Ikuti alur gue, maka lo akan tahu maksud dari semua ini...
-Bella
~
Semua mata menoleh kearah Daffa, menjadi kan ia sebagai pusat perhatian. Ratu yang mengenakan dress berwarna dongker dengan rambut yang sudah di tata sebagus mungkin tersenyum manis kearah Daffa. Sedangkan Daffa hanya menatap gadis itu datar.
"Kalian udah siap?" Suara itu berasal dari Bella yang baru saja sampai di teras belakang.
Kedua cowok itu seketika terpesona dengan pakaian yang Bella pakai sekarang ini. Yang mereka tahu, Bella adalah sosok cewek berbeda pada umum nya. Gadis itu sangat tidak suka dengan pakaian yang berbau dress, tapi sekarang ini Bella mengenakan dress.
"Ini beneran lo mbak?" Tanya Liam tidak percaya.
Bella memutar kedua bola mata nya jengah "kenapa? Aneh? Gue juga nggak nyaman pakek ini"
"Nggak kok. Cantik" celetuk Alvin tanpa berkedip sedikit pun.
Bella menoleh pada si sumber suara, jika ia melihat cowok ini seketika ucapan Alvin kemarin melayang lagi di benak nya.
Flashback On
"Kapan lo bisa jujur sama gue? Gue cuman mau dengar semua nya langsung dari lo"
Bella menoleh kearah Alvin "lo mau gue jujur?" Tanya nya. Alvin mengangguk.
"Jujur gue sayang banget sama Alana, jadi gue harap lo bisa nerima cinta Alana"
Alvin terdiam mendengar ucapan Bella yang lain di hati lain di mulut.
"Mungkin gue terlihat brengsek dimata lo, tapi gue nggak pernah menaruh perasaan suka sedikit pun ke Alana"
"Gue hanya menganggap nya sebagai adik dari sahabat gue. Cuman sebatas itu" lanjut Alvin.
Bagaimana sekarang, apa kah ia harus senang atau harus sedih mendengar penuturan Alvin ini? Ia senang jika Alvin tidak menyukai Alana, tapi ia sedih menginggat Alana yang seperti nya sangat menyukai Alvin.
"Itu hak lo, gue nggak bisa maksa" ketika Bella berdiri dan pergi dari sana, langkah nya terhenti mendengar ucapan Alvin yang tidak pernah ia prediksi.
"Cinta lo nggak akan bertepuk sebelah tangan. Itu kejujuran dari gue"
Flashback Off
"Hm ,,, gue ramal-" belum selesai Liam dengan ucapan nya, Bella sudah lebih dulu memukul lengan nya.
"Bacot" Alvin hanya terkekeh mendengar umpatan Bella untuk Liam.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Alana tengah memperhatikan nya. Dada nya sesak ketika Alvin memuji jika Kakak nya itu cantik.
"Gue hanya menganggap nya sebatas adik dari sahabat gue. Cuman sebatas itu"
Perkataan Alvin semalam berhasil memenuhi fikiran Alana sampai sekarang. Ya. Ia mendengar semua nya, Alana menguping semua pembicaraan mereka dari balik sela pintu yang tidak tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...