Jaket [ 2 ]

207 109 6
                                    

Kau hanya mengikat ku dengan kesepakatan yang sama sekali tidak pernah ku benar kan

-Elsa

~

Author Pov

Kring...

Suara yang di hasilkan oleh alarm berhasil membangun kan Elsa dari tidur pulas nya. Tangan kanan Elsa mulai meraih benda itu, lalu mematikan nya.

Masih sempoyongan, Elsa berjalan melangkah mendekati handuk nya lalu pergi memasuki kamar mandi.

Elsa bukan tipe gadis yang lamban. Tidak butuh waktu lama bagi nya untuk mandi dan bersiap-siap turun kebawah untuk sarapan bersama Tante nya.

Kini Elsa sudah siap dengan seragam sekolah dan juga tas yang sudah bertengger di punggung nya. Tak lupa pula Elsa memasuk kan kedalam tas nya jaket yang kemaren di pinjam kan oleh cowok yang bernama Daffa itu dengan suka rela.

Sebelum keluar kamar, Elsa juga menyempatkan untuk mengambil hp nya yang berada di atas nakas.

Alis kiri Elsa mulai terangkat sedikit melihat 3 panggilan tak terjawab dan juga 2 pesan yang dikirim dari nomor yang sama.

"Ni orang kenapa sih?" gumam Elsa kesal.

"Dari tadi malam gangguin gue mulu" sambung Elsa lagi.

Ibu jari Elsa pun memencet pesan itu. Melihat isi pesan nya, membuat alis kiri Elsa terangkat kembali.

08***
Udah tidur ya??
Good night😇

Elsa tidak membalas pesan itu. Ia hanya membaca nya lalu keluar dari room chet itu.

"Dasar aneh"

Itu lah kalimat terakhir yang dapat Elsa lontar kan sebelum ia keluar dari kamar nya menuju meja makan dan pergi untuk berangkat sekolah.

"Dah Tante" ujar Elsa sembari keluar dari mobil merah yang baru saja di tumpangi nya. Elsa juga menyempat kan diri untuk bersalaman kepada Tante nya sebelum turun dari mobil. 

"Dah"

Kaki Elsa mulai melangkah memasuki gerbang sekolah dengan hati yang biasa saja. Tidak ada rasa senang mau pun bahagia.

Kini Elsa mulai menelusuri koridor yang mengarah pada kelas nya. Saat ini koridor terlihat tidak terlalu ramai, ya mungkin saja banyak siswa yang belum datang kesekolah atau mungkin juga sekarang tengah berada di dalam kelas nya masing-masing.

Di hadapan Elsa kini telah terlihat kelas yang akan ia tempati untuk belajar. Tertulis di sana Kelas XII IPA 1. Tanpa ragu Elsa pun melangkah masuk lalu mendarati pantat nya di atas kursi.

❄❄❄

Elsa Pov

Di tangan ku sudah ada jaket hitam yang kemarin di pinjamkan oleh cowok yang bernama Daffa itu. Tapi sedari tadi aku belum melihat dimana ke beradaan diri nya.

Ketika mata ku sibuk melihat-lihat sekeliling untuk mencari Daffa, tanpa ku sadari aku menabrak seorang cewek yang sedang berlawan arah dengan ku.

"Maaf" Karena ini adalah kesalahan ku, maka aku lah yang harus meminta maaf terlebih dahulu.

Ketika tangan ku ingin meraih jeket hitam yang terjatuh di bawah, pergerakan ku langsung di tikung oleh cewek yang ku tabrak itu. Ia lebih dulu mengambil jaket itu lalu memberikan nya kepada ku.

"No problem"

Aku hanya membalas dengan senyuman tipis dan meraih jaket hitam yang baru saja di suguhkan nya pada ku. Lalu berniat untuk melangkah pergi. Tetapi niat itu ku urung kan ketika cewek berambut panjang yang di ikat kuda itu mulai mengangkat suara lagi.

"Eh bentar. Ini kan jaket Daffa" ujar cewek itu heran. Aku yang mendengar hanya menganggukan kepala.

"Oh jadi elo cewek yang di maksud Daffa waktu itu" cewek itu mulai tersenyum sambil menatap ku. Sedangkan aku hanya membalas nya dengan tatapan bingung.

"Maksud nya?"

"Hahah lupain aja. Sekarang lo mau ngasih ni jaket kan?" Tanya cewek itu sambil menunjuk jaket hitam di tangan ku. Aku yang di tanya memberikan anggukan kecil. 

"Kalau gitu biar gue anter lo kekelas nya. Ok?" Belum sempat aku menjawab, tapi tangan ku sudah di tarik saja. Ya apa boleh buat, lagian dia juga niat nya untuk membatu ku.

Kaki ku mulai melangkah memasuki kelas yang memiliki nuansa yang jauh berbeda dari kelas ku. Kelas ku lebih terlihat tentram dan bersih dari pada kelas ini.

Mata ku tertuju pada cowok yang berada di barisan belakang pojok. Di sana terlihat Daffa yang tengah berbincang-bincang ria dengan teman-teman cowok nya. Saking asik nya, mereka tidak mengetahui jika ada orang yang masuk kedalam kelas.

Kini langkah ku semakin mendekat mengarah kepada Daffa dan teman-teman nya. Cewek yang tadi nya berada di samping ku kini mulai melangkah lebih cepat hingga berada di depanku, lalu mengayunkan tangan nya untuk memukul meja hingga membuat mereka semua yang ada di kelas terlonjak kaget.

"Oik asik bener nih ngombrol nya" teriak cewek ini. Seperti nya cewek berambut panjang yang di ikat kuda itu memang berteman dekat dengan Daffa dan teman-teman nya, bukti nya saja mereka tidak marah di buat kaget oleh cewek ini.

"Apa seh. Ganggu aja lu" balas salah seorang cowok di samping Daffa yang terlihat sedikit kesal.

"Yeee santuy dong. Oik Daf ada yang nyariin tuh" tunjuk cewek itu pada diri ku. Aku hanya melihat mereka bergantian dengan tatapan datar dan dingin.

"Elsa?" Cowok itu seperti nya kaget melihat aku berada di sini. Tenang saja aku tidak akan lama kok di sini.

Kaki ku mulai melangkah sedikit mendekat pada meja di mana Daffa dan teman-taman nya berada. Teman-teman nya Daffa hanya menatap ku tak percaya, tapi aku mengabaikan tatapan itu.

Ku sodor kan jaket hitam yang kemarin di pinjam kan Daffa dengan suka rela. Lalu berbalik badan seraya mengucapkan terima kasih.

"Thanks"

"Sa jangan lupa ya sama kesepakatan kita" kalimat itu berhasil membuat ku berhenti melangkah.

"Wahh gercep juga lu ya Daf" suara itu ku tebak saja salah satu teman cowok Daffa.

"Yoii Vin sampe ga cerita ke kita dulu" dan suara itu seperti nya suara cewek yang tadi.

"Bener lu Bel, aku pada mu" dan di sambut lagi dengan suara cowok lain nya yang ku pikir juga teman Daffa.

Entah kenapa telinga ku panas menengar ocehan yang sangan unfaedah itu. Hingga tanpa sadar aku berujar yang tak sepantas nya aku ucapkan.

"Hanya kemarin, sekarang gue bukan lagi teman lo"

Next»»»

Gimana guys untuk part kali ini? Jangan lupa coment ya kalau mau next ke part selanjut nya. Vote juga ya guys.

Semoga lancar ya puasa nya😇

Thank you and see you in next part💖

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang