Echa??

91 53 4
                                    

Ya, aku lebih takut jika kau tahu siapa diri ku yang sebenar nya!!

-?

~

Malam ini kota yang kini di tempati Elsa tengah di guyur hujan deras. Semesta seakan tahu akan ke sedihan nya saat ini. Hari yang sangat panjang untuk sekarang ini, pasalnya terlalu banyak masalah hidup yang harus ia lewati.

Mata sayu itu kini mulai beralih menatap bingkai foto yang berisikan foto nya dengan orang-orang yang sekarang sangat-sangat ia rindu kan.

Tangan mungil milik Elsa mulai menggapai bingkai foto itu. Jemari nya mulai mengelus foto itu dengan dadak yang sudah mulai sesak.

Terlintas di benak nya sebuah tempat yang sudah lama tidak ia datangi. Senyum samar mulai terlukis di bibir gadis itu.

"Weekend ini aku akan datang lagi ke tempat itu untuk waktu yang lama"

❄❄❄

"Elsa izin keluar ya" pinta Elsa pada tante nya yang kini tengah sibuk dengan layar laptob nya.

Mata Mira beralih menatap ponakan nya itu heran "mau kemana?" Tanya nya seakan bingung dengan penampilan Elsa.

Bagaimana tidak, Elsa kini tengah menggenakan hoodie berwarna hitam yang bertuliskan kalimat 'i am fine', celana yang jins yang berwarna senada dengan hoodie nya, lalu tas selempang kecil dan apa? Masker? Untuk apa Elsa menggunakan masker? Apa dia terkena flu? Atau semacam nya?

"Luar" singkat Elsa yang tidak ingin memberi tahu tempat nya.

"Luar nya kemana sayang?" Ujar Mira menjeda ucapan nya "dan itu, ngapain kamu pakek masker hitam? Kamu lagi flu?" Lanjut Mira bertanya dengan kerutan di dahi nya.

"Kepo" lagi dan lagi Elsa menjawab singkat membuat Mira menggelengkan kepala nya.

"Ya udah. Kamu boleh pergi, tapi jangan pulang terlalu lama" ujar Mira mengakhiri pertanyaan nya yang panjang kali lebar itu.

"Ok"

Langkah kaki Elsa kini membawa nya kepada rumah besar yang tidak ada yang menempati nya. Kentara sekali dengan pagar tinggi milik rumah ini yang sudah banyak di tumbuhi oleh rerumputan liar menjalar.

Tatapan nanar itu kembali datang pada diri gadis yang kini tengah terdiam memandangi pagar rumah ini. Dada nya terasa sesak, oksigen yang ada di sekeleliling nya seakan menipis, mata nya mulai memanas seperti tengah ada ribuan bawang di sana.

Ia masih belum rela dengan tragedi 2 tahun yang lalu. Tragedi yang membuat nya sekejap kehilangan harta berharga di hidup nya.

"I am back"

Tangan mungil gadis itu berusaha meraih pagar yang sudah banyak di tumbuhi rerumputan liar menjalar. Tapi itu semua terhenti saat mendengar penuturan seseorang dari balik tubuh nya.

"Hey,,,lo siapa?" Tanya orang itu sambil memegang bahu kiri Elsa.

Mendengar itu membuat Elsa menelan saliva nya paksa. Sudah lama ia tidak mendengar suara itu, suara berat yang di miliki satu cowok yang setia berada di samping nya. Tapi itu dulu, sebelum tragedi itu merenggut nya secara paksa.

Tubuh Elsa di tarik paksa oleh orang itu, hingga membuat diri nya kini tengah berhadap-hadapan dengan orang itu.

Jujur Elsa sangat gugup saat ini, ia sangat takut jika orang ini mengenali nya walau pun ia sudah menggunakan masker.

"Lo siapa? Nggapain lo mau buka pagar rumah ini?" Tanya orang itu kembali.

Tak ingin mengambil resiko Elsa berusaha lari dari orang itu. Tapi sayang tangan nya sudah dahulu di tahan oleh orang itu. Tangan orang itu mulai membuka paksa masker yang ia pakai.

"Eh lo mau kemana?"

"Siapa sih?" Masker yang Elsa gunakan copot hingga menampil kan wajah nya secara jelas. Gadis itu mulai panik hingga satu hal yang terlintas di benak nya.

"Maaf"

Brugg

Elsa menendang kaki orang itu dengan kuat, lalu berlari sekuat tenaga menjauh darinya.

"Adawww sakitt" teriak orang itu sambil memegangi kaki nya yang barusaja di tendang oleh Elsa.

Merasa sudah jauh dari orang itu, Elsa menghentikan lari nya lalu duduk di sebuah bangku taman yang ada di sekitar nya. Sekarang ia tengah berada di taman pusat kota. Ia mengatur nafas nya yang terengah-engah dan detak jantung nya yang berdetak sangat kencang.

"Apa dia ngenalin gue ya?" Tanya Elsa khawatir pada diri nya.

"Echa?" Gumam orang itu heran.

❄❄❄

"Kamu kok lama banget sih?" Tanya seorang gadis yang kini tengah duduk di sofa rumah nya. Kini gadis itu memanyunkan bibir seperti tengah kesal.

Cowok itu melangkah masuk, lalu mengacak rambut gadis itu gemes. Lalu ia mendudukkan pantat nya di samping gadis itu, dan memutar duduk nya agar bisa berhadapan dengan nya.

"Maaf, tadi ada masalah sedikit di perjalanan" ujar cowok itu mengantung ucapan nya "dan ini pesanan kamu, nasi goreng komplek sebelah" lanjut cowok itu sambil memberikan nya kepada gadis yang sekarang tengah tersenyum lebar sambil merebut kantong plastik berisi kan nasi goreng komplek sebelah itu.

"Makasi Rizki ganteng" seru gadis itu dengan senyum termanis nya.

"Sama-sama Rissa cantik" sahut cowok yang barusaja di panggil dengan sebutan Rizki.

Rissa hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya mendengar balasan dari pacar nya ini.

"Sa" panggil Rizki lembut.

"Hm"

"Tadi pas aku lewat depan rumah Echa aku nemu gadis pakek masker gitu"

Rissa menghentikan kegiatan mengunyah nya, lalu beralih menatap Rizki tanda tanya "maksud kamu?"

"Jadi gini, pas aku balik sehabis beliin kamu nasi goreng ini. Pasti dong aku lewat depan rumah nya Echa karena nasi goreng ini dekat rumah nya dia, dan ketika aku lewat kesana aku liat gadis pakek hoodie hitam, celana jins hitam dan kalo ga salah pakek masker hitam juga. Dan aneh nya gadis itu kayak ingin masuk ke dalam rumah itu, kentara sekali pas dia ingin buka pagar nya" jeda Rizki sambil menarik nafas dalam. Sedang kan Rissa hanya diam menyimak ucapan pacar nya itu.

"Trus karena aku curiga dia orang jahat, jadi nya aku buka dong masker nya. Aku sempat kaget lihat wajah nya, soal nya mirip banget sama Echa-" kalimat Rizki terpotong oleh teriakkan Rissa.

"Wait. Nggak mungkin banget Ki" Rissa menggantung kalimat nya. Mata nya mulai memanas menginggat kabar mengejut kan 2 tahun yang lalu "Echa kan-"

"Suttt udah-udah nggak usah kita bahas lagi" ucap Rizki menarik Rissa dalam pelukan nya. Ia tahu apa yang kini tengah dirasakan pacar nya ini. Ia pun juga merasakan hal yang sama jika menginggat kabar mengejutkan 2 tahun yang lalu.

"Tapi gue berharap, semoga itu benar-benar Echa"

Next》》》

Duh guys siapa lagi nih Echa?

Jangan lupa VotMen♡

See you😘

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang