Pajak Jadian

51 19 0
                                    

Gue udah pernah bilang ke elo, kalau cinta lo nggak akan bertepuk sebelah tangan...

-Alvin

~

"Tanpa hati sedikit pun, orang itu melenyapkan semua keluarga gue"

Kini Daffa seperti penjahat yang sudah terbodohi dengan apa yang ia lihat di awal tanpa menanyakan kebenaran nya dahulu. Ia benar-benar tidak tahu jika kehidupan Elsa semenderita itu.

"Lo tahu apa yang bikin gue sampe sekarang marah ketika mengingat itu semua?" Tanya Elsa menatap Daffa dengan mata merah karena menahan tangisan nya.

"Pembunuh nya sampai sekarang tidak bisa di temukan. Sampai kapan pun, gue nggak akan pernah maafin penjahat seperti itu" tangan Elsa terkepal.

"Orang yang hanya bisa mematikan cahaya kehidupan orang lain tidak akan pernah bahagia dan tenang sampai kapan pun sebelum ia mengakui kesalahan nya dan meminta maaf" seperti kutukan, langit yang awal nya cerah mendadak kelabu.

Branng

Brrakk

Braaangk

Bunyi keras mulai memenuhi salah satu ruangan lantai atas. Ratu mengacak semua isi kamar nya hingga berserakkan di lantai. Ia tidak peduli lagi. Semua yang ia ingin kan dari lama berantakkan.

Papa nya hanya memikirkan pekerjaan dan perusahaan nya saja, hingga tega membatalkan pertunangan anak nya sendiri. Siapa yang tidak sakit hati? Semua orang yang ada di posisi Ratu pasti sakit. Belum lagi malu yang akan ia tanggu nanti.

Ratu meraih sebuah benda yang terbuat dari besi, lalu melemparkan nya ke kaca rias. Suara pecahan kaca kini memenuhi ruangan itu. Ia menatap diri nya di depan kaca yang sudah retak dan pecah.

Senyum devil mulai terukir di bibir nya "sekarang giliran lo yang akan hancur" Ratu tertawa seperti orang gila setelah mengucapkan kalimat yang entah untuk siapa ia tuju kan.

❄❄❄

Kini Elsa dan Daffa tengah berada di rumah Rizki. Di sana juga sudah ada Rissa yang menunggu mereka. Setelah memberikan minuman kepada mereka Rissa ikut bergabung.

"Are you ok?" Tanya Rissa ketika melihat mata Elsa yang sedikit sembab. Elsa tersenyum lalu mengangguk sekilas.

"Oiya, gue mau kasih tahu lo sesuatu Ca" Elsa yang tadi nya melihat Rissa beralih pada Rizki.

"Apa?"

"Gue sama Rissa pacaran" ucap Rizki santai.

Mata Elsa membulat penuh dan juga mulut gadis itu sedikit terbuka "serius lo? Kok baru bilang gue sekarang?"

"Sorry Ca. Kadang kalau sama lo kita suka lupa status" jawab Rissa seperti tengah menyindir Rizki.

"Jangan gitu lah. Btw, selamat ya walau pun telat banget" Rissa dan Rizki tersenyum membalas ucapan Elsa.

"Udah berapa lama kalian pacaran?" Tanya Elsa mulai kepo.

Rizki dan Rissa saling bertukar pandangan "2 tahun" jawab Rizki singkat dan padat.

Rizki berdiri dari duduk nya, mengayun kan kaki menuju Daffa. Ia menepuk bahu cowok itu, seperti meminta Daffa untuk mengikuti nya. Elsa dan Rissa yang melihat itu hanya diam dan memilih tidak mengambil pusing.

Sekarang mereka berada di teras rumah Rizki. Rizki memutar tubuh nya lalu menyilangkan kedua tangan di depan dada dan menatap Daffa intens.

"Gue nggak mau basa-basi. Jangan pernah bikin Echa nangis!!" Seru Rizki tajam seperti ancaman bagi Daffa.

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang