Welcome To My Game!!!

115 60 5
                                    

Jika aku menangis karena mu, maka akan ku buat kau menangis karena ku juga!

-Ratu

~

Langit malam hari ini terlihat begitu indah karena sinar dari bintang-bintang yang berkelap-kelip. Kini seorang gadis tengah duduk di balkon kamar nya sesekali menyeduh susu cokelat panas.

"Mi, Pi , Dek kalian apa kabar?" Tanya Elsa kepada langit malam yang gelap "hahah kalian pasti baik disana, tapi Kakak di sini nggak baik" sambung Elsa sembari menggigit bibir bawah nya menahan air mata yang akan meluncur di pipi dengan kurang ajar.

"Disini kakak di perlakukan seperti anak kandung kok sama tante Mira. Tante Mira juga sangat baik sama kakak. Tapi kakak kesepian" Elsa mulai menunduk menahan isakan nya. Dada nya begitu sesak jika ingin melontar kan kalimat ini, kalimat yang selalu ia minta kepada Tuhan.

"hiks...hiks...jemput kakak secepat nya ya hiks...kakak capek"

Tangisan Elsa tak terbendung lagi, hari ini bayangan masa lalu itu kembali muncul di benak nya. Ingin rasa nya dia menyerah, tapi takdir belum menyetujui itu.

Tanpa Elsa ketahui, kini seorang wanita paruhbaya tengah berdiri di depan pintu kamar nya dengan menutup mulut nya agar suara isakkan nya tidak terdengar "jangan pernah ngomong kayak gitu lagi Sa"

Tok...tok...tok...

Dengan cepat Elsa menghapus jejak air mata nya yang ada di pipi, berusaha tampil biasa saja.

"Iya, masuk aja. Nggak di kunci kok" teriak Elsa, sedetik kemudian pintu kamar nya terbuka menampilkan wanita paruhbaya. Tidak terlalu tua juga sih.

Mira melangkah mendekati Elsa yang kini tengah berada di balkon kamar sambil tersenyum menutupi kesedihan nya.

"Lagi ngapain kamu di sini?" Tanya Mira ikut mendaratkan pantat nya di sebelah kursi Elsa.

Elsa masih tetap memandang langit malam yang di penuhi bintang-bintang sambil mengulas senyum hambar "lagi cari ketenangan tan"

❄❄❄

Daffa memarkirkan mobil nya di bagasi rumah, ia melangkah masuk bersama dengan bunda nya disamping. Bunda meminta nya untuk menemani ke supermarket membeli bahan kebutuhan rumah yang sudah habis di kulkas. Jadi, tanpa bisa menolak nya Daffa harus menemani saja.

Langkah mereka berdua terhenti ketika melihat seorang gadis yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu. Gadis itu seperti nya sedang berbincang dengan Putra yang notabene nya adalah Ayah-Daffa.

Gadis itu tampak memberikan senyuman ke pada Daffa, tapi cowok itu mengabaikan nya saja.

"Eh, tante. Apa kabar tan?" Tanya Ratu sksd.

Diana membalas dengan senyuman tipis dan melangkah mendekati nya, sedangkan Daffa masih setia berdiri di ambang pintu rumah "baik, Alhamdulillah"

"Hai Daffa" sapa Ratu dengan suara sok imut yang terdengar menjijikkan di telinga Daffa.

Mengingat perbuatan nya yang sangat keterlaluan tadi di sekolah kepada Elsa, seketika emosi Daffa naik drastis melihat nya disini. Jika saja ratu adalah cowok, mungkin sudah babak belur tu muka.

Daffa mematap Ratu horor "buruan lo enyah dari rumah gue!" Titah cowok itu jutek. Tak peduli jika ada orangtua nya di sini.

"DAFFA" bentak Putra tak suka dengan cara Daffa memperlakukan seorang tamu.

Daffa tidak mempedulikan bentakkan dari ayah nya, ia pergi melangkah menaiki anak tangga menuju kamar nya.

"Ya udah Om Tante,, aku pulang dulu ya" pamit Ratu memancing Putra atau Diana agar menyuruh Daffa mengantarkan nya pulang.

Author : Dasar modusan_-

"Biar Daffa yang antar kamu pulang ya. Ini udah malem, ga baik anak gadis pulang sendiri an" tidak-tidak itu bukan suara Daffa melain kan suara Diana. Ya kali Daffa semanis itu, heheh.

Langkah Daffa seketika terhenti mendengar penuturan konyol dari Bunda nya itu "ogah,,Daffa nggak mau bun"

"Daffa" tegur Diana lembut, membuat Daffa tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menuruti nya saja.

Daffa membalik kan tubuh nya, lalu berjalan keluar rumah lebih dahulu "labat gue tinggal"

Mendengar itu Ratu tersenyum puas, rencana nya berhasil.

"Eh, Om Tante. Ratu pamit" setelah itu ia pergi menyusul Daffa yang sudah stan by di mobil.

Lama terdiam, akhir nya Ratu membuka topik pembicaraan terlebih dahulu. Arah pandang Ratu mulai mengarah kepada Daffa yang kini tengah serius mengemudi.

"Daf" panggil nya sok imut, itu menurut Daffa. Daffa hanya membalas dengan deheman kecil.

"Aku denger cewek murahan itu pingsan ya di sekolah?. Emang bener?" Tanya Ratu berpura-pura tidak tahu dengan insiden itu.

"Ga usah muna lo" sinis Daffa yang masih fokus mengemudi.

Ratu menelan saliva nya kasar, lalu menoleh ke pada Daffa dengan tampang sok polos "maksud kamu apa?"

Ratu terperenjat karena rem mendadak yang Daffa berikan "alah, gue tau kalau lo yang bikin Elsa celaka" bentak Daffa sambil menatap Ratu penuh kebencian.

Tubuh Ratu menegang mendengar nya. Ia berusaha tampil biasa saja menutupi ke gugupan nya "a-aku, hhaha nggak mung-"

Bentakan Daffa membuat Ratu bungkam seketika "KELUAR!"

Lagi. Ratu menelan saliva nya kasar "k-kamu ngebentak aku?" Tanya nya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Siap untuk mengeluarkan bulir air mata.

Daffa tidak mempedulikan pertanyaan yang tidak berfaedah itu, ia hanya menatap lurus kedepan dengan emosi yang bergejolak.

Melihat itu, Ratu keluar dengan se tetes air mata dan beribu amarah yang akan ia lampiaskan kepada seseorang yang menurut nya adalah sumber dari ia menangis.

Lo bakal rasa in permainan sesungguh nya dari seorang Ratu Auriga Viandra!!!

❄❄❄

Istirahat kali ini Elsa tidak napsu makan. Pikiran nya selalu melayang-layang kepada kedua orangtua dan adik nya. Ia sangat merindukan kehadiran mereka semua dalam kehidupan nya.

Kini Elsa tengah mengayun kan langkah menyusuri koridor sekolah, ia memilih untuk melewati koridor yang seperti nya sangat jarang di lewati oleh siswa/i SMA Bakti dengan tujuan menenangkan pikiran nya.

Ternyata koridor ini membawa nya kepada taman belakang sekolah yang terbilang cukup sepi. Mungkin karena letak nya di belakang, jadi jarang di kunjungi.

Walaupun sepi, Elsa malah ingin sekali kesana. Hitung-hitung menenangkan fikiran nya. Padangan nya terkunci kepada bangku taman yang terlihat sudah sedikit berdebu karena jarang di gunakan.

Elsa menduduk kan pantat nya di bangku taman itu dengan sedikit ia bersih kan terlebih dahulu.

Bughh

Baru saja ia terduduk, tiba-tiba saja ada seseorang yang memukul kepala nya dari belangkang hingga membuat nya kehilangan kesadaran.

Welcome to my game!

Next»»»

VotMen♡

See You...

My Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang