Chapter 39 : Kerajaan Iblis Bulan

70 5 1
                                    

Vivi membawa Fadli ke sebuah kota yang tidak dia ketahui.
Fadli:"jadi, dimana kita sekarang?"
Vivi:"kita berada di ibukota kerajaan Lunesta, kerajaan dari para iblis bulan"
Fadli:"iblis?"
Vivi:"tenang saja, para iblis bulan adalah satu satunya ras iblis yang tidak pernah berbuat kekacauan, jadi mereka tidak diusir ke Diyu seperti ras iblis yang lainya"
Fadli:"hmm, lalu kenapa kamu ingin mempertemukanku dengan seorang iblis bulan?"
Vivi:"karena dia adalah keturunan langsung dari Lucia, jika kamu memang ingin mengetahui cara untuk kembali ke dunia asalmu, aku yakin dia bisa sangat membantu"
Fadli:"aku kira kamu juga tau tentang sihir itu?"

Vivi:"aku memang tau, tapi aku tidak terlalu mengingat semuanya, dan saat aku membicarakan hal ini kepada dia, dia bilang kalau dia mengingatnya dan dia sangat ingin bertemu denganmu"
Fadli:"hanya denganku atau dengan para pahlawan secara keseluruhan?"
Runa Rina, dan Sparda lalu berubah ke wujud manusia mereka.
Sparda:"aku rasa dia hanya tertarik kepadamu"
Fadli:"kenapa aku?"
Sparda:"aku rasa kamu sendiri sudah tau, kalau ada sesuatu yang aneh dengan dirimu, walaupun Nadia juga memiliki beberapa keanehan, tapi kamu adalah yang paling aneh"
Fadli:"aku kira aku meninggalkan kalian di Einherjar"
Runa:"kami sudah menjadi pedang selama kalian menyelidiki desa para beastman itu, bagaimana kamu tidak menyadarinya"

Fadli:"maaf maaf, jadi apakah kalian juga mengenal siapapun orang yang akan kita temui ini?"
Rina:"jika Vivi mengenalnya, sepertinya kami juga mengenalnya"
Vivi:"owh, kalian mengenal dia dengan sangat baik kok, lagi pula dia adalah orang yang menyegel kalian di dalam Pandora"
Sparda:"jadi dia?"
Sparda Runa dan Rina langsung tersenyum.
Sparda:"persiapkan dirimu Fadli"
Fadli:"huh, memangnya kenapa?"
Sparda:"orang yang akan kita temui saat ini adalah ratu dari kerajaan ini"
Fadli:"ratu? Lalu kenapa?"
Runa:"tunggu saja hingga kamu bertemu dengan dia, nanti kamu juga akan tau"

Tidak lama kemudian mereka sampai di istana dan berhadapan dengan ratu dari kerajaan tersebut. Saat berada di depan sang ratu, Fadli langsung berlutut, sedangkan Vivi dan para pedang terkutuk hanya tersenyum saja. Ratu kemudian membalas senyuman mereka.
Ratu:"Rina, Runa, Sparda, senang bertemu dengan kalian, kita sudah lama tidak bertemu"
Sparda:"senang bertemu denganmu juga"
Ratu:"Vivi, kamu cepat sekali kembali kesini"
Vivi:"saat aku kembali ke Camelot, kebetulan sekali dia sedang berada di Camelot"
Ratu tersebut kemudian melihat kearah Fadli yang masih saja berlutut.
Ratu:"apa dia adalah bocah yang kamu ceritakan tadi?"
Vivi:"iya"
Ratu:"berdirilah, kamu tidak perlu terlalu sopan kepada saya"

Fadli berdiri dan melihat ke wajah ratu tersebut. Saat Fadli melihat ke wajahnya, mata ratu tersebut yang awalnya berwarna hitam, langsung berubah menjadi warna kuning dan bersinar. Saat mata ratu tersebut bertatapan dengan matanya Fadli, ratu tersebut langsung masuk dan melihat kedalam pikiranya Fadli. Dia melihat beberapa ingatan Fadli sejak Fadli datang di Terabithia sampai saat ini, dan dia cukup terkejut ketika melihat beberapa ingatan yang tidak menyenangkan. Ratu tersebut merasa semakin penasaran dan mencoba untuk masuk lebih dalam kedalam pikiranya, tapi saat dia ingin masuk lebih dalam, dia melihat sebuah makhluk hitam yang sangat besar, dengan mata merah menyala, dan sayap hitam di punggungnya.

Ratu itu lalu tiba tiba terlempar dari dalam pikiran Fadli dan kembali ke dunia nyata. Ratu itu kembali dengan ekspresi sangat terkejut, dan saat dia melihat ke matanya Fadli lagi, matanya telah berubah menjadi warna merah sama seperti warna mata dari makhluk hitam tadi. Lalu saat Fadli mengedipkan matanya, warna matanya langsung kembali seperti semula.
Fadli:"jangan pernah melakukan itu lagi"
Ratu tersebut kemudian tersenyum dan melihat kearah Rina, Runa dan Sparda.
Ratu:"kalian memilih seseorang yang sangat menarik"
Runa:"kami tau itu, karena itulah kami memilihnya"
Ratu tersebut kembali melihat kearah Fadli dan sedikit membungkuk.

Ratu:"maaf aku tidak memperkenalkan nama aku terlebih dahulu"
Ratu:"perkenalkan, namaku Lunaria Inggrid Lunesta, kamu bisa memanggilku Luna"
Fadli juga sedikit membungkuk.
Fadli:"salam kenal Luna, kamu bisa memanggilku Fadli"
Mereka kemudian kembali mengangkat kepala mereka lalu mereka saling bersalaman dan tersenyum.
Luna:"Vivi bilang kamu ingin mengetahui tentang sihir yang bisa membuat kalian kembali ke dunia asal kalian?"
Fadli:"itu benar, apa kamu bisa menggunakan sihir itu?"
Luna:"sayangnya tidak, tapi aku bisa memberitaumu tentang sihir itu"
Luna:"ikuti aku"
Luna kemudian mengajak mereka pergi ke perpustakaan istana, kemudian dia memberikan sebuah buku kepada Fadli.

Luna:"di dalam buku ini tersimpan kumpulan sihir dan teknik rahasia milik Lucia, dan para pahlawan legendaris yang lainya"
Luna:"sayangnya, buku ini ditulis dengan bahasa yang tidak kami ketahui, jadi tidak ada satupun yang bisa membacanya"
Luna:"jika kamu bisa membacanya, aku akan memberikan buku ini kepadamu"
Fadli membuka buku tersebut kemudian dia tersenyum.
Fadli:"ini adalah bahasa dari dunia asalku, tidak heran kalau kalian tidak bisa membacanya"
Luna:"kalau begitu buku itu menjadi milikmu sekarang"
Fadli:"apa kamu yakin?"
Luna:"tentu, lagi pula tidak ada gunanya jika buku itu tetap disini"
Fadli:"terima kasih"
Fadli menutup buku itu kemudian dia melihat kearah Luna dengan serius.

Fadli:"Luna, bolehkah aku bertanya tentang sesuatu?"
Luna:"silahkan"
Fadli:"saat aku berada di Olympus ada seorang iblis yang berhasil membuka segel yang kamu pasang di Pandora dan dia bahkan juga berhasil mengambil Sparda"
Fadli:"lalu saat kami berada di Avalon, ada sekumpulan iblis yang datang untuk menyerbu ke Avalon"
Fadli:"apa kamu tau sesuatu tentang ini?"
Luna langsung terkejut saat mendengar itu, dia langsung meoihat kearah Vivi.
Luna:"Avalon diserbu oleh iblis? Vivi, kenapa kamu tidak memberitauku tentang ini?"
Vivi:"maaf, sejujurnya aku tidak terlalu mempercayaimu tentang hal ini"

Luna:"jadi kamu pikir aku adalah dalang dibalik serangan para iblis itu?"
Vivi:"maaf Luna, tapi mereka berhasil melepaskan segel yang kamu pasang di Pandora, jadi wajar kalau aku mencurigaimu"
Luna:"kita sudah lama saling mengenal, harusnya kamu tau kalau aku tidak mungkin melakukan itu"
Vivi:"tapi bisa saja kamu dimanipulasi oleh bawahanmu untuk melakukan ini"
Luna:"itu tidak mungkin"
Fadli:"Vivi, Luna tidak ada hubunganya dengan penyerangan itu"
Vivi:"kamu tau darimana?"
Fadli:"percayalah padaku"
Vivi:"baiklah"
Luna:"terima kasih Fadli"
Vivi:"jika Luna memang tidak ada hubunganya dengan penyerangan itu, lalu kenapa kamu bertanya seperti itu kepadanya?"
Fadli:"aku hanya ingin tau apakah dia tau bagaimana cara para iblis itu bisa naik ke Terabithia"

Luna:"hanya ada satu gerbang yang menghubungkan antara Diyu dan Terabithia, tapi gerbang itu dijaga oleh Cerberus dan Chimera, jadi aku tidak yakin kalau ada iblis yang bisa melewati gerbang itu, apalagi dalam jumlah yang besar"
Fadli:"memangnya seberapa kuat Cerberus dan Chimera itu?"
Luna:"mereka adalah familiar milik Arnos, jadi mereka sangatlah kuat"
Fadli:"kalau begitu bagaimana dengan sihir pemanggil? Mungkin saja ada yang memanggil mereka ke Terabithia"
Vivi:"itu tidak mungkin, dibutuhkan banyak sekali manna untuk memanggil iblis sebanyak itu"
Fadli:"bisa saja mereka menggunakan alat atau semacamnya, contohnya seperti peluit atau semacamnya?"

Fadli:"aku sempat melihat kalau iblis yang melawan Arthur meniup sebuah peluit sebelum iblis yang lainya datang menyerbu"
Luna:"peluit? Apa yang kamu maksud peluit pemanggil?"
Luna:"jika menggunakan peluit pemanggil sepertinya memang tidak mustahil untuk memanggil beberapa batalion iblis ke Terabithia"
Fadli:"mungkin saja mereka menggunakan itu?"
Luna:"tidak mungkin, karena peluit pemanggil hanya dimiliki oleh para bangsawan dan keluarga kerajaan iblis bulan saja"
Vivi:"dan karena keahlian dari para iblis bulan adalah summoner, maka tidak salah kalau aku mencurigaimu"
Luna:"tapi aku benar benar tidak tau apa apa tentang hal ini, percayalah"

Fadli:"kamu mungkin tidak tau apa apa, tapi kamu tidak bisa mengatakan hal yang sama kepada bangsawan yang lain"
Fadli:"maaf, tapi kumohon izinkan aku untuk menyelidiki tentang hal ini"
Luna:"lalu, jika kamu menemukan sesuatu, apa yang akan kamu lakukan kepada mereka?"
Fadli:"itu terserah padaku"
Luna:"Fadli, aku telah melihat ingatanmu, jadi kurang lebih aku bisa menebak apa yang akan kamu lakukan kepada mereka"
Fadli:"kalau kamu memang sudah tau, kenapa kamu masih bertanya?"
Luna lalu menghela nafasnya.
Luna:"baiklah, aku serahkan hal ini kepadamu"
Fadli kemudian tersenyum, dan langsung menghilang. Malam harinya beberapa bangsawan iblis bulan ditemukan tewas dengan cara yang misterius.
___________________________

 ___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lunaria Inggrid Lunesta

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang