Pahlawan Kesiangan

286 140 53
                                    

Diam ku, bukan lah titik lemah dari diriku. Camkan itu!

-Elsa

~

"Daf. Daf. Daffa. Woiiii" suara teriakan yang cukup keras berhasil menembus lamunan ku. Ku pandangi orang itu dengan tatapan tak suka. Sedangkan orang yang di pandangi malah menampil kan wajah tanpa dosa.

"Apa seh"

"Ishh kok lo yang ngegas. Harus nya gue dong yang ngegas"

"Maap kan aku Liam" ujar ku dengan nada sok imut, yang aku sendiri merinding mendengar nya.

"Aah jijik gue. Kelas yuk"

"Skuy"

❄❄❄

"Geraldine Gracia Elsa. Bisa di panggil Elsa" kini semua mata yang ada di ruangan itu mulai menatap ku dengan beragam tatapan.

Ada yang terlihat bahagia, ada yang terlihat tidak suka, dan ada juga yang terlihat biasa saja.

Tapi aku tidak mempedulikan pemikiran orang lain. Di dunia ini aku sudah di buat kuat dengan masa lalu ku. Jadi untuk tatapan itu semua bagi ku hanya masalah kecil.

"Baik Elsa. Kamu bisa duduk di pojok belakang sebelah kiri itu ya"

"Baik bu"

"Ga papa ya kamu duduk sendiri dulu"

"No problem"

Kaki ku mulai melangkah menuju tempat yang baru saja di resmikan menjadi milik ku selama satu tahun ini. Hanya satu tahun, itu tidak lama.

Detik demi detik. Menit demi menit. Jam demi jam. Akhir nya datang juga suara yang membuat mata pelajar berbinar-binar.

Ada yang sedang tidur, ketika mendengar nya langsung bangun. Ada yang mata nya sudah 5 watt, mendengarnya langsung segar lagi. Ada juga yang sedang asik mendengarkan ocehan guru di depan, mendengar nya langsung patah hati.

Ya. Bermacam-macam jenis dan karakter manusia di ruangan ini.

Niat nya aku tidak akan beranjak dari tempat duduk ku ini. Tetapi perut ku tidak meridhoi itu. Ia meronta-ronta untuk di beri asupan.

Alhasil aku harus menuruti nya, apa pun keadaan nya.

Langkah ku mulai menjelajahi koridor yang akan membawa ku pada kantin. Ya. Aku sebenar nya memang tidak mengetahui letak pasti dimana kantin SMA ini. Hanya saja aku mengikuti arah siswa-siswi yang pasti nya akan ke kantin pada saat sekarang ini.

Ternyata benar. Mata ku mulai melihat takjub kantin SMA ini. Sangat besar dan ramai dari yang ku bayang kan.

Satu penjual yang membuat minat makan ku meningkat. Yaitu penjual mie ayam. Ah,,,jika sudah berhubungan dengan mie ayam aku pasti tidak akan bisa menahan diri ku untuk makan.

Langkah ku mulai masuk lebih dalam lagi pada keramaian khas anak sekolah ini. Dan sampai lah aku tepat di depan gerobak penjual mie ayam nya.

"Mbak" panggil ku sopan tanpa ekspresi.

"Iya neng. Mau pesan apa?"

"Mie ayam nya satu"

"Baik neng. Tunggu sebentar ya" aku tidak membalas dengan kalimat melain kan dengan anggukan saja.

Ketika aku ingin berbalik badan. Tiba-tiba saja sebuah cairan dingin mengalir pada seragam depan ku.

"Ups. Sorry sengaja" ujar cewek berjaket pink yang kini tengah tertawa dengan kurang ajar nya. Mata ku mulai menghujat cewek itu tanpa ampun.

"SANTAI DONG NGELIAT NYA" teriak salah satu cewek yang berada di sisi kiri cewek berjaket pink itu. Teriakan itu membuat langkah orang sekitar berhenti dan mulai mengerumuni ku.

Ah. Jika boleh jujur, aku sangat ingin menjambak-jambak rambut tiga cewek ini hingga botak.

"Cup cup cup baju nya jadi basah deh" oceh cewek lain yang berada di sisi kanan cewek berjaket pink itu, seraya menabah kan cairan dingin itu pada seragam ku.

Jangan berharap jika aku akan menangis di perlakukan seperti ini. Aku tidak akan menangis selagi tubuh ku tidak terluka.

Aku berusaha menahan diri ku untuk tidak memaki-maki cewek-cewek centil ini. Aku hanya menatap nya dengan tatapan datar dan tajam. Tidak ada rasa takut
yang ku pancar kan sedikit pun.

Tunggu dulu. Aku seperti nya pernah bertemu dengan cewek berjaket pink ini. Tapi dimana?

Oh iya. Ketika aku tengah berjalan mencari Ruangan Kepsek SMA tadi pagi. Dia bertanya tapi hanya ku abaikan. Yah mau gimana lagi, aku tidak minat berbincang dengan nya.

"Liv mana minuman lo. Biar gue siram wajah yang bikin gue kesel hari ini" cewek itu mulai mengangkat botol minuman itu yang berniat untuk menumpah kan nya pada wajah ku.

Saat ini lah yang paling ku tunggu. Jika dia benar-benar menumpah kan nya pada wajah ku. Akan ku jambak rambut mereka dengan tangan ku sendiri.

Tetapi sayang minuman itu tidak mengenaiku melain kan seorang cowok yang mendadak ada di depan ku. Hingga tubuh ku tertutupi dengan tubuh nya.

"Daffa"

Next»»»

Gimana guys buat part kali ini? Coment di bawah ya kalau kalian ingin next ke part selanjut nya!!! Ok?

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang