Ketika semua penguasa telah penguasa telah berkumpul, konferensi langsung dimulai. Para prajurit, para pangeran, para putri, dan para pahlawan menunggu diluar ruangan konferensi untuk berjaga jaga jika terjadi sesuatu. Fadli juga memilih untuk berjaga dengan yang lainya, dan menyerahkan hal yang akan mereka bahas kepada Luna, dan Vivi. Beberapa teman temanya sedikit bingung ketika mereka melihat Fadli juga berada diluar bersama mereka.
Tetron:"Fad, apa yang kamu lakukan disini? Kenapa kamu tidak ikut konferensi bersama para penguasa di dalam?"
Fadli:"tidak, terlalu merepotkan, dan pastinya membosankan"
Tetron:"aku kira kamu dan kelompokmu yang akan menjelaskan masalah tentang para iblis itu kepada para penguasa yang lain"Fadli:"owh, aku serahkan kepada Luna dan Arthur untuk mengurusnya"
Tapi meskipun mereka di luar, Fadli dan kelompoknya tetap bisa mendengar konferensi karena koneksi telepati mereka dengan Luna.
Sementara itu di dalam ruangan, raja Garcia, dan beberapa raja lainya bertanya kepada Luna tentang Fadli dan kelompoknya.
Garcia:"ratu Luna, apa anda tau dimana Fadli dan kelompoknya berada?"
Luna:"ah, kalau mereka sih ada di luar, mereka bilang mereka menyerahkan masalah ini kepada kita"
Garcia:"hmm"
Setelah mendengar itu Fadli langsung bertanya melalui telepati.
Fadli:*kenapa mereka semua menanyakan tentangku seolah olah aku ini seperti orang penting sih?*Celes:*loh, bukanya setelah semua yang kamu lakukan, bukankah kamu bisa dianggap sebagai orang yang penting?*
Fadli:*setelah semua yang kita lakukan, bukankah kamu juga ikut dalam kelompok ini sejak awal?*
Silvi:*tapi selama ini bukankah kamu yang selalu menyelesaikan masalahnya, kami hanya memberi bantuan kecil saja*
Fadli:*baiklah, kalau begitu lain kali jika ada masalah, aku akan diam dan membiarkan kalian untuk menyelesaikannya*
Jean:*itu bukanlah ide yang buruk*
Eva:*aku setuju, aku juga ingin mengetes kekuatanku yang sekarang*
Nadia:*aku lapar*
Setelah mendengar itu, mereka semua sedikit tertawa lalu melihat kearah Nadia (selain Luna tentunya).
Fadli:*makan Nad*Nadia lalu langsung melihat kearah teman temannya yang sedikit tertawa.
Nadia:*aku benci sihir ini*
Fadli:*awh, ayolah Nad, sihir ini bisa sangat membantu kita dalam banyak hal*
Nadia:*aku juga membencimu Fadli, jadi diamlah*
Fadli:*aku sudah tau itu tapi, auch*
Fadli berpura pura sakit hati dan memegangi dadanya lalu tertawa, dan itu membuat yang lainya kembali tertawa, namun kali ini mereka tertawa dengan cukup keras hingga yang lainya mendengar mereka. Luna yang ada di dalam menara juga ikut tertawa meskipun tidak sekeras teman temannya diluar, sedangkan Nadia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman temannya.Nadia:*melihat dia bahagia membuatku jadi ingin menciumnya lagi*
Eva:*tinggal cium aja Nad*
Nadia:*eh?*
Para cewek tertawa semakin keras sedangkan muka Fadli dan Nadia langsung memerah.
Nadia:*aku benar benar membenci sihir ini*
Nadia:*Fadli sampai kapan kamu akan mengaktifkan sihir ini?*
Fadli:*aku tidak tau, dengan sihir ini aku bisa pergi ketempat kalian saat kalian dalam bahaya, jadi kalau bisa aku tidak ingin menghentikannya*
Nadia:*ah, benar juga*
Eva:*eh, ngomong ngomong tentang ciuman, kamu itu gak adil tau Fadli*
Fadli:*maksudnya?*
Eva:*masa cuma aku sama Nadia saja yang mendapatkan ciuman tapi Celes, Silvi dan Jean tidak pernah bahkan Harley saja pernah*Eva:*paling tidak Celes berhak mendapatkannya karena dia selalu bersama kalian sejak awal*
Celes, Jean, dan Silvi langsung berhenti tertawa, dan muka mereka langsung mereka langsung memerah sama seperti Fadli dan Nadia, sedangkan Eva tetap saja tertawa.
All:*EVA!!!*
Sparda, Runa, Rina:*Hei bagaimana dengan kami?*
Fadli:*eh, kalian juga mau? Memangnya aku akan baik baik saja mencium pedang terkutuk?*
Sparda:*tidak tau juga sih, sepertinya akan baik baik saja*
Fadli:*aku jadi khawatir*
Nadia:*tenang saja Fad, kalau sesuatu terjadi padamu, aku akan menjadi yang paling keras untuk mentertawakanmu*
Eva:*aku juga*
Fadli:*kalian jahat*Luna:*ngomong ngomong, aku juga mau dong ciumannya*
All:*cewek baru gk dapet bagian*
Luna:*kalian jahat, padahal aku sudah mengorbankan diriku untuk mengikuti pertemuan ini*
Mereka semua kembali tertawa lagi dengan keras. Sementara itu, dari sudut pandang teman teman mereka dan orang lain, mereka terlihat seperti orang gila, tiba tiba tertawa sendiri, lalu berubah memerah, lalu tertawa lagi, dan itu membuat teman teman mereka sedikit khawatir.
Tetron:"um, apa kalian masih waras?"
Nadia:"pertanyaan macam apa itu? Tentu saja masih"
Fadli:"mungkin, kenapa memang?"
Tetron:"habisnya tadi kalian awalnya diem, terus tiba tiba ketawa sendiri, terus muka kalian memerah, terus tertawa lagi, terus memerah lagi"Tetron:"sejujurnya kalian terlihat seperti orang gila"
Fadli:"owh itu, maaf kami tadi sedang saling berbicara melalui telepati"
Mareta:"memangnya kalian membicarakan hal apa sampai seperti itu?"
Eva:"owh, kami membicarakan tentang........"
Fadli dan yang lainya langsung membungkam mulut Eva dengan tangan mereka. Tapi, seperti sebelumnya, Eva kembali menjilat tangannya Fadli, dan Fadli langsung menjitak kepala Eva.
Eva:"auh"
Eva kemudian mengelus elus kepalanya yang sakit, dan melihat kearah Fadli.
Fadli:"sudah kubilang jangan menjilati tanganku"
Jean:"eh, Eva pernah menjilati tanganmu sebelumnya?"
Eva:"pernah saat di lab dulu, dan dia juga memukul kepalaku saat itu"Mereka semua kemudian melihat kearah Eva dengan tatapan penasaran.
Celes:"bagaimana rasanya?"
Eva:"sakit TwT"
Celes:"bukan, maksudku bagaimana rasa tangannya Fadli?"
Eva:"hm? Kalian coba saja kalau penasaran"
Para cewek kemudian melihat kearah Fadli, sedangkan Fadli langsung memasukan kedua tangannya kedalam kantung celananya, dan melihat mereka dengan tatapan datar.
Fadli:"jangan bilang kalau kalian juga tertular virusnya Eva, dan ingin mencoba menjilat tanganku?"
Para cewek awalnya ingin mengangguk, tapi mereka langsung berganti menggeleng, hanya Eva saja yang mengangguk.
Eva:"hei, aku tidak tertular virus atau menyebarkan virus apapun tau"
Fadli:"loh bukankah kamu tertular virus, kalau tidak salah nama virusnya kemesuman"Mereka semua kemudian kembali tertawa, sampai Eva membalas perkatan itu.
Eva:"paling tidak aku mesum secara terang terangan, tidak seperti kalian yang mesum secara sembunyi sembunyi"
Para cewek langsung berhenti tertawa.
Celes:"hei! Kami enggak mesum"
Silvi:"itu benar itu benar"
Eva:"benarkah? Kalau begitu kalian tidak keberatan kalau aku memberitau Fadli tentang pembicaraan kita yang di kamar mandi itu"
Muka para cewek kembali memerah, dan sedikit panik, sedangkan Eva tersenyum kemenangan.
Fadli:"memangnya apa yang kalian bicarakan?"
Nadia:"percayalah Fad, kamu lebih baik tidak tau"
Nadia menjawab Fadli dengan nada serius, dan cewek lainnya langsung mengangguk. Tidak lama kemudian, wajah Fadli tiba tiba menjadi serius, dan dia menodongkan pistolnya kedepan mereka.
Fadli:"sepertinya kita kedatangan beberapa tamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
Viễn tưởngAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...