Aslan sedang mengantar Fadli menemui orang yang meracuni hutan. Fadli sempat bertanya kepada Aslan ketika di perjalanan.
Fadli:"Aslan, apa aku boleh bertanya sesuatu?"
Aslan:"silahkan"
Fadli:"kenapa kamu memanggil seseorang seperti dia ke tempat ini?"
Aslan:"sudah aku bilang kalau bahkan aku juga bisa membuat kesalahan"
Aslan kemudian melihat kearah wajah Fadli yang terlihat serius.
Aslan:"dan aku yakin kalau kamu tidak bisa menerima alasan itu"
Fadli kemudian menghembuskan nafasnya kemudian bergumam.
Fadli:"ya sudahlah, kalau kamu sampai memanggil seseorang yang busuk sepertiku, aku yakin masalah ini benar benar buruk"
Aslan:"apa yang kamu maksud?"
Fadli tidak menjawab pertanyaan dari Aslan, karena mereka sudah sampai di tempat penghianat itu.Penghianat itu langsung tersenyum ketika melihat kearah Fadli, sedangkan Fadli langsung membenturkan kepala perempuan itu.
Aslan:"apa yang kamu lakukan?"
Fadli kemudian melihat kearah Aslan.
Fadli:"Aslan, sungguh kenapa kamu memanggil seseorang seperti dia? Ini pertama kalinya aku bertemu dia, tapi aku langsung tau kalau dia itu juga busuk"
Aslan:"aku tau, tapi kamu tidak perlu sampai melakukan hal yang seperti itu juga"
Fadli:"tenang saja, selama dia tidak mati aku bisa selalu menyembuhkannya"
Fadli menyembuhkan perempuan itu, kemudian dia duduk di depannya, sedangkan penghianat itu terlihat sangat kesal.???:"apa apaan kau ini? Tiba tiba membenturkan kepala perempuan cantik yang baru kamu temui ke batu?"
Fadli langsung menyiapkan tangannya.
Fadli:"apa kau ingin aku melakukan itu lagi Mei?"
Mei:"bagaimana kau bisa tau namaku?"
Fadli:"itu tidak penting, sekarang jawab pertanyaanku"
Fadli:"kenapa kau meracuni hutan ini?"
Mei kembali tersenyum
Mei:"bukankah sudah jelas? Mereka telah bersembunyi di tempat ini terlalu lama"
Mei:"ketika di luar ras yang lain sedang mati matian bertarung melawan para monster, mereka malah dengan damainya bersantai di tempat ini"
Mei:"mereka tidak membantu kita, ataupun membiarkan ras lain untuk bersembunyi di tempat ini, dan hasilnya ras yang lain kehilangan banyak sekali nyawa, keluarga, dan sebagainya, sedangkan mereka tidak kehilangan apa apa"Mei:"aku hanya ingin mereka merasakan apa yang kita rasakan, jika saja mereka mau membantu kita, aku yakin akan banyak nyawa yang bisa terselamatkan"
Aslan langsung menundukan kepalanya dan merasa bersalah setelah mendengar itu, sedangkan Fadli melihat dia dengan tatapan datar.
Fadli:"berhenti mengatakan omong kosong, dan hentikan senyuman yang menjijikan itu"
Fadli:"aku sudah tau kalau kau itu busuk, jadi aku yakin bukan itu alasanmu yang sebenarnya"
Mei berhenti tersenyum, tapi dia kemudian langsung tertawa terbahak bahak.
Mei:"hahahahahaha, tidak kusangka kalau ternyata ada orang lain yang menyadari kebusukanku"Mei:"jadi itu berarti kalau kau juga seseorang yang busuk sama sepertiku"
Mei:"baiklah, aku akan menjawab pertanyaanmu dengan serius"
Mei:"aku melakukan hal ini karena melihat para hewan hewan sombong itu panik, kesakitan, bahkan sampai mati itu sangat menyenangkan"
Aslan langsung marah setelah mendengar itu.
Aslan:"beraninya kau melakukan itu kepada para keluargaku!!"
Mei:"tentu saja aku berani, sayang sekali racun itu tidak berpengaruh kepadamu"
Mei kembali memasang senyuman menjijikannya kearah Aslan, sedangkan Aslan terlihat sudah siap untuk menerkam Mei, jika bukan karena pelindung yang di pasang Fadli, Mei pasti sudah mati sejak tadi.Fadli:"racun apa yang kau gunakan?"
Mei:"racun jantung draught, belum ada yang menemukan penawar dari racun itu, jadi kalian tidak akan bisa menghentikan racun itu"
Fadli menghiraukan perkataannya Mei, dan langsung menghubungi Nadia dan yang lain melalui telepati.
Fadli:*Nadia, penghianat itu menggunakan racun jantung draught, aku yakin kamu bisa menetralkan racun itu dengan skill purification*
Nadia:*aku juga memikirkan hal yang sama, dan aku sudah berhasil menetralkan beberapa*
Nadia:*tapi meskipun dengan bantuan Celes dan yang lainnya, sepertinya ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama*
Tepat setelah Nadia mengatakan itu, tubuhnya langsung bersinar, dan dia merasakan energi yang sangat besar mengalir di dalam tubuhnya.Nadia langsung tersenyum, dan memunculkan lingkaran sihir yang sangat besar di bawah kaki mereka yang hingga sanggup mencangkup seluruh hutan.
Nadia:"full area purification"
Semua racun yang mengkontaminasi hutan langsung dinetralkan dan seluruh penjuru hutan langsung memancarkan sinar suci dan bersih yang sangat terang.
Nadia:*terima kasih Fadli*
Celes dan yang lainnya bahkan Luna langsung terkagum setelah melihat itu.
Celes:"woah Nadia, tidak kusangka kalau kamu bisa menggunakan sihir berskala besar seperti ini"
Eva:"itu benar, bahkan aku juga terkejut kalau kamu ternyata memiliki manna sebanyak ini"
Nadia:"owh itu karena Fadli memberikan beberapa manna miliknya kepadaku, jika hanya menggunakan mannaku saja, aku pasti akan langsung pingsan setelah menggunakan sihir itu"Luna:"owh pantas saja, tapi kapan dia memberikan mannanya kepadamu?"
Nadia:"barusan, ketika tubuhku bercahaya dia mengirimkan beberapa manna miliknya kepadaku"
Luna:"dia bisa mengirimkan manna dalam jarak sejauh ini?"
Fadli:*selama kita masih terhubung, aku bisa selalu mengirimkannya tidak peduli dimanapun kita berada*
Eva langsung tersenyum dan memikirkan hal yang mesum.
Eva:*terhubung? Hehe itu terdengar sangat mesum, tidak kusangka kalau mereka sudah melakukan hal intim sejauh itu hehehe*
Muka mereka semua langsung memerah setelah mendengar pikirannya Eva.All:*EVA!!*
Eva:*ups, aku tidak sengaja membuat kalian mendengar itu hahaha*
Fadli:*bisakah kalian menjitak Eva untukku?*
Nadia:*siap*
Nadia dan yang lainnya langsung menjitak kepala Eva bersama sama, hingga kepalanya Eva benjol bertingkat tingkat. Sementara itu Fadli kembali berbicara dengan Mei.
Fadli:"kau lihat cahaya itu? Teman temanku sudah berhasil membersihkan hutan ini"
Mei langsung terlihat terkejut.
Mei:"itu tidak mungkin, siapa kalian sebenarnya?"
Fadli:"mereka adalah para pahlawan yang telah menyelamatkan banyak nyawa"
Mei:"itu tidak mungkin, aku tidak percaya itu"
Fadli:"percayalah"
Fadli kemudian berdiri dan melepaskan pelindung di sekitar mereka, dia berbisik kepada Aslan, kemudian berjalan menjauh.
Fadli:"Aslan dia milikmu"Aslan kemudian berjalan kearah Mei yang terlihat sangat ketakutan, dan bersiap untuk menerkamnya.
Mei:"tunggu, apa kau akan membiarkan dia untuk memakanku disini?"
Mei:"aku mohon kembalilah, selamatkan aku"
Mei:"kau adalah pahlawan bukan, kau tidak bisa membiarkanku mati begitu saja"
Fadli hanya sedikit menoleh kearah Mei, dan tersenyum.
Fadli:"aku tidak pernah bilang kalau aku adalah pahlawan, dan juga sampah sepertimu tidak pantas untuk hidup"
Mei langsung menjadi semakin ketakutan melihat Aslan yang semakin mendekat kearahnya.
Mei:"tunggu, hei tunggu, jangan tinggalkan aku, aku bisa memberitaumu lebih banyak hal lagi, aku juga akan membiarkanmu untuk menikmati tubuhku, jadi aku mohon jangan tinggalkan aku"Mei lalu mencoba untuk berpose seksi sebisanya sambil menangis, dan memohon sehingga dia terlihat lebih menjijikan daripada sebelumnya.
Mei:"coba lihat aku punya tubuh yang sangat indah, kamu pasti tidak akan menyesal, jadi aku mohon selamatkan aku"
Kali ini Fadli bahkan tidak menoleh kearahnya.
Fadli:"aku sudah membaca pikiranmu, jadi aku sudah mengetahui semua hal yang kau tau, aku juga tidak butuh tubuhmu, karena aku memiliki perempuan yang jauh lebih baik daripada kau"
Fadli:"sekarang matilah"
Tepat setelah Fadli mengatakan mati, Mei tiba tiba langsung kesakitan, dan banyak sekali darah yang keluar dari dalam tubuhnya, dan tubuhnya langsung membusuk dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasyAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...