Para pahlawan dan yang lain kembali ke ibukota Einherjar setelah mereka berhasil melindungi desa Reïćjåvik. Saat baru saja sampai di depan gerbang ibukota, mereka semua sudah di sambut oleh sorak sorak gembira dari para warga yang telah berbaris rapi dari gerbang menuju ke istana.
All:"hidup untuk para pahlawan, hidup untuk para pahlawan"
Para warga terus menyorakan itu berkali kali.
Fadli:"ah, rasanya aku ingin menghilang, ini semua memalukan"
Tetron:"aku setuju denganmu"
Celes:"ayolah, kalian berdua cobalah untuk menikmati ini"
Celes:"lihat, Nadia saja menikmati ini"
Fadli dan Tetron lalu melihat kearah Nadia yang bersembunyi di belakangnya Mareta.
Fadli:"huh, menikmati apanya? Dia juga tidak suka menjadi pusat perhatian, sama sepertiku"Mereka semua lalu berkumpul di aula istana, dan raja Garcia menyambut mereka.
Garcia:"selamat datang kembali, dan saya ucapkan terima kasih kepada kalian karena kalian sudah melindungi desa Reïćjåvik"
Nauval:"sama sama yang mulia, tapi kami berhasil, itu semua terima kasih kepada Fadli"
Fadli:"kalian tidak perlu merendah, jika kalian tidak ada disana, rencanaku tidak mungkin akan berhasil"
Chris:"jika kamu tidak disana kita tidak akan punya rencana sama sekali"
Celes:"sudah sudah, karena kita semua ada disana jika kita tidak ada maka desa itu pasti akan hancur"Garcia:"Celes benar, ini semua berkat kerja keras kalian semua"
Garcia:"ngomong ngomong bolehkah saya bertanya sesuatu?"
Bu Annisa:"silahkan yang mulia"
Raja Garcia lalu melihat kearah Silvi.
Garcia:"kenapa kali ini putri Silvianne juga ikut dengan kalian?"
Fadli langsung mengangkat tangannya.
Fadli:"kali ini bukan salah saya, Celes dan Nadia yang membawa dia"
Celes dan Nadia lalu tertawa sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.
Celes & Nadia:"hehe"
Garcia:"yasudahlah, lalu bagaimana dengan surat yang kalian kirimkan?"
Wajah Fadli dan kelompoknya langsung berubah menjadi serius.
Fadli:"sebenarnya kami juga ingin segera membahas itu dengan anda"
Garcia:"baiklah"Garcia:"kalian semua selain Fadli dan kelompoknya, silahkan tinggalkan aula"
Mereka semua langsung pergi, sebelum pergi, Tetron bertanya kepada Fadli.
Tetron:"memangnya apa yang terjadi?"
Fadli:"nanti saja aku kasih tau"
Setelah semuanya keluar, Silvi lalu menceritakan apa yang terjadi di Alfheim kepada raja Garcia. Setelah Silvi selesai bercerita, raja Garcia terlihat cukup terkejut.
Garcia:"hal semacam itu terjadi? Untunglah kalian semua bisa kembali dengan selamat"
Celes:"iya, syukurlah"
Garcia:"lalu, bagaimana keadaan dari raja Grayford?"
Fadli:"beliau sudah baik baik saja, beliau juga memberikan surat balasan kepada anda"
Silvi lalu memberikan surat yang di bawanya kepada raja Garcia.Garcia:"baiklah, terima kasih, kalian boleh pergi sekarang"
Mereka semua lalu keluar dari aula tersebut, dan berpencar. Nadia dan Silvi pergi untuk mencari para cewek yang lain, Eva dan Celes pergi ke taman, sedangkan Fadli pergi berkeliling kota menggunakan penyamaran. Nadia dan Silvi berhasil menemukan para cewek yang lain di kawasan perbelanjaan.
Nadia:"disini kalian rupanya"
Mareta:"owh, hi Nad, putri Silvianne"
Silvi:"kalian juga boleh memanggilku Silvi kok"
Mareta:"baiklah Silvi"
Aida:"ngomong ngomong apa kalian mau memberitau kami tentang misi rahasia kalian?"
Nadia:"misi rahasia apaan? Kami hanya mengirim surat ke kerajaan lain saja kok"
Qori:"kalau begitu beritau kami dong apa isi suratnya"Nadia:"aku tidak tau, karena kami tidak membuka surat tersebut"
Etha:"kalau begitu, bagaimana kalau kamu ceritakan petualangan kalian selama ini, karena sepertinya setelah petualangan itu hubunganmu dengan Fadli jadi terlihat membaik"
Nadia langsung terlihat jengkel.
Nadia:"ha? Membaik? Jangan bercanda"
Mareta:"Etha ada benarnya loh Nad, sekarang kamu dan Fadli jadi lebih sering bicara satu sama lain, gk kaya dulu diem dieman mulu"
Mareta:"kamu juga ngebelain Fadli pas di desa, dan kalian juga sudah ciuman"
Kali ini Nadia benar benar jengkel, walaupun wajahnya sedikit memerah karena malu saat Mareta menyebutkan ciuman.Nadia:"aku bicara dengan dia karena terpaksa, kami itu satu kelompok akan susah jika kami diem dieman"
Nadia:"lalu saat aku membela Fadli di Reïćjåvik, itu karena Fadli tidak salah apa apa"
Nadia:"dan tentang ci....... Ci........"
Wajah Nadia langsung memerah sepenuhnya.
Nadia:"tentang ciuman itu semua salahnya si Eva"
Teman temannya langsung tersenyum, dan mereka semua memasang muka seperti meragukan Nadia. Mereka semua lalu memutuskan untuk membeli makanan di kafe di sekitar daerah perbelanjaan tersebut. Kebetulan sekali, Fadli juga sedang makan di kafe yang sama. Namun karena Fadli sedang memakai penyamaran, jadi tidak ada yang menyadari kalau dia ada disana.Tidak ada siapapun yang menyadari dia, kecuali Nadia. Nadia langsung menyadari kalau Fadli berada disana sesaat setelah dia masuk ke dalam kafe tersebut. Nadia langsung memasang wajah jengkel, namun di sudut paling dalam di hatinya, sebenarnya dia senang.
Silvi:"kamu kenapa Nadia?"
Nadia:"huft, aku hanya bingung kenapa aku tidak bisa menjauh dari Fadli dalam waktu yang cukup lama ketika di dunia ini"
Prames:"huh? Fadli?"
Nadia:"iya tuh lihat laki laki bertopi hitam yang sedang makan disana"
Mareta:"itu Fadli?"
Nadia:"gausah sok kaget deh Mar"
Qori:"ini beneran Nad, kami tidak menyadari kalau itu Fadli"
Aida:"cie jangan jangan kalian jodoh"
Nadia hanya tertawa datar saja.Mereka lalu memesan makanan masing masing, lalu duduk di dekat Fadli.
Silvi:"hi Fadli"
Fadli lalu melepas topi dan penyamarannya.
Fadli:"bagaimana kalian tau kalau ini aku?"
Mareta:"kami tidak tau, tapi Nadia yang memberitau kami"
Fadli lalu menghembuskan nafasnya setelah melihat Nadia.
Fadli:"kenapa aku harus bertemu denganmu lagi secepat ini"
Nadia:"aku juga memikirkan hal yang sama"
Aida:"sudah kubilang kalian itu jodoh, kalian tidak akan bisa saling menjauhi satu sama lain"
Fadli dan Nadia lalu tertawa datar secara besamaan.
Mareta:"reaksi kalian juga sama"
Fadli:"itu karena aku malas menanggapi kalian"Silvi:"ngomong ngomong Fadli, kenapa kamu ada disini sendirian?"
Fadli:"aku tadi sedang berkeliling kota, dan tiba tiba lapar, kebetulan aku sedang di dekat kafe ini jadi aku langsung masuk aja"
Fadli:"kalau kalian?"
Mareta:"kami sedang belanja, lalu kebetulan aja masuk ke kafe ini"
Fadli:"owh"
Fadli lalu melanjutkan makannya tanpa memperdulikan yang lainnya.
Fadli:"Silvi, apa kamu tau dimana Celes dan Eva berada?"
Silvi:"tidak tau, memangnya kenapa?"
Fadli:"besok aku ingin pergi dari kerajaan ini lagi, aku ingin bertanya apa kalian mau ikut"
Silvi:"memangnya kamu mau pergi kemana?"
Fadli:"aku ingin pergi ke kota Paris, ada sesuatu yang membuatku penasaran disana"Nadia:"Paris? Di Terabithia juga ada Paris?"
Fadli:"iya, karena itulah aku jadi penasaran"
Fadli:"Silvi, apa kamu akan ikut denganku?"
Silvi:"iya aku ikut"
Fadli:"untuk Eva kemungkinan besar dia juga akan ikut, dan untuk Celes kalau dia tertarik dia mungkin akan ikut"
Nadia:"mereka berdua pasti akan ikut, Eva menyukaimu jadi dia akan ikut kemanapun kamu pergi, sedangkan Celes ditugaskan untuk mengawalmu oleh raja Garcia, jadi dia pasti akan ikut"
Fadli:"benar juga ya"
Mareta:"kamu enggak nanya ke Nadia?"
Fadli:"enggak, untuk apa?"
Nadia langsung kesal setelah mendengar itu.Nadia:"jangan langsung beranggapan kalau aku akan ikut denganmu"
Fadli:"justru sebaliknya, kamu tidak punya alasan untuk ikut denganku"
Nadia:"tapi aku ini kelompokmu juga"
Fadli:"itu hanya saat kita mencari tau tentang ramalan itu, dan saat kita mengirimkan surat ke Lemuria saja"
Fadli:"untuk sekarang kamu tidak punya kewajiban untuk ikut denganku"
Nadia menjadi semakin kesal setelah mendengar itu, dan langsung berdiri.
Nadia:"tapi aku ingin ikut denganmu, paling tidak kamu tanya dulu pendapatku"
Fadli:"baiklah, apa kamu mau ikut?"
Nadia menjawab dengan nada kesal.
Nadia:"iya!!"
Teman teman mereka yang melihat mereka saling berbisik bisik.
Mareta:"kalian dengar itu Nadia ingin ikut dengan Fadli? Kira kira kenapa ya"
Qori:"iya kira kira kenapa"
Mereka semua langsung tersenyum melihat Fadli dan Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasyAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...