Fadli, Nadia dan para vampir yang berhasil mereka selamatkan sedang menuju ke tempat Celes dan putri Evangeline berada. Tak lama kemudian mereka sudah sampai di tempat kedua putri itu menunggu.
Raja Vlad dan ratu Irish langsung berlari dan memeluk putri Evangeline.
Irish:"Eva"
Eva:"ayah, ibu, syukurlah kalian selamat"
Eva kembali menangis di pelukan ayah dan ibunya. Pangeran Leon melihat dari jauh sambil sedikit bingung. Tiba tiba ada yang menusuk dada sebelah kiri pangeran Leon.
All:"pangeran Leon"
Tak lama kemudian ada jaring besar yang memerangkap para vampir lainya, dan ada beberapa orang yang muncul dan menahan Fadli, Nadia dan Celes.Lalu orang yang menusuk pangeran Leon pun tertawa, ternyata orang itu adalah Scwein, bangsawan yang telah menangkap para vampir.
Scwein:"hahaha kalian pikir kalian bisa kabur semudah itu? Naif sekali kalian"
Fadli:'sial, harusnya aku mendengarkan firasatku'
Raja Vlad dan ratu Irish langsung berlari kearah Leon yang tak sadarkan diri di tanah.
Vlad:"Leon, bangun Leon"
Fadli, Nadia, dan Celes mencoba untuk melepaskan diri dari orang orang yang menahan mereka. Tapi Scwein lalu menjambak dan menyandra putri Evangeline.
Scwein:"lebih baik kalian diam atau aku akan melukai putri ini"
Fadli:"DASAR KEPARAT, BAJINGAN, BABI, LEPASKAN DIA"
Nadia:"LEPASKAN DIA"Scwein hanya tertawa sambil mendekatkan pisaunya ke leher putri Evangeline.
Scwein:"tidak mau, lebih baik aku menjadikan dia budak ku hehehe"
Celes:"SIALAN LEPASKAN DIA"
Fadli, Nadia dan Celes masih mencoba untuk membebaskan diri tapi mereka gagal.
Fadli:"LEPASKAN DIA, KALAU TIDAK"
Scwein:"kalau tidak, apa?"
Scwein lalu mencium pipi putri Evangeline, sedangkan putri Evangeline hanya bisa menangis.
Scwein:"apa yang akan kau lakukan hahahahaha"
Fadli berhenti memberontak dan diam untuk sesaat, kemudian dia kembali bicara.
Fadli:"aku akan membuatmu membayar untuk semua ini"
nada bicaranya Fadli berubah menjadi dingin dan penuh dengan kebencian.
Scwein:"hahahahaha coba saja kalau bisa........ Eh"
Tiba tiba kedua lengan Scwein terpotong dan membuat putri Evangeline terjatuh.Kejadian itu membuat semua orang terkejut, bahkan Scwein tidak sempat merasakan sakit. Celes dan Nadia memanfaatkan kesempatan itu untuk lepas dan melawan para prajurit yang menahan mereka. Disaat yang sama Fadli tiba tiba sudah berada di depan Scwein dan sudah mencekiknya dengan tangan kirinya. Scwein langsung ketakutan hingga menangis.
Scwein:"tunggu tunggu, tolong jangan bunuh aku"
Scwein:"aku aku bisa memberimu apapun yang kau mau, tolong ampuni aku"
Fadli:"apapun yang aku mau?"
Fadli tersenyum sinis.
Fadli:"aku mau kau pergi ke neraka"
Fadli langsung menusukan tangan kanannya ke dada Scwein hingga tembus sampai ke punggungnya.
Fadli:"ini untuk Natalie, dan para vampir lain yang telah mati di tanganmu"Fadli lalu menarik tangannya membuat darah Scwein menyenprot ke wajah dan pakaiannya. Dia kemudian membuang mayat Scwein ke tanah. Nadia yang sedang menolong para vampir yang tertangkap di jaring terkejut melihat Fadli. Dia terkejut bukan hanya karena Fadli berani membunuh seseorang, tapi juga karena Fadli sama sekali tidak memunculkan ekspresi apapun saat dia membunuh. Fadli hanya diam dan melihat sarung tangan dan pakaiannya yang telah bersimbah darah, tiba tiba ada air yang mengguyurnya dan membuat semua darah itu menghilang.
Ternyata Nadia yang telah mengguyur Fadli dengan sihir air, lalu dengan cepat Nadia langsung membalikan tubuh Fadli untuk menghadapnya.
Nadia:"WHAT THE FUCK DO YOU THINK YOU'RE DOING?"
Nadia:"APAKAH KAMU SADAR APA YANG BARU SAJA KAMU LAKUKAN?"
Nadia:"YOU JUST KILLED SOMEONE"
Fadli:"orang orang seperti dia memang pantas untuk mati"
Nadia:"AKU TAU, TAPI BUKAN BERARTI KAMU HARUS MEMBUNUH DIA"
Fadli:"lalu apa yang kamu inginkan dariku? Melepaskan dia bergitu saja setelah dia merenggut banyak nyawa? Membiarkan dia melakukan hal seperti ini lagi suatu saat nanti?"
Celes dan Eva kemudian datang dan melerai mereka, Celes mendorong Nadia menjauh, sedangkan putri Evangeline langsung memeluk Fadli.
Celes:"ini bukan saatnya untuk bertengkar"
Nadia dan Fadli masih saling melempar tatapan tajam.Mereka kemudian mendengar tangisan dari ratu Irish. Fadli melihat ke putri Evangeline yang memalingkan wajahnya. Fadli lalu memegang pundak putri Evangeline dan berbisik dengan lembut.
Fadli:"tuan putri, bisakah anda melepaskan saya sebentar?"
Putri Evangeline lalu melepaskan Fadli, lalu Fadli mendekati raja Vlad dan ratu Irish, putri Evangeline mengikuti di belakangnya.
Fadli:"permisi yang mulia, bisakah kalian menyingkir sebentar?"
Fadli lalu memeriksa luka di dada pangeran Leon kemudian menyembuhkannya.
Fadli:"beliau beruntung, pisau tadi sedikit meleset dari jantungnya"
Setelah selesai menyembuhkan luka pangeran Leon, Fadli menyingkir dari sana.
Fadli:"tak lama lagi beliau akan bangun"
Dan benar kata Fadli, tak lama kemudian pangeran Leon pun bangun.Raja Vlad, ratu Irish, dan putri Evangeline langsung memeluk pangeran Leon sambil menangis dan berterima kasih kepada Fadli.
Fadli kemudian memanggil truk gandeng seperti milik para tentara untuk membawa semua orang dari smartphonenya.
Celes:"Fadli, semuanya sudah naik"
Fadli:"bagus, kamu naik saja dulu"
Setelah Celes naik, Fadli lalu berbalik kearah benteng keledai bintang.
Fadli:"inferno"
Dia langsung membakar hangus benteng itu. Nadia kembali marah kepadanya.
Nadia:"MASIH BANYAK ORANG DI DALAM BENTENG"
Namun Fadli menjawab dengan dingin.
Fadli:"aku tidak peduli"
Fadli kemudian juga membakar mayat Scwein. Nadia hanya bisa diam saja melihat itu, dia tidak bisa berbuat apa apa. Kemudian merekapun naik kedalam truk. Fadli tentu saja yang menyetir, Celes memutuskan untuk menemani Fadli di depan, sedangkan Nadia duduk di bak truk bersama dengan putri Evangeline dan yang lain, karena tidak ingin melihat Fadli.Perjalanan kembali ke Transylvania memakan waktu cukup lama karena Fadli tidak terbiasa mengemudikan truk apalagi truk gandeng. Saat sampai di depan istana, mereka disambut oleh Agnes dan para vampir lain yang tadinya bersembunyi di bunker. Fadli turun lalu melihat sekitar.
Fadli:"area repair"
Muncul lingkaran sihir di bawah Fadli, dan lingkaran itu semakin membesar hingga mencangkup seluruh kota. Tak lama kemudian, setiap sudut kota, setiap bangunan yang rusak, terbakar, maupun hancur, kembali utuh seperti semula, hal itu membuat semua orang terkagum.Fadli, Celes dan Nadia memutuskan untuk menginap di istana. Namun, mereka terpaksa harus sekamar, karena kamar yang lain telah digunakan atau masih berantakan karena penyerangan. Saat malam hari, Fadli sedang berjalan jalan di istana. Dia melihat pangeran Leon sedang melamun di balkon.
Fadli:"selamat malam pangeran"
Leon:"malam, kalau tidak salah namamu Fadli kan?"
Fadli:"benar pangeran"
Leon:"panggil aja Leon, dan tidak perlu terlalu formal padaku"
Fadli:"baiklah"
Leon:"oh iya, makasih kamu sudah menyelamatkan nyawaku tadi"
Fadli:"itu bukan apa apa, maaf karena aku tidak bisa menyelamatkan Natalie, aku dengar dia adalah tunanganmu"Leon:"tidak apa, aku lebih khawatir pada Eva, karena dia melihat kematiannya Natalie"
Fadli:"dia pasti akan baik baik saja"
Leon:"kamu benar, dia itu gadis yang sangat kuat"
Pangeran Leon lalu melihat kedalam istana lalu dia tersenyum.
Leon:"aku masuk dulu ya"
Fadli:"ok"
Leon masuk ke istana, dan Fadli bersandar di pembatas balkon dan melihat kearah kota. Tak lama kemudian putri Evangeline datang dan membawa mantel milik Fadli.
Eva:"hi"
Fadli:"malam putri"
Eva:"panggil saja Eva"
Fadli:"baik Eva"
Eva:"Fadli, terima kasih, tidak hanya menyelamatkanku, keluarga ku, dan para rakyatku, kamu juga telah menyembuhkan kak Leon, bahkan kamu juga memperbaiki kota"Fadli:"tidak apa, anggap saja sebagai permintaan maafku karena aku tidak bisa menyelamatkan Natalie"
Eva:"kamu tidak perlu meminta maaf tentang itu, harusnya aku yang minta maaf"
Fadli:"untuk?"
Eva:"karena kelemahanku, kamu jadi harus membunuh seseorang"
Eva:"maaf"
Fadli:"hmm, tenang saja, itu sudah biasa kok"
Eva:"jangan berbohong, aku bisa melihatnya dari mata kamu"
Fadli hanya tersenyum. Eva lalu melihat mantel yang dia bawa, kemudian dia mengembalikan mantel itu ke Fadli.
Eva:"oh iya, terima kasih juga untuk mantelnya"
Fadli:"sama sama"
Eva:"ambil juga ini"
Eva memberi Fadli kalung cincin yang mirip seperti milik Natalie.Fadli:"bukankah ini milik Natalie?"
Eva:"bukan, ini milik ku, milik Natalie yang sedang aku pakai"
Fadli:"terima kasih"
Eva:"kapan kalian akan pergi?"
Fadli:"sepertinya besok, setelah kami mendapat informasi yang kami perlukan, kami akan pergi"
Eva:"aku boleh ikut kalian gk?"
Fadli:"boleh"
Eva:"beneran?"
Fadli:"iya"
Eva:"Yey, kalau begitu sampai jumpa besok"
Eva lalu berjalan masuk kedalam istana, namun dia berhenti.
Eva:"owh iya, tentang Nadia"
Fadli:"kamu tidak perlu pikirkan itu, kami memang sering bertengkar kok"
Eva:"aku rasa kamu harus minta maaf"
Fadli terdiam beberapa saat lalu menjawab.
Fadli:"sepertinya kamu benar"Di kamar, Celes dan Nadia juga membicarakan hal yang sama.
Celes:"Nad, tentang Fadli, sepertinya kamu harus meminta maaf"
Nadia:"ha?"
Celes:"aku tau kamu khawatir, tapi kamu tidak seharusnya menyerang dia, bahkan kamu seharusnya juga tidak memarahinya"
Celes:"jika Fadli tidak melakukan sesuatu pada saat itu, pasti sesuatu yang buruk akan terjadi pada putri Evangeline, pada kita semua"
Nadia:"aku tau"
![](https://img.wattpad.com/cover/211021748-288-k265716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasyAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...