Tak semua pertanyaan ada jawaban nya. Jika itu membuat mu tidak nyaman, maka lupakan pertanyaan itu!
-Elsa
~
Cowok dengan nafas terengah-engah mulai melangkah cepat menuju taman kota yang terlihat tidak terlalu ramai di kunjungi. Mata elang nya mulai berkeliling mencari dimana keberadaan gadis yang sedari tadi melayang-layang di otak nya.
Daffa menyipitkan mata nya ketika melihat orang yang ia cari tengah duduk di salah satu bangku taman di sekitar sini. Kaki nya mulai melangkah untuk mendekat, tapi takdir berkata lain.
Drrttt...
Dengan terpaksa Daffa menghentikan langkah nya, ia beralih mentap ponsel nya yang sedang bergetar di genggaman nya dengan tatapan jengah.
Ayah is call
Tanpa pikir panjang Daffa menggeser tombol merah yang berada di sebelah kiri tanda ia menolak panggilan dari Ayah nya.
Langkah nya kembali terhenti ketika orang yang sama memberikan panggilan lagi. Tak ingin di ganggu oleh penelfon ini, Daffa pun mengangkat nya dengan deheman kecil.
"Hm"
"Anak kurang ajar!!. Kenapa kamu menolak panggilan Ayah hah?" Teriak Putra dari balik telfon. Daffa menjauhkan ponsel dari telinga kanan nya lalu memutar bola mata nya jengah.
"To the point!"
"Pulang sekarang juga! Ratu ada dirumah"
"Daffa ngga bakalan pulang kalo ada si nenek lampir itu di rumah!!!"
"DAFFA" lagi. Daffa menjauhkan ponsel dari telinga nya.
"Ayah ngga mau tau! Kamu pulang sekarang atau gadis itu tidak akan pernah hidup tenang!" Ancam Putra membuat Daffa bungkam seketika. Ia tidak menyangka kalau ayah nya akan selicik ini."Otw"
Tut...
"Arrghh" Daffa mengacak rambut nya frustasi. Bagaimana Ayah nya bisa tahu bahwa dia sedang dekat dengan seorang gadis. Daffa tau siapa yang di maksud ayah nya itu. Ayah nya tidak akan pernah main-main dengan ucapan nya.
Mata Daffa kembali beralih pada bangku taman yang awal nya di tempati oleh seorang gadis. Tatapan nya mulai sendu mengetahui bahwa gadis itu tidak lagi berada di sana.
"Elsa? Kemana?" Gumam nya heran melihat bangku taman yang seketika kosong.
❄❄❄
"Ngapain si lo kesini?" Tanya Daffa dengan nada jutek pada gadis di hadapan nya itu.
Ratu melukis kan senyum nya, yang membuat Daffa jengah berlama-lama di sini "aku kangen kamu lah" jawab nya.
"Najis"
"Jangan ngarep terlalu banyak sama gue. Gue ga bakalan suka sama lo. Ngerti?" Sambung Daffa yang kini ingin pergi beranjak menuju kamar nya di lantai dua.Tapi semua itu ia urung kan karena ucapan gadis yang sangat ia benci ini. Entah kenapa, jika ia melihat Ratu rasa nya ingin berkata kasar saja.
"Minggu depan acara tunangan kita. Jadi kamu harus jauhin Elsa dari sekarang!"
"Udah gue bilang. Jangan terlalu berharap banyak sama gue,,,gue ga bakalan mau tunangan sama lo. Dan juga satu hal yang harus lo ingat, jangan pernah lo ganggu Elsa. Atau hidup lo sama keluarga lo ga bakalan tenang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secrets [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT KECERITA NYA!] ♡ Rasa nya aku ingin mati saja saat ini juga, dari pada harus menyaksikan pemakaman kedua orang tua ku dan adik ku secara bersamaan. -Geral...