Menghilang

89 40 13
                                    

Aku tahu, cara ini bukan jalan keluar dari permasalahan. Tapi apa boleh buat, hanya dengan menghilang aku dapat bertahan.

-Elsa

~

"Skor sekarang ini 2 sama, entah ada apa dengan Daffa Marcello Putra kapten tim basket dari SMA Tunas Mekar ini. Seperti nya di sedang tidak fokus dengan pertandingan, terlihat jelas dari dia yang selalu gagal memasukkan point" ujar MC yang membawakan acara ini dari awal hingga selesai.

"Daffa!! Fokus!!" Teriak Alvin yang berada sedikit jauh dari cowok itu.

Memang benar, Daffa sedang tidak fokus untuk tanding. Biasa nya, jika tanding seperti ini apa lagi basket, tim lawan tidak akan di beri celah oleh nya untuk memasuk kan point. Tapi entah ada apa, semenjak tadi fikiran nya bercabang-cabang.

❄❄❄

Tok...tok...tok

"Iya sebentar" teriak seseorang dari dalam rumah.

Cklik

"Elsa?" Elsa secara langsung memeluk Mira dengan erat. Menangis sejadi-jadi nya, hati nya tengah kacau se kacau-kacau nya.

Mira memundurkan tubuh nya sedikit ketika Elsa sudah berhenti menangis di pelukan nya "kamu kenapa?" Tanya Mira sembari menuntun ponakkan nya itu ke kursi tamu lalu menutup pintu rumah nya.

"Elsa kamu kenapa?" Tanya Mira sekali lagi.

Kepala yang tadi nya tertunduk kini ia angkat agar bisa menatap Mira "Rizki" ucap nya membuat wajah wanita di depan nya mendadak tegang.

"Coba cerita lebih jelas nya sayang!"

"Jadi SMA Tunas Mekar sama SMA Taruna Bangsa ada acara tanding basket. Dan acara nya itu di adain di sekolah aku-" Ujar Elsa menggantung kalimat nya.

"Elsa nggak tahu kalau salah satu murid SMA Taruna Bangsa itu ada Rizki. Elsa nggak sengaja nabarak tubuh dia di sekolah tante. Gimana ini?" Tanya Elsa sambil seseduhan.

"Hiks...hiks...dia nggak bakal tinggal diam. Elsa yakin mulai besok dia bakal nyamperin Elsa ke sekolahan" sambung Elsa berusaha keras menahan air mata yang sedari tadi sangat ingin keluar.

Mira mendekat kan tubuh nya memeluk erat Elsa. Menyalurkan sedikit ketenangan pada gadis itu. Untuk masalah ini, Mira tidak dapat berbuat banyak. Ia hanya bisa memberi cara untuk menghindari cowok itu.

"Gini aja, selama seminggu kamu libur sekolah. Ntar surat izin biar tante yang urus. Kamu di rumah aja, jangan keluar! Mengerti?" Elsa mengangguk kan kepala nya menyetujui ucapan Mira. Mungkin dengan cara ini, dia bisa menghindari cowok itu.

"Daf. Lo kenapa sih?" Tanya Liam menjeda ucapan nya "untung gue hoki buat cetak point di menit terakhir, kalo engga bakalan kalah sekolah kita coy" lanjut Liam kini meneguk air minum nya dengan kesal.

Daffa mendudukkan diri nya di pinggir lapangan basket bersama dengan anggota tim nya yang lain setelah selesai bertanding dengan SMA Taruna Bangsa. Ia tahu kekecewaan tim pada dirinya, tapi teka-teki Elsa berhasil menyita konsentrasi nya.

"Maaf banget buat semua nya hari ini,,gue hampir aja bikin sekolah kita kalah. Gue minta maaf untuk itu" ujar Daffa dengan nada penyesalan nya.

Alvin meletakkan botol air minum setelah selesai meneguk nya, lalu menyipitkan mata nya menatap Daffa lekat "lo kenapa Daf? Ada masalah apa lo sampe nggak fokus tanding?" Tanya nya.

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang