Fadli dan yang lainnya, mengambil perlengkapan yang mereka lihat sebelumnya. Jean mengambil zirah, pedang, dan tameng milik Leonidas, Silvi mengambil busur Tristan, panah mistletoe, dan jubah milik Robin Hood, Eva mengambil jubah Phoenix, dan cicin hati naga, Celes mengambil Gungnir, dan Megingjord, Nadia sempat ragu tapi dia akhirnya mengambil jubah Oceania, dan pedang Cortana. Untuk Fadli dia mengambil Blood armor, dan menggabungkannya dengan pakaian miliknya, dia juga mengambil revolver beserta tempat pistol itu. Ketika mereka sedang bersiap siap, Fadli mendengar suara yang tidak dia kenali. Awalnya dia mendengar suara seorang perempuan.
???:"untuk siapapun yang bisa mendengar ini, jika kalian menginginkan kekuatan datanglah kepada kami"Suara tersebut lalu berubah menjadi suara seorang perempuan yang lain.
???:"gunakan kami, dan semua yang kalian inginkan akan menjadi kenyataan"
Fadli mencari asal suara itu, dan dia melihat kalau kedua suara itu berasal dari dua buah pedang yang terlihat sama persis satu sama lain yang berada di dekatnya. Fadli lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh pedang tersebut. Celes yang melihat Fadli mendekati pedang itu langsung memperingatinya.
Celes:"Fadli jangan sentuh kedua pedang itu, pedang itu adalah pedang terkutuk"
Namun Celes terlambat, karena Fadli sudah menyentuh kedua buah pedang itu. Ketika menyentuh kedua pedang itu, Fadli merasa kalau kesadarannya langsung berpindah ke suatu tempat yang tidak dia kenali.Tempat itu seperti berada di dimensi lain, cukup gelap, dan ada banyak darah dimana mana. Fadli lalu melihat ada dua orang perempuan berdiri di atas batang pohon yang sudah membusuk. Perempuan yang ada di kanan kemudian berbicara.
Perempuan 1:"woah, sudah sangat lama sejak terakhir kali ada manusia yang bisa sampai kesini, apa keinginanmu nak?"
Fadli yang sedang berdiri di atas sebuah kubangan darah tiba tiba terlihat seperti kesakitan. Si perempuan yang di sebelah kiri kemudian bicara.
Perempuan 2:"sudah kuduga, dimensi ini cukup berbahaya bagi manusia"
Perempuan 2:"tunggu sebentar, kami akan segera mengubahnya"
Ketika mereka ingin mengubah tempat itu tiba tiba mereka dikejutkan dengan mata Fadli yang berubah menjadi merah dan menatap kearah mereka.Setelah itu dimensi itu langsung hancur dan berubah menjadi dimensi putih yang kosong.
Fadli:"ah maaf, aku tidak tau kenapa kekuatan itu tiba tiba bereaksi"
Perempuan 1:"siapa kamu sebenarnya? Bagaimana seorang manusia bisa mempunyai kekuatan seperti itu?"
Fadli:"aku sudah bukan manusia"
Fadli lalu menunjukan statusnya kepada kedua perempuan itu, kemudian dia menceritakan tentang identitasnya.
Perempuan 2:"woah, aku tidak pernah melihat sesuatu seperti ini"
Perempuan 1:"aku juga"
Fadli:"ngomong ngomong siapa kalian, dan dimana ini?"Runa:"ah, maaf atas ketidaksopanan kami, aku Runa, dan dia Rina, kami adalah ruh yang ada di dalam pedang terkutuk yang kamu pegang tadi"
Rina:"yo, kamu sekarang sedang berada di dimensi tempat kami hidup"
Fadli:"owh, jadi apakah Sparda juga berada disini?"
Rina:"memang, tapi ada seseorang yang mengambilnya beberapa jam sebelum kamu datang kesini"
Fadli:"apa kalian tau siapa orang itu?"
Runa:"kami tidak melihat wajahnya, tapi kami mengingat aura orang itu, dan dia sangatlah berbahaya"
Fadli:"maukah kalian membantuku untuk menemukan dia? Aku tidak bisa membiarkan orang seperti itu berkeliaran dengan bebas sambil membawa pedang terkutuk, aku berjanji, aku akan mengembalikan kalian ke tempat ini setelah kita berhasil mendapatkan Sparda"Runa:"aku cukup tertarik kepadamu, jadi aku tidak keberatan untuk membantumu"
Rina:"aku juga tidak keberatan, karena sepertinya ini akan jadi sangat menarik, dan kamu tidak perlu mengembalikan kami ke tempat ini, karena tempat ini sangatlah membosankan"
Fadli:"baiklah kalau itu yang kalian mau"
Runa:"ah tapi sebelum itu"
Runa lalu memegang tangan kanan Fadli, sedangkan Rina memegang tangan kiri Fadli, tubuh mereka kemudian bercahaya.
Fadli:"apa yang kalian lakukan?"
Rina:"kami membuat kontrak denganmu"
Rina:"dengan ini kami sudah menjadi milikmu, dan kamu bisa menggunakan kami sesukamu"
Fadli:"itu terdengar salah, tapi baiklah"Fadli kemudian kembali ke tempat semula, dan dia meletakan kedua pedang itu di punggungnya. Setelah itu dia berbalik ke arah yang lainnya.
Eva:"kamu baik baik saja?"
Fadli:"tenang saja, mereka berdua akan membantu kita untuk menemukan Sparda"
Nadia:"siapa yang kamu maksud?"
Rina:"yang dia maksud adalah kami"
Runa dan Rina tiba tiba muncul dalam bentuk manusia.
Silvi:"kalian berdua siapa? Dan darimana kalian muncul?"
Rina:"aku Rina, dan dia Runa, kami adalah pedang terkutuk kembar"
Fadli:"kalian bisa berubah ke bentuk itu juga?"
Runa:"karena kami sekarang sudah punya pemilik, jadi kami bisa berubah"Jean:"tunggu tunggu, pedang terkutuk kembar?"
Saat Fadli akan menjawab pertanyaan dari Jean, tiba tiba ruangan itu bergetar, dan mereka melihat muncul dua buah raksasa di depan mereka.
Rina:"sial, lupa kalau tempat ini memiliki penjaga"
Celes:"penjaga?"
Rina:"iya, mereka adalah Sodom dan Gomora, mereka adalah penjaga tempat ini, dan mereka akan mencegah siapapun yang telah mengambil benda di sini untuk keluar"
Sodom dan Gomora kemudian menyerang kearah mereka, namun mereka berhasil menghindar.
Fadli:"kalau begitu bagaimana orang yang mengambil Sparda bisa pergi dari tempat ini?"
Runa:"kami juga tidak tau"Sodom dan Gomora menyerang mereka secara berkali kali, tapi mereka berhasil menghindar dengan mudah.
Jean:"walaupun serangan mereka sangat kuat, dan cepat, tapi serangan mereka terlalu mudah untuk dibaca"
Nadia:"itu benar, mereka sama sekali tidak melakukan tipuan atau semacamnya, seolah olah kalau mereka tidak berpikir, dan sudah di program seperti itu"
Fadli:"seperti robot"
Nadia:"yup"
Silvi:"apa itu robot?"
Fadli:"akan kami jelaskan nanti"
Fadli:"dan aku punya rencana"
Fadli:"Silvi bisakah kamu memanah kedua raksasa itu"
Silvi:"bisa, tapi aku harus menembak kemana?"
Fadli:"ke kepala mereka, jika perkiraanku benar, maka mereka akan langsung mati"
Silvi:"baiklah"
Silvi langsung memanah kepala Sodom dan Gomora menggunakan mistletoe, dan kedua raksasa itu langsung berhenti bergerak kemudian hancur.Fadli:"sudah kuduga"
Nadia:"apanya?"
Fadli:"mereka adalah semacam golem yang di kendalikan menggunakan sihir dan sudah diprogram dengan cukup baik, jika kita menghentikan sihirnya maka mereka pasti akan mati"
Celes:"tapi kenapa harus menggunakan panah milik Silvi"
Fadli:"panah itu adalah mistletoe, dalam mitologi nordic, mistletoe dapat digunakan untuk membatalkan segala macam sihir, bahkan sihir keabadian, dan sihir dari para dewa"
Nadia:"ah, aku pernah mendengar tentang itu"
Fadli:"tapi maaf Silvi, kamu harus kehilangan dua buah anak panah yang berharga"Silvi:"tidak perlu khawatir"
Silvi lalu memperlihatkan tempat anak panahnya, yang ternyata masih penuh.
Silvi:"tidak peduli berapa banyak aku menggunakannya, panah ini akan selalu terisi kembali dengan sendirinya"
Eva:"woah keren"
Mereka kemudian keluar dari bangunan itu, lalu Fadli menyegel kembali tempat itu dengan segel yang jauh lebih kuat.
Fadli:"sepertinya begini saja aman"
Nadia:"sekarang apa?"
Fadli:"untuk sekarang, kita cari informasi tentang orang yang telah mengambil Sparda, Runa dan Rina bilang kalau Sparda di ambil beberapa jam sebelum kita datang"
Fadli:"kita berpencar untuk mencari ke sekeliling kota"
Fadli lalu menggunakan telepati untuk berbicara dengan yang lainnya.Fadli:*apa kalian bisa mendengarku?*
Eva:*keras dan jelas*
Jean:"woah aku bisa mendengar suara kalian padahal kalian tidak berbicara"
Fadli:"itu adalah telepati, aku sudah menerapkannya kepada kalian semua, kita bisa saling berkomunikasi menggunakan ini"
Rina:*keren*
Fadli:*semuanya berpencar*
Mereka kemudian berpencar untuk mencari petunjuk di sekeliling kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasyAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...