Chapter 60 : Istirahat Sejenak

37 2 0
                                    

Raja Garcia meminta Fadli dan kelompoknya untuk beristirahat dan meminta mereka untuk membiarkan aliansi kerajaan yang mengurus tentang masalah itu. Fadli dan kelompoknya menyetujui itu dan mereka langsung berkumpul dengan teman mereka masing masing.
Tetron:"kawan, apa kamu benar benar meninju wajah dari seorang raja dan pergi tanpa di hukum sama sekali?"
Fadli:"aku sedikit kehilangan kesabaranku saat itu dan tubuhku bergerak dengan sendirinya"
Nauval:"wih bisa marah juga kamu ternyata"
Fadli:"semua orang pasti bisa marah, dan bukankah kalian sudah pernah melihatku memarahi Nadia?"
Ithung:"iya sih"
Alif:"ngomong ngomong apa kalian tidak lelah? Semenjak kita sampai di dunia ini kalian selalu saja terlibat dalam masalah yang ada di dunia ini"

Fadli:"capek lah, banget malahan"
Fadli:"sejujurnya kalau bisa aku ingin mendapat ketenangan untuk beberapa hari, tapi dunia ini terlalu menyayangiku dan selalu memberikan semua masalahnya kepadaku untuk aku selesaikan"
Teman temannya langsung tertawa melihat ekspresi kelelahannya Fadli. Mereka kemudian berpisah dan pergi ke tujuan mereka masing masing. Fadli pergi ke perpustakaan istana karena dia sedang bosan. Dia melihat Silvi sedang membaca salah satu buku di perpustakaan itu.
Fadli:"hi Silvi"
Silvi:"oh hi Fadli, apa yang kamu lakukan disini?"
Fadli:"aku bosan jadi aku memutuskan untuk membaca beberapa buku"

Fadli kemudian duduk di sebelah Silvi setelah dia mengambil beberapa buku.
Silvi:"bagaimana dengan yang lainnya?"
Fadli:"siapa yang kamu sebut dengan yang lainya? Para pahlawan atau kelompok kita?"
Silvi:"kelompok kita tentu saja, aku tidak terlalu akrab dengan teman teman pahlawan kalian yang lain"
Fadli:"owh, kalau kelompok kita aku tidak tau, aku belum bertemu dengan mereka"
Silvi:"hm baiklah"
Silvi kemudian lanjut membaca bukunya dan Fadli juga mulai membaca beberapa buku yang tadi dia ambil. Sekitar setengah jam kemudian Fadli yang sedang fokus membaca buku merasakan kalau bahunya sedikit berat. Saat dia melirik kearah bahunya ternyata Silvi tertidur dan bersandar di bahunya.

Fadli kemudian tersenyum dan melanjutkan membaca bukunya. Dia membiarkan Silvi untuk beristirahat. Setelah Fadli selesai membaca beberapa buku, Silvi akhirnya terbangun.
Fadli:"selamat datang kembali putri tidur"
Silvi terkejut ketika dia menyadari kalau dia bersandar di bahunya Fadli.
Silvi:"ah maaf"
Fadli:"tidak perlu meminta maaf"
Fadli tersenyum kearah Silvi kemudian dia lanjut membaca buku, Silvi yang mukanya memerah juga langsung membaca bukunya tadi. Setelah mereka selesai membaca buku mereka, mereka kemudian berpisah. Silvi pergi untuk mencari Celes sedangkan Fadli pergi ke taman untuk bersantai. Dia duduk di dekat kolam ikan yang ada di taman.

Fadli memasukan kakinya ke kolam sambil menggoyangkan kakinya dan melihat ikan ikan yang berenang. Tidak lama kemudian Jean yang juga kebetulan berada di taman melihat Fadli. Dia kemudian mendekatinya dan menyapanya.
Jean:"hi sedang apa kamu disini?"
Fadli:"menonton ikan"
Jean:"sebosan itukah kamu sampai kamu menonton ikan untuk mencari kesibukan?"
Fadli:"jangan mempertanyakan apa yang aku lakukan, karena terkadang aku sendiri tidak tau kenapa aku melakukan itu"
Fadli:"dan juga menonton ikan itu menenangkan tau, coba saja"
Jean sedikit bingung dengan jawaban Fadli, tapi dia kemudian duduk di sebelahnya dan memasukan kakinya ke kolam juga.

Jean kemudian merasakan kalau kakinya di gigiti oleh ikan ikan kecil, dan itu membuatnya merasa geli tapi juga cukup nyaman. Dia juga merasakan angin yang berhembus secara semilir melewatinya membuatnya menjadi semakin sejuk. Dia juga dapat mendengarkan suara burung burung yang bersenandung merdu dan suara dedaunan yang tertiup angin yang ternyata sangat menenangkan.
Jean:"kamu benar, ini sangatlah menenangkan"
Fadli:"sudah kubilang"
Fadli kemudian merangkul pundak Jean dan menariknya supaya dia lebih mendekat kearahnya. Hal itu membuat wajah Jean langsung memerah. Fadli kemudian memegang kedua pundak Jean.
Fadli:"kaku banget pundakmu, apa kamu tidak pernah bersantai sebelumnya"
Jean:"aku tidak punya waktu untuk bersantai"

Jean:"sebagai seorang kesatria aku harus selalu siap dan siaga untuk melindungi semua orang"
Jean:"dan juga dengan adanya Napoleon aku jadi semakin sulit untuk tenang"
Fadli:"maaf karena aku membuatmu mengingat hal itu"
Jean:"tidak perlu, justru aku yang harusnya berterima kasih kepada kalian karena kalian sudah membebaskanku"
Jean:"dan sejujurnya aku bisa merasa tenang ketika aku bersama dengan kalian"
Fadli:"syukurlah kalau begitu"
Fadli kemudian mulai memijat bahu Jean secara perlahan.
Fadli:"aku akan membantu melemaskan bahumu, kita sedang beristirahat saat ini, jadi kamu tidak perlu kaku seperti itu"
Jean yang merasakan kenikmatan dipijat hanya tersenyum dan mengangguk sambil menutup mata.

Karena kenikmatan pijatan Fadli, Jean semakin lama menjadi semakin tenang dan lemas hingga pada akhirnya dia tertidur. Fadli hampir tertawa keras ketika dia melihat Jean tertidur, tapi dia menahannya. Dia kemudian membaringkan kepala Jean keatas pangkuannya dan meluruskan tubuh Jean supaya berbaring dengan nyaman. Dia kemudian kembali bersantai dan kali ini dia melihat awan awan di langit.
Fadli:"jadi bantal dua kali nih aku"
Setelah cukup lama memandangi awan di langit, Fadli merasakan kalau Jean mulai terbangun. Jean yang sadar dengan posisinya langsung duduk dengan wajah yang memerah sedangkan Fadli tersenyum kearahnya. Mereka kemudian di panggil oleh para pelayan istana karena makan siang sudah siap.

Setelah selesai makan siang, Fadli ingin berbicara berdua dengan Luna. Mereka berdua memutuskan untuk mengobrol di ruang bawah tanah istana supaya tidak ada yang mengganggu pembicaraan mereka.
Luna:"jadi, apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"
Fadli:"aku menemukan sesuatu yang menarik ketika aku menyelidiki tempat tinggal alkemis yang kita lawan sebelumnya"
Luna:"apa yang kamu temukan?"
Fadli mengeluarkan sebuah buku dan memperlihatkannya kepada Luna. Luna langsung terkejut dan sedikit panik setelah melihat buku itu.
Luna:"apa kamu tau apa isi dari buku ini?"
Fadli hanya mengangguk.

Luna:"apalagi yang kamu temukan disana?"
Fadli:"banyak hal, aku bisa memperlihatkannya kepadamu"
Fadli kemudian masuk kedalam pikiran Luna kemudian dia menunjukan apa saja yang ada di dalam lab alkemis yang mereka lawan sebelumnya.
Luna:"tidak aku sangka alkemis seperti dia bisa melakukan hal yang seperti itu, kita seharusnya tidak membiarkan dia kabur"
Fadli:"tenang saja, aku sudah mengurusnya"
Fadli:"tapi aku yakin kasus ini tidak berhenti padanya, pasti ada yang membantunya melakukan hal ini"
Luna:"para iblis?"
Fadli:"aku tidak yakin, tapi kemungkinannya tidaklah kecil, ada juga kemungkinan kalau kerajaan lain atau bangsawan lain yang membantunya"
Luna:"bukankah kamu sudah memberikan daftar orang orang yang membantunya kepada Raja Garcia"
Fadli:"seperti yang aku bilang tadi, aku tidak yakin kalau hanya mereka yang terlibat, pasti ada lebih banyak lagi"
Luna:"ya apapun itu tetaplah berhati hati jika kamu ingin melakukan sesuatu"
Fadli:"tenang saja, aku selalu berhati hati"

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang