Sweet Day

139 76 6
                                    

Kenapa lo harus hidup dengan kepribadian dingin yang itu pun bukan diri lo sendiri?

-Daffa

~

"Kamu kenal sama Daffa kapan? Kok bunda nggak tau?" Tanya wanita paruhbaya yang kini menjabat sebagai orang tua dari Daffa.

Ya. Wanita yang barusaja Elsa batu itu adalah Diana-Bunda Daffa. Elsa sama sekali tidak mengetahui fakta itu, ia hanya berniat membatunya saja.

Dan sekarang Elsa terpaksa harus makan semeja dengan Diana dan juga Daffa. Awal nya ia sudah menolak, tapi nyokap Daffa sangat keras kepala. Jadi apa boleh buat, ia terpaksa menerima nya.

"Baru satu minggu ini tante" jawab Elsa sopan lalu meminum jus mangga milik nya hingga menyisakan setengah gelas.

Diana menganguk paham "nggak usah panggil tante, pangil aja bunda" titah nya sambil tersenyum. Elsa hanya membalas dengan senyum kikuk.

Wait? Elsa barusan senyum? Aduhh manis nya, batin Daffa senyum-senyum tidak jelas.

Spaghetti dalam piring nya sudah habis, Elsa mulai meraih jus mangga yang tersisa setengah gelas lalu meminumnya sampai habis.

Elsa mulai berdiri lalu melihat kepada Diana berniat untuk berpamitan "hm,,,aku pulang dulu ya tan-eh Bunda" pamit Elsa kikuk.

Diana balas melihat kepada Elsa lalu beralih menatap Daffa "kamu anter gih Elsa. Kasian dia pulang sendiri" titah Diana yang di angguki semangat oleh Daffa.

Mendengarnya, dengan sergap Elsa mencegat perkataan Diana "nggak usah bunda,,Elsa bisa naik ojek online kok"

"No no no. Daffa anter Elsa,,tidak terima penolakan, bunda mau ke butik dulu. Udah lama nggak kesana" seru Diana santai tapi terkesan tegas.

Elsa pasrah tapi tak rela. Dari penuturan Diana seperti nya tidak bisa di bantah, jadi apa boleh buat ia harus pulang bersama Daffa.

Di lain sisi Daffa sangat senang dengan perintah bunda nya kali ini. "Bunda i love you 3000 dehh, much" batin Daffa.

Sekarang Elsa dan Daffa sudah berada di dalam mobil. Ya. Daffa tidak memakai motor nya kali ini karena ia pergi bersama dengan bunda nya,,bisa-bisa masuk angin bunda jika menggunakan motor.

Mobil Daffa melesat membelah ramai nya jalanan kota. Selama di perjalanan tidak ada seorang pun yang memulai untuk berbicara. Sampai akhirnya Daffa memulai nya terlebih dahulu.

"Lo kayak nya dekat banget sama bunda gue" tutur Daffa yang masih fokus mengemudi.

Elsa melirik Daffa sekilas lalu kembali memandang keluar jendela mobil "biasa aja" balas nya singkat.

"Lo kok ngomong sama gue singkat-singkat gitu? Panjang kek kayak lo ngomong sama bunda gue tadi"

Menarik nafas dalam lalu Elsa melihat ke arah Daffa "serah lo deh"

Daffa menepikan mobil nya di depan toko es krim yang tidak jauh letak nya dari rumah Elsa. Elsa menaikan alis nya tidak menegerti.

"Ini bukan rumah gue" tuntut Elsa dingin.

Daffa beralih menatap Elsa dengan senyum jahil nya "tau,,kita makan es krim dulu yuk. Udah lama gue engga"

Elsa membalas tatapan Daffa dengan datar "Kan elo bukan gue. Ngapain gue lo bawa-bawa. Anterin gue dulu!!!" sewot Elsa panjang lebar. Wait. Wait. Wait. Elsa ngomong panjang lebar? Daebak, batin Daffa kagum.

Karena sadar sedari tadi Daffa hanya melongo memandang nya dengan senyuman tidak jelas. Elsa pun berdecak sebal, tanpa sadar ia mengerucutkan bibir nya menatap Daffa.

Daffa membulat kan mata nya tak penyangka dengan apa yang baru saja ia lihat ini.

"So cute" ujar Daffa sambil terkikik geli.

Dengan segera Elsa kembali bersikap dingin dan datar. Yang ia lakukan itu salah, ia lupa jika itu bukan image seorang Elsa gadis dingin.

"Au ah" Elsa membuka pintu mobil lalu keluar dari sana, ia kembali menutup pintu mobil dengan sedikit hempasan.

Daffa hanya tertawa geli melihat tingkah Elsa yang sangat berbeda dari biasa nya. Hari ini Elsa membuktikan kepada nya bahwa ini bukan diri dia sendiri. Mungkin ada alasan untuk semua sifat dingin dan datar yang sekarang ia tunjukkan. Tapi apa itu?

"Kenapa lo harus hidup dengan kepribadian dingin yang itu pun bukan diri lo sendiri?"

❄❄❄

Dengan semangat Elsa memakan es cream strawberry milik nya tanpa mempedulikan tatapan Daffa. Bodo amat, sekarang ini ia ingin melupakan masalah yang tengah ia tanggung selama 2 tahun ini.

"Makan nya santuy napa" seru Daffa yang di hadiahi tatapan tajam dari Elsa.

"Suka-suka gue dong" balas nya sinis.

Hari ini Daffa tak henti-henti nya menyunggingkan senyum dan itu karena Elsa. Tingkah Elsa hari ini sangat berbeda dari hari-hari biasa nya.

Hari ini tidak ada Elsa yang dingin, Elsa yang datar, Elsa yang cuek. Tidak ada, hari ini hanya ada Elsa yang cerewet.

"Semoga semua ini bisa lo pertahan kan hingga seterusnya"

"Lo makan nya ga santuy sih, sampe belepotan gitu" timpal Daffa sambil menunjuk kepada sudut bibir Elsa yang menempel cream strawberry.

Elsa berusaha menebak nya dengan meraba-raba "dimana? Disini?"

Tangan Daffa merai tisu yang berada di meja lalu membersih kan cream strawberry di sudut bibir Elsa.

Deg

Tubuh Elsa menegang. Jantung nya berdebar begitu kencang, apa lagi ketika mata nya saling bertemu dengan jarak begitu dekat.

"Aduh jantung gue kenapa? Ada yang tau nggak sih?" Tanya Elsa membatin.

Next»»»

Uwuwu aku baper sendiri guys😍

Gimana nih buat part kali ini? Coment ya kalau mau next ke part selanjut nya!!!

See you in my story😘

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang