Akan tiba saat nya dimana sebuah masalah tidak perlu di curhatkan...
-Elsa
~
Pikiran Daffa masih di penuhi oleh Elsa. Rasa penasaran nya belum terbalaskan, ia yakin ada someting di komplek Cendana 2 itu. Tapi apa?
"Woi Daf. Lo denger gue ga si?" Tanya Liam yang tak habis pikir dengan Daffa yang mengacangi nya.
"Iye gue denger"
"Lo ga bakal dapet restu kalau lo ngga baikin Bella dulu" sambung Daffa sambil tersenyum mengejek.Mereka kali ini tengah berada di parkiran sekolah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tak afdol jika mereka tidak berbincang sebentar dulu di parkiran seperti saat sekarang ini.
"Aduhh gue ngga mau adek gue jodoh sama lu. Ogah njirr" seru Bella mengangkat bahu nya jijik.
"Kapan lagi coba dapet adek ipar se ganteng gue mbak" Liam menaik turun kan alis nya berniat menggoda Bella.
Lagi. Bella mengangkat bahu nya jijik sembari mengenakan helm full face nya "najis anjeng"
"Woi nunggu klean berantem ga bakalan kelar. Kapan pulang nya nihh" gerutu Alvin yang sudah memasang wajah kesal handalan nya. Ia sudah sedari tadi bertengger di atas motor kesayangan nya dan hanya diam melihat tingkah teman-teman laknut di depan nya ini.
Seraya mengangguk Daffa pun meraih helm full face nya "iya badan gue dah gantel nih. Habis latihan tadi banyak keringet nya" ujar Daffa menyetujui ucapan Alvin.
Memang benar. Daffa, Alvin, dan Liam barusaja selesai latihan basket sore ini seusai pulang sekolah. Ya. Karena besok mereka akan tanding dengan SMA Taruna Bangsa. Oleh sebab itu mereka harus berlatih untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bella memang sengaja menunggui mereka jika mereka tengah latihan. Bukan sukarela dia, melainkan paksaan dari ke tiga cowok tampan ini. Lagian Bella juga tidak keberatan untuk itu, toh ia hanya duduk sambil mengamati ketiga sahabat nya itu berlatih. Apa yang harus di berat kan?
"Cabut-cabut" teriak Liam yang hanya di ikuti mereka semua.
"Inget besok dateng nya pagian dikit. Ada pengarahan dari Pak Firman sebelum tanding" ingat Alvin yang di angguki Daffa dan Liam.
4 motor besar itu keluar dari gerbang sekolah dengan kecepatan sedang. Sekarang mereka membelah jalanan kota yang terbilang cukup padat karena sudah sore yang membuat para pekerja harus pulang kerumah mereka masing-masing.
"Gue duluan" seru Bella setelah membuka helm full face nya lalu menoleh kepada 3 cowok tampan itu. Mereka kini sudah berada di depan gerbang rumah mewah milik keluarga Bella.
"Yoi" teriak mereka serentak. Ya. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka yang selalu menemani Bella pulang walau pun gadis itu membawa motor. Alasan nya karena Bella cewek, padahal bagi Bella ia tidak perlu di temani. Tapi apa boleh buat cowok-cowok itu bersikeras. Ya sudah😂
Author : syukur aja napa si Bel😭 gue aja mau di gitu in cowok-cowok tampan😭😭
Bella : masalah nya. Cowok nya itu yang ga mau sama lo🤣🤣🤣
Author : emot lo nyebelin njiim😒
Dahi Liam dan Alvin seketika berkerut melihat Daffa yang berbelok ke arah kiri sedangkan yang benar nya itu ke arah kanan.
"Daf lo mau kemana?" Teriak Alvin yang di angguki Liam.
Daffa menghentikan motor nya lalu menoleh ke belakang "ada urusan bentar!" Jawab nya sedikit berteriak karena posisi mereka sedikit jauh.
"Urusan apaan?" Tanya Liam.
"Bukan urusan lo" setelah mengucapkan itu Daffa pun melajukan motor tanpa mempedulikan kedua teman nya yang kini tengah menatap Daffa tanya.
"Udah ah bodo. Yok balik"
❄❄❄
Mata elang milik Daffa tak sengaja menangkap seseorang yang kini tengah berdiri di samping gerobak nasi goreng pinggir jalan. Entah dorongan apa, membuat motor nya bergerak maju menghampiri gerobak nasi goreng pinggir jalan itu.
Daffa melepas helm dan turun dari motor besar nya. Cowok itu kini sudah berada tepat di belakang tubuh seseorang yang mungkin saja ia kenal. Tangan nya terangkat untuk memegang bahu orang itu.
Sontak membuat orang itu berbalik melihat ke arah nya. Bungkam. Satu sama lain hanya bisa terdiam di tempat dengan saling tatap.
"Daffa?"
"Ngapain lo di sini?" Tanya Daffa to the point.
"Maaf neng. Ini nasi goreng"
Orang itu kembali membalikkan tubuh nya menghadap si penjual nasi goreng "berapa pak?"
"20 ribu neng"
Elsa mengeluarkan uang 50 ribu lalu memberikan nya kepada si penjual. Setelah uang kembalian nya di berikan oleh si penjual Elsa pun mengucapkan terimakasi "makasi pak"
Gadis itu kembali berbalik menghadap cowok jangkung di depan nya itu.
"Hm" balas nya sambil menunjuk kan kantong plastik yang berisi 2 bungkus nasi goreng.
"Ini doang? Ngapain harus ke sini banget beli nya? Di deket rumah lo emang ga ada? Ini lagi ngapain pakek masker segala?" Betubi-tubi pertanyaan di lotar kan oleh Daffa tapi dengar kan balasan dari gadis dingin ini.
"Suka-suka gue lah"
"Iya tapi ga pakek masker juga kali. Lo pikir sekarang lagi jerebu" celetuk Daffa kesal.
Author : ngga jerebu Daf tapi corona. Tetap jaga kesehatan kalian😘
"Hm gue lagi...hm batuk" bohong Elsa pada Daffa seraya terbatuk. Ya. Fake, yakali asli dia nya aja sehat wal'afiat😂
Bagaimana pun Daffa tidak boleh tahu maksud sebenar nya ia kesini. Menurut Elsa ini adalah masalah keluarga dan Daffa tidak berhak mengetahui nya.
"Perasaan lo sehat wal'afiat aja deh tadi di sekolah. Kenapa mendadak batuk gini" mata Daffa menyipit membuat Elsa jengah berlama-lama di sini.
Elsa berbalik lalu melangkah menjauh dari Daffa "emang sakit bisa di prediksi?" Ucapan Elsa membuat Daffa terdiam beberapa detik.
"Apa gue terlalu berfikiran negatif ya sama Elsa?"
"Tapi tetap aja. Gue ngerasa Elsa bohong"
Detik selanjut nya Daffa pun berjalan mendekat kepada Elsa yang kini sudah mulai menjauh "gue anter"
Tubuh gadis itu limbung karena tarikan tiba-tiba dari Daffa membuat ia tak sengaja terbentur di dada bidang cowok itu "apaan si. Engga mau" balas Elsa menjauh dari tubuh Daffa. Pasal nya mereka benar-benar dalam situasi 'dekat banget'
"Ga terima penolakan" cowok itu menarik Elsa secara paksa membuat gadis itu menurut mengikuti kemauan Daffa.
Motor Daffa mulai melaju meninggalkan komplek Cendana 2 tanpa sadar ada seseorang yang sedari tadi tengah mengamati nya dari kejauhan.
Elsa turun dari motor milik Daffa lalu menoleh pada cowok itu "thanks" singkat nya.
"Sa" panggil Daffa ketika melihat Elsa ingin membuka pagar rumah nya. Mendengar panggilan itu membuat Elsa kembali menoleh ke arah Daffa.
"Hm"
"Ga jadi deh. Gue duluan" Elsa terdiam cengo sambil menatap Daffa dengan motor nya yang kini kian menjauh.
Daffa mengutuk diri nya sepanjang jalan "Daffa bego. Daffa bodoh. Daffa bangke. Lo pengecut, karena ga berani nyatain perasaan lo"
Next》》》
Aduhh bau-bau jadian nih🤭🤭😆
Annyeong...
Gimana part kali ini? Seru ga? Oh engga ya😅 ngga papa deng.VotMen nya!!!
See you di part berikut nya🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...