Chapter 70 : Serangan Serentak

3 0 0
                                    

Kelompok pahlawan terkuat sedang melawan sekumpulan orc emperor di sebuah hutan di Etretat. Fadli dengan santainya mengalahkan orc emperor yang menyerangnya sementara para putri sedikit mengeluh.
Nadia:"tumben sekali kamu mau melakukan tugas yang sangat merepotkan seperti ini, ada apa memangnya?"
Fadli:"hehe, sudah aku bilang kalau aku sangat bosan kalau terus berada di istana tanpa melakukan apa apa"
Fadli:"dan juga, bukankan aku sudah bilang kalau kalian tidak perlu ikut denganku"
Nadia:"bukankah aku juga sudah bilang, kita ini adalah satu kelompok, jadi kemanapun kamu pergi kami akan ikut"
Celes:"dan juga, kami sendiri juga bosan di istana terus, jadi kami mengikutimu"

Fadli:"kalau begitu berhentilah mengeluh"
Tidak perlu waktu lama, mereka dapat mengalahkan semua orc emperor yang ada di hutan dengan mudah. Mereka semua kemudian langsung meregangkan badan mereka setelah mengalahkan semua orc tersebut.
Jean:"ugh... Mengalahkan para orc itu ternyata dapat menjadi sebuah olahraga yang menyenangkan"
Eva:"aku setuju, pekerjaan ini ternyata jauh lebih menyenangkan dari yang aku kira"
Sementara para putri sedang asik meregangkan badan mereka, Fadli mendapatkan sebuah panggilan dari Chris di ponselnya.
Fadli:"halo.... Jadi begitu..... Oke kami akan segera mengurusnya dan membantu kalian"
Setelah Fadli menutup panggilan tersebut, Nadia langsung bertanya kepadanya.
Nadia:"ada apa?"

Fadli:"kak Chris memberitauku kalau muncul retakan di atas kota Normandia dan Rouen"
Fadli:"sepertinya para monster akan menyerang dua tempat itu secara bersamaan pada gelombang kali ini"
Luna:"apa? Itu tidak mungkin, jika hal ini terjadi maka tidak mustahil kalau para monster akan menyerang banyak tempat secara serentak suatu saat nanti"
Fadli:"itu juga yang aku takutkan"
Silvi:"jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?"
Fadli:"aku ingin kalian pergi ke Normandia dan membantu teman teman yang lainnya, sementara aku akan mengurus monster yang menyerang di Rouen"
Nadia:"apa? Tidak..."
Nadia terlihat seperti ingin membantah, tapi Fadli dengan cepat menariknya menjauh dari para putri untuk bicara berdua.

Fadli:"Nadia, dengarkan aku ini penting!"
Fadli:"aku tau kamu dan lainnya ingin tetap mengikutiku, tapi aku mohon ikuti keputusan yang aku buat kali ini"
Nadia langsung diam dan mendengarkan hal yang ingin dikatakan oleh Fadli.
Fadli:"aku mohon bawa Celes dan yang lainnya ke Normandia, dan aku mohon jangan biarkan siapapun untuk mengikutiku ke Rouen"
Nadia:"tapi kenapa?"
Fadli:"di dunia asli kita, Rouen adalah kota tempat Jeanne di eksekusi, walaupun aku tau tempat ini bukanlah dunia asli kita, tapi aku tetap tidak ingin mengambil resiko"
Fadli:"dan Jean pasti akan tetap mengikutiku walaupun aku memberitaunya, jadi aku mohon kepadamu bawalah mereka ke Normandia"

Nadia yang awalnya terkejut setelah mendengar itu, langsung menganggukkan kepalanya setelah memikirkan informasi yang telah dia dengar.
Nadia:"baiklah, aku berjanji akan menjaga mereka di Normandia"
Nadia:"tapi aku juga ingin kamu berjanji kalau kamu akan kembali kepada kami dalam keadaan baik baik saja"
Fadli:"aku berjanji"
Setelah Fadli mengatakan itu, Nadia mencium bibirnya Fadli dengan lembut sementara Celes dan yang lainnya hanya melihat mereka dengan bingung. Fadli dan Nadia kemudian saling mengangguk, dan Nadia berbalik ke arah Celes dan yang lainnya.
Nadia:"ayo teman teman"
Silvy:"tapi bagaimana dengan Fadli?"
Nadia:"tenang saja, dia akan baik baik saja"

Nadia kemudian menteleportasikan mereka ke Normandia sementara Fadli pergi ke Rouen seorang diri. Tepat setelah mereka sampai di Normandia, mereka langsung mengevakuasi para warga selagi menunggu Chris dan para pahlawan tiba. Butuh kurang lebih setengah hari sampai para pahlawan sampai, dan ketika mereka sampai, Nadia dan para putri telah selesai mengevakuasi seluruh warga kota.
Celes:"hi kak, kalian lama sekali"
Chris:"maaf, kami diserang oleh cukup banyak monster saat di perjalanan"
Celes:"apa kalian baik baik saja?"
Chris:"kami baik baik saja"
Chris:"ngomong ngomong dimana Fadli?"
Nadia:"dia pergi ke Rouen"

Chris:"sendirian? Kenapa kamu tidak ikut dengan dia Nadia?"
Nadia:"Fadli meminta kami untuk membantu kalian disini, tenang saja, dia pasti akan baik baik saja di Rouen"
Chris:"baiklah kalau begitu"
Chris kemudian memerintahkan para ksatria untuk berjaga sementara para pahlawan bertanya kepada Nadia.
Tetron:"Nadia, apa yang sebenarnya terjadi? Semenjak kamu sudah berbaikan dengan Fadli, kamu tidak pernah pergi dari sisinya, kenapa kali ini kamu membiarkan dia pergi sendiri ke Rouen?"
Nadia hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu, dan sebelum teman teman dia yang lain sempat bertanya lagi, para monster telah muncul dan mulai menyerbu Normandia.

Mereka melihat kalau para monster yang menyerang kali ini adalah monster monster yang berukuran cukup besar, tidak jauh berbeda dari ukuran para orc emperor yang dilawan oleh Nadia dan yang lainnya tadi.
Qori:"oho, sepertinya keputusan Fadli untuk mengirim kalian kesini dan membantu kami adalah keputusan yang benar"
Tetron:"huft, sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang sangat melelahkan"
Nadia:"hm, aku ingin mencoba sesuatu yang mungkin akan membantu kita"
Nadia kemudian memunculkan sebuah lingkaran sihir yang sangat besar hingga meliputi seluruh bagian kota.
Nadia:"sacred purgatory"
Dari lingkaran sihir tersebut, muncul sebuah kubah berwarna biru dan cukup transparan yang melindungi seluruh kota.

Saat para monster menyentuh ataupun mencoba untuk memaksa melewati kubah tersebut, mereka semua akan langsung terbakar oleh api berwarna biru keputihan yang sangat indah.
Mareta:"woah, sejak kapan kamu bisa melakukan sihir seperti ini?"
Nadia:"Fadli sering mengajariku banyak hal ketika kami sedang berduaan"
Nadia tersenyum kearah teman temannya, dan entah kenapa senyumannya Nadia terlihat sangat seksi dan cukup nakal. Tapi mereka kemudian mengalihkan perhatian mereka kembali ke arah para monster yang masih saja memaksa memasuki kubah walaupun banyak yang sudah terbakar habis, tapi sayangnya ada juga yang cukup kuat sehingga masih bisa bertahan walaupun sudah terbakar cukup parah.

Para pahlawan dan para ksatria langsung melawan para monster yang berhasil masuk, dan mereka dapat mengalahkan para monster yang memang sudah cukup lemah itu. Meskipun begitu, tidak mereka sangka kalau ternyata ada cukup banyak monster yang berhasil masuk, jadi mereka sedikit kewalahan melawan mereka semua.
Nadia:"cih, sudah aku duga aku tidak bisa menggunakannya sebaik Fadli"
Celes:"jangan merendahkan dirimu sendiri Nadia, walaupun kamu tidak bisa membakar semua monster monster ini, tapi paling tidak kamu sudah bisa mengurangi jumlah mereka dan kamu juga sudah melemahkan mereka"
Nadia:"aku tau, terima kasih Celes"
Sementara para pahlawan dan para ksatria sedang berusaha keras untuk melindungi Normandia, Fadli yang sudah berada di Rouen terdiam saat melihat kalau Rouen telah berada dalam kehancuran padahal belum ada satupun monster yang menyerang.
Fadli:"apa yang sebenarnya terjadi disini?"

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang