Chapter 5 : Petualangan Dimulai

208 16 0
                                    

Fadli, Nadia, dan Celes masih tinggal di istana Einherjar selama seminggu. Fadli membaca beberapa buku di perpustakaan dan mencari tau tentang Terabithia, Nadia ikut berlatih dengan yang lainya, karena dia sadar kalau dia masih lemah jika di bandingkan dengan Fadli, sedangkan Celes, dia terkadang menemani Fadli di perpustakaan, dan terkadang membantu Nadia saat berlatih. Tidak lupa juga, Fadli mengenchant smartphone teman temannya supaya mereka masih bisa saling berkomunikasi. Seminggu telah berlalu, dan latihannya Nadia dan yang lainya juga sudah selesai. Fadli, Nadia, dan Celes sedang menyiapkan barang yang dibutuhkan. Mereka juga mengganti pakaian supaya bisa membaur di dunia itu.

Fadli menggunakan mantel kain berwarna hitam, Sarung tangan hitam dan rompi kain berwarna hitam di dalam mantelnya,dia masih menggunakan kaos dan celana yang sama seperti saat reunian, dan ada sebuah pedang bertengger di pinggang sebelah kirinya.
Celes menggunakan pakaian santai dan celana yang berwarna ungu yang menutupi seluruh  badannya, sarung tangan ungu, dia membawa tombak di punggungnya.
Nadia menggunakan gaun berwarna putih dan biru selutut, sarung tangan putih, dan pedang yang indah berwarna putih di pinggangnya.
Celes:"Nad kamu seriusan pake itu? Kamu bakalan sulit gerak loh nanti"
Nadia:"mereka hanya memberiku pakaian ini"
Fadli:"kamu kan bisa pake pakaianmu yang dulu"
Nadia:"malah sulit gerak kalau pake itu"
Fadli:"owh"

Mereka kemudian berkumpul dengan teman teman mereka, dan beberapa prajurit istana di depan gerbang masuk ibukota.
Garcia:"Fadli, saya titipkan anak saya, tolong jaga Celes"
Fadli:"baik yang mulia"
Fadli lalu menekan gambar mobil di smartphonenya, dan muncul lingkaran sihir di depan nya, lalu keluar mobil yang sama dari lingkaran itu.
Celes:"woah Fad apa itu?"
Fadli:"ini alat transportasi dari dunia kami, namanya mobil"
Nadia:"bagaimana bisa ada mobil di dunia ini?"
Fadli:"aku meng enchant smartphoneku dengan sihir pemanggil, jadi aku bisa memanggil apapun, selain makhluk hidup dari dunia kita"
Nadia:"owh"
Fadli lalu naik kedalam mobil itu, di ikuti dengan Nadia dan Celes, dan merekapun berangkat.

Sementara itu teman teman mereka yang lain di pimpin oleh pangeran Chris dan beberapa prajurit menuju ke dungeon.
Chris:"siapkan diri kalian"
Nauval:"pangeran, bagaimana kalau kami tidak siap dan tidak bisa melawan para monster di dalam sana?"
Chris:"tenang saja, saya dan para prajurit ini akan membantu kalian, sampai kalian bisa melawan mereka"
Mereka sudah memasuki dungeon, dan mereka disambut oleh beberapa slime. Mereka berhasil mengalahkan slime itu dengan mudah, lalu melanjutkan penjelajahan dungeon itu. Beberapa jam kemudian mereka sudah berhasil mengalahkan berbagai macam monster, dan mereka sedang beristirahat.

Tetron:"ternyata melelahkan juga"
Aida:"tapi kita berhasil sampai sejauh ini"
Chris:"itu benar, kerja bagus semuanya, sepertinya hari ini cukup sampai sini saja, setelah istirahat kita kembali ke istanah "
All:"Yey"
Mareta:"aku penasaran, apakah Fadli dan Nadia akan baik baik saja"
Qori:"mereka pasti baik baik saja, lagipula putri Celestial bersama mereka"
Setelah istirahat mereka akhirnya kembali ke istanah. Sementara itu Fadli, Nadia, dan Celes sudah sampai di Jörmungard kota terakhir di perbatasan kerajaan Brynhild. Karena sudah malam mereka mencari penginapan. Mereka sedang makan malam di ruang tengah di kamar mereka. Fadli sambil melihat keluar jendela.

Fadli:"sepertinya kota ini lebih ramai daripada Einherjar"
Celes:"tentu saja, Jörmungard adalah kota perbatasan, jadi jika ingin masuk ke Brynhild harus melewati kota ini"
Nadia:"owh"
Setelah makan, mereka pergi ke kamar masing masing. Nadia sekamar dengan Celes, sedangkan Fadli sendirian.
__________________________________________________________

Saat siang hari, Fadli, Nadia, dan Celes berjalan di dalam hutan.
Nadia:"Fadli, kita mau kemana sih sebenarnya?"
Fadli:"gatau"
Nadia:"apa maksudmu tidak tau? Apa kamu tidak punya rencana kita mau kemana?"
Fadli:"enggak"
Nadia:"bagaimana kamu bisa menjawab dengan santainya, kalo kamu tidak tau kita mau kemana lalu kenapa kita berangkat"
Nadia:"huft, kenapa aku harus berada di tim mu"
Fadli:"itu bukan salahku, lagipula kenapa kamu mau saat raja Garcia memintamu"
Nadia:"aku tidak punya pilihan lain, dan juga seperti katamu jika kita ingin kembali ke dunia kita aku harus membuang keegoisanku"
Fadli dan Nadia terus menerus berdebat tanpa memperdulikan jalan yang mereka lalui. Sampai sampai mereka hampir terjatuh dari tebing, untung saja Celes berhasil menarik mereka tepat waktu.
Celes:"awas"
Fadli:"woah terima kasih Celes"
Nadia:"makasih Celes"
Celes:"makanya jangan berantem mulu"
Fadli lalu melihat ke bawah tebing.
Fadli:"tinggi banget, untung aja gk jatuh"
Nadia:"makanya lain kali pikirin dulu mau kemana?"

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang