Sekuat apa pun kau menyembunyikan semua kejahatan mu, suatu saat akan datang hari dimana semua nya terbongkar.
-My Secrets
~
Disaat semua wajah berseri karena kebahagiaan, hanya wajah Daffa yang sedari tadi murung. Malam ini, keluarga nya dan keluarga Ratu tengah mengadakan acara makan malam di rumah Daffa.
Sebenarnya cowok ini sangat malas untuk ikut dalam acara ini. Tapi apa boleh buat, Ayah nya mengancam diri nya dengan motor. Jika Daffa tidak turun dan ikut makan malam ini, motor nya akan di sita dan Daffa tidak bisa membiarkan motor kesangan nya di sita bergitu saja.
Sedari tadi Daffa tidak menyentuh makanan nya, ia hanya memainkan hp. Hanya sekedar keluar masuk Grup WA saja.
Diana yang melihat kemurungan Daffa sadar akan itu. Ia tahu jika anak nya ini tidak ingin di jodohkan dengan Ratu, tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak. Walau sudah mencoba untuk berbicara dengan Putra, sifat keras kepala suami nya tidak bisa di hilangkan.
"Daffa, dimakan dong makanan nya!" Seru Alya, mama nya Ratu.
Daffa mendongak melihat si sumber suara, lalu tersenyum tipis. Walaupun ia membeci anak nya, tapi orangtua dari anak itu tidak harus di benci juga. Bukan kah begitu?
Cukup lama acara makan malam nya, setelah selesai disini lah mereka sekarang. Di ruang tamu, orangtua sibuk berbincang-bincang membicarakan kapan acara pertunangan Daffa dan Ratu di laksanakan. Sedangkan anak-anak nya hanya menjadi pendengar perbincangan yang sangat membosankan itu.
Daffa tidak mempedulikan ucapan-ucapan mereka, ia masi sibuk dengan hp nya. Sedangkan Ratu, sesekali curi pandang ke arah Daffa. Cowok itu tidak mempedulikan gadis itu, ia menganggap jika Ratu adalah makhluk tak kasat mata.
Ketika sibuk berbicara, tiba-tiba hp Putra berbunyi. Pria itu melirik ke layar hp nya yang tertulis nama seorang penelfon.
Rian Is Calling
Mendengar suara hp dari Putra sontak semua perhatian teralih kan kepada pria itu. Dengan cepat Putra meraih hp nya yang ada di atas meja, lalu pergi sedikit menjauh dari ruang tamu dan mengangkat telfon itu.
Putra menggeser tombol yang ada di layar hp nya ke kanan "sudah saya bilang, malam ini jangan telfon saya!" Peringat Putra dengan rahang menegas.
"Maaf bos, saya ada berita penting bos" ujar Rian di seberang sana.
"Sepenting apa hingga tidak bisa menunda nya hingga besok?"
"Ini mengenai anak itu bos"
Mendengar penuturan Rian, wajah yang tadi nya kesal mulai berubah menjadi biasa saja "kenapa dia?"
Sekarang ini Putra tengah berada di halaman depan rumah nya. Ia sengaja menjauh dari rumah nya agar pembicaraan nya ini tidak di dengar oleh istri dan anak nya.
"Saya tadi tak sengaja mendengar percakapan dua orang remaja yang menarik perhatian saya bos. Remaja itu membicara kan tentang tragedi 2 tahun yang lalu yang kita lakukan bos"
Mata Putra membulat "apa? Siapa remaja itu?" Tanya Putra memburu.
"Saya tidak tahu nama remaja yang bercerita itu. Tapi saya yakin remaja yang mendengar nya itu adalah Eltasya Graldine Geracia"
"Bagaimana mungkin?"
"Saya yakin bos, saya juga mengambil foto dua remaja itu"
Rahang Putra mulai menegas "segera kirimkan foto remaja itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...