Kapan gue nggak pernah dengerin lo Ca?, gue akan selalu ada di samping lo. Gue akan selalu jadi pondasi buat lo berdiri...
-Rizki
~
Drrtt
Tangan seorang pria paruhbaya mulai merengguh kantong celana hitam nya, menggeser tombol di layar ke warna hijau.
"Hallo bos" seru seseorang dari seberang sana.
"Hm ada info apa?" Tanya pria paruhbaya ini santai. Pria ini tengah berdiri menghadap ke arah luar jendela kaca, melihat jalanan kota.
"Baru saja saya menemukan nama seorang siswi dari SMA Tunas Mekar yang menyita perhatian saya bos"
"Siswi SMA Tunas Mekar?" Beo pria paruhbaya itu kembali.
"Iya bos. Siswi itu memiliki nama yang sedikit mirip dengan orang yang kita cari bos"
"Siapa nama siswi itu?" Tanya pria paruhbaya itu tegas.
"Geraldine Gracia Elsa"
❄❄❄
Elsa menarik Rizki ke parkiran sekolah, begitu pun Rissa. Gadis itu hanya mengekori Rizki yang di tarik oleh Elsa. Setelah sampai di parkiran sekolah, Elsa menatap cowok di hadapan nya ini dengan tajam.
Ia tak tahan lagi rasa nya menghadapi orang di hadapan nya ini. Apa pun resiko yang akan terjadi setelah ini, ia tidak peduli lagi.
"Mau lo apa sih?" Bentak Elsa to the point seraya bergantian menatap 2 orang manusia di hadapan nya ini.
"Gue mau lo jujur Ca, kenapa lo ngehindar dari kita kayak gini?" Balas Rizki membentak, ia tidak peduli lagi jika masih ada beberapa siswa/i SMA Tunas Mekar di sana menatap nya.
"Kapan gue ngehindar hah? Elo yang selalu ganggu hidup gue akhir-akhir ini. Lo nyadar nggak si" balas Elsa dengan emosi yang tak tertahan lagi. Ia muak harus terjebak dengan situasi seperti ini.
"Ganggu? Lo kenapa si berubah kayak gini"
"Berubah apa nya, kalian yang tiba-tiba datang ke hidup gue dan bikin hidup gue jadi nggak tenang kayak gini" bantah Elsa masih membela diri nya.
Rizki tersenyum gentir setelah mendengar jawaban gadis ini, ia tak menyangka selama 2 tahun ini, gadis yang begitu ia kenal selama bertahun-tahun ini berubah sangat drastis.
"Gue nggak nyaka lo berubah secepat ini Ca" ucap Rizki kecewa sembari meraih tangan Rissa untuk membawa gadis itu pergi dari sini. Rissa hanya bisa menurut saja.
Elsa menjambak rambut nya frustasi. Sekarang ia harus bagaimana, semua orang yang dekat dengan nya kini telah menjauh dari nya. Elsa menarik nafas dalam ketika melihat punggu Rizki yang mulai menjauh.
Ia tidak peduli lagi, apa pun resiko nya ia harus menerima itu. Ia tidak mau kehilangan lagi sosok orang yang sangat berharga bagi hidup nya, untuk kedua kali nya "Kalau Gue Jujur Apa Lo Masih Mau Dengerin Alasan Gue?" Tanya Elsa sedikit berteriak. Langkah Rizki dan Rissa terhenti, detik selanjut nya mereka berbalik menghadap kepada Elsa.
Mata Elsa mulai berkaca-kaca menahan tangisan nya yang sebentar lagi akan meledak.
"Kapan gue nggak pernah dengerin lo Ca?, gue akan selalu ada di samping lo. Gue akan selalu jadi pondasi buat lo berdiri" balas Rizki.
Air mata Elsa tak bisa di bendung lagi "y-ya g-gue Echa. Echa yang selalu manja sama lo, Echa yang selalu nyusahin lo, Echa yang selalu cerewet, Echa yang paling nggak bisa kuat tampa lo" Elsa berlari ke arah Rizki memeluk cowok itu dengan erat, menyalur kan kerinduan nya yang tertahan selama 2 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...