Keesokan harinya Fadli ikut sarapan dengan yang lainnya seperti biasanya, tapi kali ini dia terlihat murung dan hanya memainkan sendoknya saja. Saat teman temannya ingin bertanya ada apa, tiba tiba ada prajurit yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
Prajurit:"lapor yang mulia, kami mendapat kabar kalau kekaisaran Neroir sudah hancur, dan hanya tertinggal lubang besar saja di sana"
Garcia:"benarkah? Kerajaan mana yang berhasil menghancurkan kekaisaran itu"
Prajurit:"di sini di sebutkan kalau kekaisaran itu di hancurkan oleh satu orang saja"
Semua orang selain Fadli terkejut mendengar itu.
Eva:"apa? Siapa yang bisa melakukan hal seperti itu"Prajurit:"menurut kesaksian para korban yang selamat, seseorang yang mengancurkan kekaisaran berpakaian serba hitam, dan memiliki empat buah sayap hitam pekat di punggungnya"
Prajurit:"mereka menyebut dia seorang malaikat kematian"
Nauval:"malaikat?"
Prajurit:"iya, karena dia menyelamatkan orang orang yang tidak bisa kabur dari kekaisaran"
Runa:"apa hanya itu saja informasi yang mereka katakan?"
Prajurit:"ah mereka juga bilang kalau malaikat itu memiliki mata yang merah"
Setelah mendengar itu Nadia langsung melihat kearah Fadli.
Garcia:"terima kasih atas laporannya, kamu boleh pergi sekarang"
Prajurit tersebut lalu pergi meninggalkan ruangan itu, Fadli kemudian berdiri dan juga berniat untuk pergi. Namun Nadia langsung mengikutinya.Nadia kemudian berbisik kepada Fadli.
Nadia:"Fadli"
Fadli:"aku tidak mau membahasnya"
Nadia:"aku belum mengatakan apa apa, jadi memang kamu pelakunya"
Fadli:"aku tidak mau membahasnya"
Nadia masih saja mencoba bicara dengan Fadli.
Nadia:"kenapa kamu melakukan hal seperti itu?"
Fadli yang sudah tidak dapat menahan amarahnya langsung menarik pakaiannya Nadia, dan membentaknya.
Fadli:"SUDAH KUBILANG KALAU AKU TIDAK MAU MEMBAHASNYA, JADI DIAMLAH!"
Fadli lalu mendorong Nadia hingga jatuh. Teman teman mereka yang lain awalnya terkejut karena mereka tidak pernah melihat Fadli marah sebelumnya. Mereka lalu langsung mencoba membela Nadia.
Mareta:"Fadli, kamu tidak perlu sampai sekasar itu dong"Fadli tidak meperdulikan mereka dan langsung pergi.
Aida:"kenapa sih dia? Kemarin senyum senyum sendiri, sekarang malah marah marah"
Tetron:"aku memang tidak tau apa yang terjadi, tapi aku rasa Nadia yang salah, karena aku saja tidak pernah melihat Fadli sampai semarah itu sebelumnya"
Qori:"tapi dia tidak seharusnya jadi kasar gitu ke Nadia"
Nadia:"tidak, Tetron benar, aku yang salah tadi"
Nadia lalu berdiri, kemudian berjalan keluar.
Silvi:"kamu mau kemana?"
Nadia:"mengikuti Fadli, aku ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi kepadanya"
All:"kami ikut"
Mereka kemudian pergi keluar untuk mencari Fadli.Setelah beberapa saat mencari, mereka menemukan Fadli sedang duduk di salah satu meja sebuah kafe sendirian, meja tersebut adalah satu satunya meja dengan vas berisi bunga di atasnya, sedangkan di meja lain tidak ada vasnya. Mereka melihat di meja Fadli ada dua buah piring, dan di dekat piring di sisi lain tempat Fadli makan ada sebuah kalung, tapi tidak ada orang yang duduk di sana, meskipun mereka melihat Fadli sedang bicara dengan seseorang. Orang lain yang ada di kafe itu melihat Fadli dengan tatapan kasihan. Mereka lalu menunggu sampai Fadli selesai memakan makanannya. Setelah Fadli selesai makan, dia mengambil kalung tersebut dan tersenyum sepat. Dia lalu pergi setelah membayar, tanpa memakan makanan di piring yang satunya.
Ilham:"ok, sepertinya dia sudah gila"
Nadia:"jangan berpikiran seperti itu dulu"
Ilham:"tapi Nad, kamu lihat sendirikan tadi, dia bicara dengan sebuah kalung"
Nadia:"Rina, Runa, dan Sparda sebenarnya adalah pedang, tapi mereka juga bisa bicara"
Ilham langsung terdiam setelah itu. Nadia dan yang lainnya kemudian pergi ke kafe tersebut untuk bertanya. Setelah masuk, Nadia mencoba untuk duduk di meja tempat Fadli duduk tadi, tapi dia di hentikan oleh semua orang yang ada di kafe tersebut.
Mai:"ah, maaf tapi bisakah kalian duduk di tempat lain saja? Meja itu adalah meja khusus untuk seseorang"Nadia:"seseorang? Maksud anda Fadli?"
Mai:"ah, kalian mengenal dia?"
Nadia:"kami adalah kelompoknya"
Mai:"iya ini adalah meja khusus untuk Fadli dan Harley"
Nadia:"siapa itu Harley?"
Mai:"kalian tidak tau?"
Nadia dan yang lainnya menggelengkan kepala mereka.
Nadia:"akhir akhir ini Fadli bertingkah aneh, dan dia tidak mau memberitau kami apa alasannya, apa anda tau?"
Mai lalu menutup matanya dan mengambil nafas, kemudian dia menceritakan semuanya tentang Fadli dan Harley kepada mereka. Mai lalu menangis setelah selesai menceritakan tentang itu, Eva dan yang lainnya juga sedih setelah mendengar itu, bahkan ada beberapa dari mereka ada yang sampai menangis, kecuali Nadia. Dia memang sedih, tapi perasaan dia lebih kearah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasíaAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...