam, lalu menyantap nya dalam diam.
"Mbak gue nitip dong" seru Liam memelas ketika melihat Bella yang kini tengah berdiri dari duduk nya.
"Ga ah males, lo kalo nitip nya ga tau diri" balas Bella kesal menginggat tingkah ga ada akhlak dari Liam.
"Mana ada bambank. Gue nitip siomay dong, sama es teh manis tapi nggak pakek es" jelas Liam ga ada otak. Tuh kan, baru aja di bilang.
Liam : jahat lo thor_-
"Anying, itu nama nya teh panas bege" timpat Alvin menjitak kepala Liam.
"Sakit mbing" Liam mengelus-elus kepala nya usai di jitak Alvin cukup keras.
Bella hanya menatap Liam dengan tatapan membunuh, lalu beralih kepada Alvin "lo nitip ga nih?" Tanya nya.
Alvin menggeleng, mood makan nya sudah hilang karena ketololan teman yang ada di sebelah nya kini.
Sedangkan Daffa dan Elsa tidak mempedulikan bacotan mereka, ia tetap menyantap makanan nya dengan tenang.
Drrtt...
Elsa meraih ponsel nya yang sedari tadi tergeletak di atas meja.
Jangan main-main sama gue!!!
Next»»»
VoteMen♡
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...